Cerita Dewasa Toket Mela Yang Membayangi Pikiranku – Kisah ini sudah terjadi dari beberapa thn yg lalu saaq aq mempunyai seorang pacar yg sedang mengerjakan skripsi guna menyelesaikan study S1 nya. Sebagai pacar aq selelau berusaha menemaninya mengerjakan skripsi namun disisi lain sebagai seorang karyawan aq pun harus mengutamakan pekerjaanku.
Kejadian ini terjadi pada 15 agustus 2006 di suatu sore di kota K.
“Halo Dedi met sore” Mela pacarku menelfonku.
Oh iya, sebagai gambaran, Mela pacarku berwajah cantik, body seksi, montok, serta ukuran BRA nya 36B
“Halo Mela, lagi dimana nich?”
“Aq dirumah, kamu ada acara nggak, Ded?”
“Nggak ada, emang ada apa, Mel?
“Aq mau minta tolong dong, ayah sama ibu kan lagi ke bandung. Di rumah aq sendirian, aq mau ngerjain skripsi. Kamu mau nggak nemenin aq dirumah?”
“Kapan, Mel?”
“Tahun depan, gimana sich ya sore ini lah”
“Yah kalau sore ini aq nggak bisa, aq ada janji ama rekan bisnis untuk merancang pembuatan proposal proyek”
“Owh ya udah kalau nggak bisa aq minta temenin temen kampus aja biar sekalian bisa diskusi”
Lalu aq bergegas untuk pergi dengan rekan bisnisku, sebetulnya ingin sekali aq menemani Mela, tapi apa boleh buat karena aq berfikir bisnis ini kan juga untuk masa depan kami, jadi nggak mungkin aq batalkan.
Sementara Mela mengajak temannya Toni yg memang sudah aq kenal untuk menemaninya mengerjakan skripsi. Toni ini adalah sahabat Mela, teman sekampusnya. Kalau kulihat tatapan matanya aq tau betul itu naksir Mela, apalgi memang Mela orangnya sangat supel dan cantik lagi sehingga siapapun laki-laki pasti tak akan menolaknya diajak menemani.
Acara dengan rekan bisnisku ternyata tak berlangsung lama, karena ternyata ia ada saudaranya yg meninggal sehingga harus segera pergi. Di satu sisi aq senang juga karena aq bisa segera menemani pacarku Mela. Segera aq bergegas menuju rumah Mela. Sengaja aq tdk mengabarinya karena aq akan memberi kejutan kalau aq bisa menemaninya. Terbayang wajah cantiknya, aq ingin segera memeluknya dan berduaan dengannya.
Tiba-tiba ditengah perjalanan aq teringat kalau Mela tadi sudah menghubungi temanya Toni. Entah kenapa tiba-tiba aq jadi cemburu membayangkan mereka lagi berduaan. Padahal aq biasanya tdk merasakan ini karena aq paham benar siapa Toni.
Jam 8 malam tepat tibalah aq dirumah Mela. Samar-samar kudengar orang tertawa-tawa dari dalam rumah, sepertinya mereka tak menyadari ada orang yg datang. photomemek.com Kubatalkan niatku untuk mengetuk pintu, aq ingin tau apa yg sedang mereka berdua lakukan, sehingga aq mencoba mengintip dari jendela kaca. Kulihat mereka berdua lagi asyik bercanda, apalagi Toni orangnya memang pintar ngelawak. Ada perasaan cemburu dalam diriku melihat keasyikkan mereka berdua. Sesekali kulihat Mela mencubit Toni karena saking gemasnya. Aq benar-benar tak tahan melihatnya. Langsung saja kubuka pintu rumahnya, hingga membuat mereka berdua kaget.
“Eh Dedi” serempak mereka berdua mengucapkan itu melihat kedatanganku.
“Katanya ngerjain skripsi kok malah asyik berduaan gitu?” bentakku ke Mela, karena rasa cemburuku yg sudah tdk terkontrol
“Iya.. kita kan lagi istirahat dulu” jawab Mela sambil tergagap. Kulihat Toni hanya diam mematung saja.
