CERITA DEWASA – NIKMATNYA PERAWAN TINGTING – Namaku Yono. Aku Sudah Tamat dan masih sudah mendapat tempat kerja tinggal menunggu Interview saja. Aku mempuyai 1 Adik Tiri/Adik Angkat Cantik, Sexy, Mulus, Putih, Toket Besar,
Suatu Hari Aku memberanikan diri Untuk Melancarkan Aksiku Namum Adik tiriku selalu dengan pembantuku jadi aku agak susah untuk ngajak dia ML.
“Kakak kok ngaceng? Selera yah Ngelihat Lena??” Tanyaanya membuat jantungku berdebar kencang
“Nggak Len, Ini udah daritadi” kataku
Dia hanya dia saja sambil mengelus Pahaku dan semakin membuat kontolku naik dan berkedut tapi Lena langsung memegang batangku yang keras dan mengelusnya aku terkejut sekali berani sekali Lena
“Kakak? Kita Ngewe yuk? Kan udah Ngaceng tuh” ajaknya
“Aa..hh…. Gggimanaa yah”
“Lena , kamu terangsang yach, ampe napsu gitu Ngisepinya,” tanyaku memancing.
“Iya no, Abisnya Aku suka sama kontol yang Tegang dan keras ” katanya.
“Yang penting kau akan kupuaskan.” Tak kusangka ia berani menarik penisku sambil berciuman, dan perlahan-lahan kami berjalan menuju kamarnya.
“Lena, kamu Nungging dech, kita pake Gaya Doogy Style
Aku mulai menindihnya , didekatkan vaginanya ke mukaku sementara penisku diemutnya, aku mulai mencium-cium vaginanya yang sudah basah itu, dan aroma kewanitaannya membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan klitorisnya.
Tak lama setelah kumasukkan lidahku, kutemukan klitorisnya lalu aku menghisap, menjilat dan kadang kumainkan dengan lidahku, sementara tanganku bermain di dadanya. Tak lama kemudian ia melepaskan emutannya.
“Jangan hentikan Yonnn… Ach… percepat Yono, aku mau keluar nich! ach… ach… aachh… Yono… aku ke.. luar,” katanya berbarengan dengan menyemprotnya cairan kental dari vaginanya. Dan kemudian dia lemas dan tiduran di sebelahku.“Lena, sekali lagi yah, aku belum keluar nich,” pintaku.
“Bentar dulu yach, aku lagi capek nich,” jelasnya.
“Tahan aja, cuma sebentar kok,” kataku sambil terus bergoyang dan meremas-remas buah dadanya.
“Yonno,. ach pengen… ach.. a… keluar lagi Sayang Yono…” katanya.
“Tunggu sebentar yach, aku juga pengen nich,” balasku.
“Cepetan Lena, enggak tahan nich,” katanya semakin menegang
“A… ach… aachh…! yach kan keluar.”
“Aku juga Say…” kataku semakin kencang menggenjot dan akhirnya setidaknya enam tembakan spermaku di dalam vaginanya.
Kucabut penisku dan aku melihat seprei, apakah ada darahnya atau tidak? tapi tenyata tidak.
“Lenakamu enggak perawan yach,” tanyaku.
“Iya Yon, dulu waktu lagi masturbasi nyodoknya kedaleman jadinya pecah dech,” jelasnya.
“Aach… achh…” desahnya ketika kutemukan klitorisnya.
“Yon! kamu pinter banget nemuin itilku, a.. achh.. ahh..”
“kamu juga makin pinter ngulum ‘Kontolku,” kataku lagi.
“Tapi Yono aku.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a… aahh…” katanya sambil menegang kemudian mengeluarkan cairan dari vaginanya.“Kayaknya kamu harus dua kali dech!” kataku sambil merubah posisi.
“Ya udah dech, tapi sekarang kamu masukin yach,” katanya lagi.
“Ach… a… ahh…” desahnya ketika kumasukkan penisku
“Ach.. be.. ner.. kok Yono, a.. aa… ach.. achh,” katanya terputus-putus.
“Tahan aja, atau kamu mau udahan?” kataku menggoda“Achh… ach… bentar lagi nih.”
“Tahan yon!” katanya sambil mengeluarkan penisku dari vaginanya dan kemudian menggulumnya sambil tanganya mamainkan klitorisnya.
“Aku juga Yon, bantu aku cari klitorisku dong!” katanya menarik tanganku ke vaginanya.
Sambil penisku terus dihisapnya kumainkan klitorisnya dengan tanganku dan…
“Achh… a… achh… achh… ahh…” desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya.
“Aku juga Yono…” katanya sambil menjepit tanganku dalam vaginanya.
“Ach… ah… aa.. ach…” desahnya.
“Ach… a… aach… di.. dalem… aja…” katanya tidak jelas karena sambil mendesah.
“Maksudku, ah.. ach.. di dalem aja… aah… ach… bentar lagi…”
“Aku… keluar… ach… achh… ahh…” desahku sambil menembakkan spermaku.
“Ach… aach… aku… ach.. juga…” katanya sambil menegang dan aku merasakan cairan membasahi penisku dalam vaginanya.,,,,,,,,,,,,,,,