Suamiku, Aditya, adalah seseorang yang suka sekali bersepeda. Yang dia sukai adalah menjelajahi jalan terbuka dengan sepeda favoritnya. Namun suatu hari yang menentukan, kecintaannya pada bersepeda hampir membuatnya kehilangan nyawa.
Aditya sedang berkendara melalui daerah yang sangat berbukit ketika dia kehilangan kendali atas sepedanya dan terjatuh ke tanah. Dia mendarat dengan canggung, dan dia langsung tahu ada sesuatu yang tidak beres. Dia bisa merasakan rasa sakit yang menusuk di kakinya, dan dia tahu bahwa dia tidak akan bisa berjalan, apalagi berkendara, lebih jauh lagi. anganku.com
Aku sebagai istrinya sangat terpukul ketika mendapat telepon dari rumah sakit. Aku bergegas ke sisinya secepat yang aku bisa, jantungku berdebar kencang karena ketakutan dan kekhawatiran. Ketika saya akhirnya tiba, saya menemukan Aditya terbaring di ranjang rumah sakit, kakinya dibalut gips yang tebal dan berat.
Para dokter memberi tahu kami bahwa kaki Aditya patah di beberapa bagian, dan diperlukan tindakan operasi untuk penanganannya. Dokter memberitahuku bahwa proses pemulihan akan memakan waktu lama dan sulit, dan Aditya harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.
Aku bertekad untuk berada di sisi Aditya dalam setiap langkahnya, untuk mendukung dan membantunya melewati masa sulit ini. Aku tinggal bersamanya di kamar perawatan rumah sakit, memegang tangannya dan membisikkan kata-kata penyemangat. anganku.com
Namun seiring berjalannya waktu, saya dapat melihat rasa frustrasi dan kebosanan mulai muncul dalam diri Aditya. Dia terbiasa aktif dan mandiri, dan terjebak di ranjang rumah sakit membuatnya jenuh.
Suatu hari, ketika aku sedang duduk di samping tempat tidurnya, aku memperhatikan bahwa mata Aditya tertuju padaku dengan tatapan horny penuh nafsu. Aku tahu betul tatapan itu, dan saya tahu apa maksudnya. Aditya terangsang, dan dia menginginkanku.
Tapi karena kakinya digips, kami tidak mungkin bisa berhubungan seks. Aku dapat melihat kekecewaan dan frustrasi di mata Aditya, dan saya tahu bahwa saya harus melakukan sesuatu untuk membantunya.
Jadi saya melakukan apa yang dilakukan istri yang baik dan setia. Aku mengulurkan tangan dan dengan lembut mengocok penis suamiku itu. Dia mengerang nikmat saat aku melingkarkan tanganku pada batang penisnya yang keras dan berdenyut-denyut dan aku mulai mengocoknya dengan perlahan dan lembut.
Aku bisa merasakan penis Aditya berkedut dan berdenyut di tanganku saat aku mengelusnya, dan aku tahu bahwa dia spermanya hampir keluar. Aku meningkatkan kecepatanku, mengocoknya lebih cepat dan lebih keras, sampai akhirnya, dengan erangan keras, croooottt, croootttt, crooottttt, penis Aditya meletus, mengeluarkan sperma hangat dan lengket ke seluruh tanganku. anganku.com
Aku terus mengocok kemaluan Aditya sampai dia sperma di dalam penisnya benar-benar habis, lalu aku membersihkannya dengan lembut menggunakan lap basah. Aditya menatapku dengan rasa terima kasih dan cinta di matanya, dan aku tahu bahwa aku telah melakukan tugasku sebagai istri yang baik dan setia.
Aku sebagai istri sangat menyadari bahwa kami masih dapat menemukan cara untuk memuaskan kebutuhan seksual kami, bahkan dalam keadaan yang paling sulit sekalipun. Dan ketika Aditya akhirnya diperbolehkan pulang dan bisa pulang, kami berdua semakin saling mencintai.