Nampaknya Toni tak mau terlalu ikut campur karena ‘internal’ kami. – Cerita Sex Threesome –
“Buku-bukunya kok nggak ada” tanyaku dengan nada kesal
Tanpa menunggu jawaban darinya aq langsung keluar sembari membanting pintu rumahnya menuju mobilku yg terparkir di halaman. Aq sendiri tak paham kenapa aq bisa secumburu ini padahal aq juga sudah kenal baik dengan Toni dan aq pun paham meski pun kadang Mela agak sedikit genit namun dia tak mungkin melakukan hal yg melampui batas.
Aq masuk ke mobil dan kunyalakan mobilku, tiba-tiba Mela keluar darirumah dan memanggil-manggil namaku.
“Dedi Dedii” ia langsung masuk kemobilku
“Kamu kenapa sih Ded kok nggak biasanya kamu begitu?”
“Nggak usah banya tanya, kan udah jelas kamu ini nggak tau diri, aq lagi susah-susah untuk berusaha mengerjakan bisnis untuk masa depan kita berdua tapi kamu malah mesra-mesraan sama Toni.
“Kamu jangan salah paham Dedi.. kok tega banget kamu menganggap aq serendah itu, aq kan cuma minta tolong sama Toni apalagi dia yg lebih paham masalah skripsi ini kamu jahat Ded” Mela mencoba menjelaskan sambil menangis.
Melihatnya menangis aq pun menjadi iba, teringat aq akan kebaikannnya dan keceriannya.
Aq diam sejenak, kemudian aq memeluknya.
“Tapi kamu nggak selingkuh kan, Mel..?”
Mela menggelengkan kepalanya, kuusap air matanya, kuelus pipinya kemudian kucium bibirnya. Ia membalas, lidah kami saling berbelit
“Emmhh.. ochh..” lenguhnya ketika sambil kucium bibirnya tanganku merayapi toketnya. “oochh Dedi aq sayang kamu” ciuman lidahnya makin liar dalam mulutku, sementara tanganku terus merayapi toket montoknya.
Aq tau benar kalau Mela ini paling nggak tahan ketika toketnya di sentuh, apalagi kalau puting susunya di pegang pasti langsung menegang bagaikan tersengat listrik 1000 volt.
“Oochh..uucchh.. Dedii.. aq nggak tahan, kita lanjutin di kamar aja yuk nggak enak kalu keliatan orang”
Wajah Mela memerah, keliatan sekali kalau ia menahan gairah yg luar biasa. Tanpa banyak bicara langsung kupapah Mela sambil terus berangkulan menuju kamarnya. Kulihat diruang tengah Toni tak ada, mungkin ia sedang kebelakang. Tapi kami tak memeprdulikannya, langsung kubawa Mela masuk kekamarnya. Tanpa sempat menutup pintu kamar sehingga agak terbuka. Kurebahkan Mela di ranjang, kuciumi pipinya, bibirnya dan tak ingin kulepaskan.
“Aachh.. Dedii.. oochhh.. nikmatt.” Mela terus menggelinjangkan tubuhnya ketika kubuka bajunya.
Terpampanglah dihadapanku dua gundukan yg masih terbungkus kain meski tak menutupi semuanya.
Putih mulus begitu indah dan sangat menggairahkan. kuciumi lagi toketnya yg masih tertutup itu.
“Ochh.. uchh.. uchh.. oochh..”
Desahan Mela semakin menggairahkanku untuk terus memainkan toket montoknya. Pelan-pelan kubuka kancing BH nya dari belakang, sedikit demi sedikit kutarik semua BH nya.
“Oochh..” lengunya semakin kencang.
Sejenak kuperhatikan kedua toketnya yg sudah tak tertutup kain lagi, tampak puting susunya yg kecoklatan mengeras tegak seolah mengundangku untuk segera menjilatinya.
“Kok cuma dilihatin sih.. ciumi dong” Mela memintaku seakan tak sabar untuk segera melumat habis puting susunya.
Perlahan-lahan kudekatkan wajahku didadanya. Kujilat-jilat kulit di sekitar puting susunya sembari menggodanya untuk memberikan sensasi yg luar biasa.
“Oochh uuchh.. oocchhh” Rintihnya ketika lidahku menjilati puting susunya. Kubasahi puting susunya dengan ludahku.
“Ooucchhh.. oochh.. oohhhh” rintihan dan lenguhannya makin tak beraturan saat kutarik puting susunya dengan mulutku.
“Ooocchhh.. ambil semua Dedi.. ambill semuaa semua milikmu Dedii” nafas Mela semakin memburu menggelinjang-gelinjang bagai cacing kepanasan.
Sementara itu akibat keteledoran kami tak menutup pintu kamar, sepasang mata terus mengamati aktifitas yan aq dan Mela lakukan. Diluar sepengetahuan kami, anganku.com Toni ternyata mengintip perbuatan kami. Memang bukan sepenuhnya dia yg salah tapi juga keteledoran kami yg karena terlalu asyik tak sempat untuk menutup pintu kamar.
Aq terus mencumbu Mela, kujilati perutnya dan terus kebawah. Pelan tapi pasti kubuka celana Mela, tangan secara refleks juga ikut membantu melepas celananya. Terlepaslah celana Melas, kini yg tertinggal di tubuhnya hanyalah CD warna ping yg di dalamnya tampak gundukkan hitam yg ditumbuhi bulu-bulu yg cukup lebat.
“Aachhh.. Dedi” teriak tertahan Mela yg makin terangsang, sambil menggigit bibirnya menahan gelora birahi yg kian memanas.
Celana dalamu di lepas sekalian yah..?”
“Heemm..” ungkap Melas sembari mengangguk, seakan tak mampu laghi untuk mengeluarkan kata-kata.
Kini Mela bugil dihadapanku, bodynya sangat menggairahkan membuat kemaluanku yg masih bersarang di balik celana dalamku berontak.
“Pakaianmu juga di lepas dong kan nggak adil kamu masih lengkap dan aq sudah bugil gini”
Tanpa banyak kata aq langsung melepas seluruh pakaianku, hingga keluarlah kemaluanku yg sudah tegang mengeras dan bersiap menjemput mangsanya. Kutundukkan kepalaku untuk menciumi kemaluan Mela yg ditumbuhi bulu-bulu hitam yg lebat.
“Oochh.. aachh.. schhh..” erang Mela makin kencang, apalagi saat kujilati klitnya, “Oochhh.. Dedii.. nikmat sekali terus dediii. terussss” sambil mengelinjang-gelinjang tangan Mela mencari-cari sesuatu.
Upsss.. akhirnya ia menemukan juga batang penisku yg sudah tegang mengeras.
“Oochh.. ochhhh” aq pun mendesah geli ketika batang penisku dipegang tangan halusnya, dengan perlahan ia mengocoknya.
“Oochh.. ochh.. ” aq semakin nggak tahan merasakan sensasi yg begitu nikmat.
Tiba-tiba Mela bergerak memutar hingga mulut Mela tepat berada di depan batang penisku. Sedangkan mulutku juga tepat berada di depan memeknya. Kami bermain dengan posisi 69
“Oochh.. oochhh ohhhh”
Oochh occhhh.. srupp.. sruppp cruppp.. sruuuppp” bunyi gesekan mulut dan batang penis serta mulutku dan memeknya keras terdengar.
Cerita Sex Mahasiswa – Kami astik dengan mainan kami masing-masing hingga berlangsung hampir 20 menit.
“Dedii.. aq sudah nggak tahan lagi, masukin ya penismu ke memekku” rengek Mela sambil terus memainkan batang penisku, dijilatinya batang penisku hingga licin, bahkan sekali biji pelerku pun ia cicipi juga
“Dedi plissss.. buruan dong.. aq udah nggak tahan lagi.”
“Heemm..” jawabku sambil terus memainkan klitnya..
Tak lama kemudian aq memutar tubuhku pada posisi semula. Mela mengangkangkan lebar kedua kakinya hingga memeknya itu nampak jelas sekali. Bulunya yg hitam dan lebat membuat pemandangan tampak begitu indah, begitu pula klitnya yg melambai-lambai. Wajah Mela yg merah, bibirnya yg sexy menahan gairah semakin menambah kecantikkannya malam ini.
“Ayo buruan dong Ded” pelan tapi pasti kugerakkan batang penisku menuju lubang memek itu.
“Aauuchhhh..” Mela merintih saat kepala penisku mulai masuk ke bibir memek yg sudah basah dan licin itu.
“Oochh.. ochh.. oohhh”
“Ochh.. ohhh.. ouhh”
Desahanku dan desahannya saling bersahutan tatkala pelan-pelan batang penisku masuk ke dalam lubang memek. Sejenak batang penis itu kutarik keluar kemudian kumasukkan lagi dengan perlahan-lahan.
“Ohh.. uchhh.. enak sekali Dediii oocchhh”
“Aq sayang kamu Mela”
“Aq juga Dedi.. ohh enak sekali.. oochhhh”
Batang penisku terus kusodokkan maju mundur di dalam lubang memek Mela. Sementara itu mulutku juga terus memainkan toket Mela.
“Ohh.. Dedii.. Aachh.. teruss Dedii.. dalemin lagi ohhhh” Mela terus mengelinjang-gelinjang, pantanya terus bergoyang gabaiakan inul di atas panggung.
“Aaahh.. oochhh,,, aq nggak tahan lagi Ded.. penismu nikmat sekali, aq mau keluarr teruss Ded lebih kencang lagi.. ooocchhhh”
“Oochh..uhh. ughh.. aq juga mau keluar sayang, dikeluarin dimana? diluar apa didalem?”
Tiba-tiba ada sesuatu cairan hangat yg akan segera muntah dari batang penisku.
“Di dlama aja biar nikmat.. ochh.. ochhh..” crott.. croott.. crottt..” menyemburlah pejuhku dar batang penisku.
“Ooogghhh.. aq keluarrr..” pada saat yg bersamaan Mela juga sampai pada puncaknya.
“Ooghh.. oochhh”
Erangan panjang kami mengakhiri pertempuran pertama yg sungguh luar biasa nikmatnya. Perlahan-lahan nafas kami teratur kembali seperti turun dari puncak kenikmatanb yg sensasional.
“Kraakk!” tiba-tiba terdengar suara vas bunga tersenggol, aq dan Mela saling berpandangan, kaget sekaligus sadar kalau Toni masih ada di ruang tengah.
“Mela.. Toni kan belum pulang?”
“Belumm.. kamu sich terlalu bernafsu”
“Habis kamu juga sich.. terlalu menggairahkan hehehehe.”
“Jangan-jangan dia lihat kita ?” – kisah maniak seks –
“Biar aja dech, kan malah lebih sensaional”
“Aaahh dasar kamu”
“Eh Mil, aq punya ide”
Cerita Dewasa – Tiba-tiba muncul dalam pikiranku untuk mengajak Toni ikut serta dalam permainan kami, seolah aq sudah lupa tadi sempat merasa cemburu dengan keberadaannya.
“Ide apa Ded?
“Gimana kalau Toni kita ajakkin main bersama kita”
“Maksud kamu?”
“Kita ajak dia untuk ngentot bersama, kan lebih asyik.. pasti jauh lebih nikmat”
“Ahh dila kamu.. nggak mau emangnya aq cewek apaan..”
“Bukan begitu, pasti kalau bertiga lebih sensasional. Percayalah ini tak akan mempengaruhi hubungan kita. It’s just sex not love. Aq juga tetap mencintaimu.
Sejenak Mela berfikir, mungkin Mela menganggap ideku ini sangat gila, tapi entah kenapa tiba-tiba bulunya merinding dan tampak wajahnya bergairah, mungkin ia membayangkan permainan tersebut. Namun ia juga tak mau kalau tampak menggebu menginginkan permainan itu karena bagaimanapun kami berdua memang saling mencintai.
“Apa kamu serius Ded?”
“Serius sayang” aq mencoba meyakinkan Mela
“Kamu nggak cemburu kalau aq main juga dengan Toni?”
“Ya nggak lah kan aq yg meminta, asalkan ada aq”
“Kamu nggak marah lagi kan kayak tadi saat lihat aq hanya bercnda dengan Toni”
“Enggak sayang.. percayalah ini mungkin malah membuat hubungan kita semakin dewasa”
“Ya udah terserah kamu lah” Mela akhirnya pasrah, yg penting tak mengubah apapun pada hubungan kami, karena tiba-tiba ia pun mulai bergairah.
“Oke kalau begitu aq akan bicara ama Toni”
Aq pun segera turun dari tempat tidur, kupakai celanaku kemudian aq keluar dari kamar. Kulihat Toni lagi merokok di ruang tengah, dari raut wajahnya nampak ia sangat gelisah melihat permainan tadi, mungki ia juga sangat terangsang tapi tdk ada pelampiasan. Terkejut ia ketika melihatku melangkah ke arahnya.
“Eh Dedi..”
“Ton.. maaf yah perlakuanku tadi, aq agak emosi karena badanku lagi capek, pikiranku juga stress banget akibat kerjaan.
“Nggak papa kok Ded aq paham, biasalah dalam setiap berhubungan, cemburu itu kan tanda sayang” ungkapnya sok bijak dan arif.
“Maaf juga tadi kamu kami tinggal sendirian”
“Nggak papa kok, Ded..”
“Tapi tadi kamu liat kan apa yg sedang aku lakukan sama Mela di kamar”
“Eh nggak.. aq nggak.. tau” katanya gugup
“Nggak usah bohong Ton, aq nggak papa kok, kita kan udah sama-sama dewasa, malah kalau kamu mau boleh kok kalau kamu ikutan”
“Maksud kamu”
“Iya kalau kamu mau, kamu boleh ikutan” – mesum seks hot –
“Ikutan apaan, Ded..?
“Ikutan main seperti yg kamu liat tadi”
“Apa aq nggak salah dengar?”
“Nggak.. tadi aq juga udah ngomong sama Mela, Mela juga mau kok, itung-itung ini sebagai tanda maaf kami berdua, lagian kamu kan juga udah liat semuanya.
Toni tercengang, mungkian ia tak percaya dengan apa yg barusan ia dengar, ia seolah sedang bermimpi. Tapi aq segera menyadarkannya.
“Yuk Ton ke kamar.. kasian Mela udah nunggin” kutarik tangan Toni untuk ikut ke kamar.
Begitu kami masuk kamar, nampaklah Mela sedang tidur terlentang di ranjang sambil diselimuti sedikit bagian kemaluannya. Toni melongo melihat pemandangan yg begitu indahnya, paha yg mulus, dada montok membusung, pemandangan yg mungkin selama ini hanya ia bayangkan saat melakuakn onani karena aq pun tau kalau memang sudah sejak lama ia sangat tertarik dan bernafsu ketika melihat Mela. Namun sejauh ini ia cukup tau diri karena Mela sudah ada yg punya. Tapi kini Toni melihat Mela yg benar-benar dalam posisi menantang, atas ajakanku sendiri yg merupakan pacarnya Mela.
“Kok diem aja Ton, kenapa?” sapa Mela memecahka kesunyian.
Kulihat sebenarnya Mela juga agak gugup dipandangi seperti itu. Apalagi kini di depannya ada dua laki-laki yg selama ini memang dekat dengannya yg satu sahabatnya dan yg satunya adalah pacarnya. Atau mungkin ia juga membayangkan sebentar lagi kedua orang dekatnya itu akan menjamah tubuhnya dan memberikan kenikmatan kepadanya.
Kulihat pancaran wajahnya sangat bergairah. Sedangkan aq sendiri juga tak tau kenapa, saat ini sama sekali tak merasa cemburu sedikitpun, malah yg justru aq sangat terangsang menghadapi permainan yg akan segera kami mulai.
“Ayo Ton kita mulai permainannya” kuajak Toni segera mendekat ke Mela.
Kulepas semua pakaianku, juga kuminta hal yg sama dengan Toni. Kini kami bertiga dalam keadaan bugil. Kulirik bayang penis Toni yg sudah mengeras, dari sisi ukuran memang tak juah beda. Namun masing-masing punya ke khassan tersindiri. Punya Toni agak melengkuh sedangkan punyaku menjulang dengan kokohnya.
Aq memulai dulu dengan menundukkan kepalaku pada bagian bagian memek Mela. Bulu lebatnya kuciumi dengan seksama.
“Oochh.. ouuuchh” Mela merintih nikmat
Toni pun tak mau ketinggalan, ia mengambil bagian pada wajah Mela. Ia menciumi bibir Mela denga lembutnya. Bibir seksi yg selama ini hanya ada dalam bayangannya.
“Ochh.. ughh.. uuhhhh..” Mela tak tahan menahan sensasi serangan atas bawah, tubuhnya menggelinjang-gelinjang, pantatnya bergoyang memutar-mutar.
Sambil terus beradu bibir dengan Mela, tangan Toni bergerilya ke toket Mela yg montok.
“Ougghh.. ohhhhh” sensasi Mela rasakan makin menggila.
“Ehh.. hhh.. ohhhh” nafas kami makin tak beraturan.
Sambil terus kujilati klitoris Mela, kulihat Toni merubah posisi. Batang penisnya yg melengkuh itu di sodorkan ke mulut Mela. Dan Mela pun menyambutnya dangan nafsu.
“Oogghhh.. ughhhss..” pelan tapi pasti batang penis Toni keluar masuk dari mulut Mela Terkadang Mela melahapnya hampir mengenai biji pelernya.
“Ooghhh..” kudengar erangan Toni menahan nikmat dari mulut Mela.
Sementara aq sendiri juga sudah merubah posisi, batang penisku yg sudah tegang mengeras kucoba menusukkan ke dalam lubang memek Mela.
“Auwwhhh aahhhh.. aaghhhhh” Mela menjerit tertahan menahan kenikmatan batang penisku, namun tertahan suaranya oleh batang penis Toni yg sedang maju mundur.
Kulihat wajah Mela ini benar-benar cantik dan sangat menggairahkan dengan dua batang penis yg sedang memasukki lubang atas dan bawahnya. Kugerakkan batang penisku maju mundur mengikuti gerakan Toni yg juga maju mundur di dalam mulut Mela.
“Aaghh.. ughhh.. auuwwhhhhhh” berbagai suara-suara tertahan serta desahan nafas memecah kesunyian malam itu
Setelah berlangsung hampir 15 menit, kemudian Toni menengok ke arahku, meski ia tak bicara tapi aq tau kalau ia minta ijin kepadaku untuk bertukar posisi, karena ia ingin merasakan juga nikmatnya memek Mela. Kami pun bertukar posisi. Batang penis Toni dibawah, sedangkan batang penisku di mulut Mela.
“Aaaghhh aahhhhh..” batang penisku maju mundur di dalam mulut Mela, kadang kepala penisku dijilatnya, kadang batang penisnya ia telan seluruhnya.
“Ooghhhh nikmat sekali Mel.. punya kamu peret banget oogghhhhh” terdengar Toni meracau merasakan nikmatnya memek Mela.
“Mell, kamu tambah cantik deh, dengan wajah penuh permen gitu oghh” matanya melotot kugodain seperti itu, tapi makin tambah nikmat.
“Oghh Mel toket kamu montok sekali.. oohhh”
“Oohhh kamu sungguh menggairahkan sekali Mel”
“Oughh oghhhh” sensasi yan kami rasakan makin menaji-jadi.
Mata mela terlihat merem melek tanda ia sudah mau meraih orgasme, aq hapal sekali tanda-tanda ini karena aq sering ngentot dengan Mela.
“Aaghhh aagghhhh” disaat yg sama aq pun juga merasakan hal serupa, akhirnya kesemburkan seluruh pejuhku ke dalam mulutnya. Crott.. crott.. crootttt.
“Upss oogghhhhh”
Mulut Mela belepotan olah pejuhku. Sebagian ia telan karena ia mempercayai akan membuatnya awet muda. Sedangkan Toni masih terus memaju mundrukan batang penisnya di dala memek Mela, tapi kulihat ia pun hampir mengeluarkan pejuhnya.
“Oogghhhhh uuhhhh ooghhhhhhh” Croott crott.. crottt menyemburlah pejuh Toni di perut Mela, sengaja ia tak mau mengeluarkan di dalam memek Mela karena takut resiko pada kehamilam Mela, meski sebenarnya Mela sudah meminum obat anti hamil.
Kami bertiga akhirnya tergeletak lemas, namun puas setelah mencapai orgasme bersaa-sama. Karena Mela di rumah sendirian, maka semalam kami bertiga terus berpesta. Kadang aq dengan Mela, kadan Toni dengan Mela, kadang juga main bertiga. Tapi yg pasti aq tdk dengan Toni karena aq masih normal bukan Gay. Dan kulihat Mela sangat menyukai permainan ini.
Sejak saat itu aq dan Mela semakin mesra, tanpa ada rasa cemburu tapi semakin cinta. Dan rencananya kami juga akan segera menikah. Sdangkan petulangan kami terus berlanjut yg mungkin di lain waktu akan aq ceritakan.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,