Nama gua Andre, gua berusia 28 tahun saat ngelamar Yuni dua tahun lalu ketika dia sedang berstatus janda tanpa anak, usianya 24 tahun, suaminya menceraikan dia dengan alasan Yuni telah berselingkuh.
Masuk akal juga sih, gua sempat pdkt sama Yuni waktu dia masih berstatus bini orang, kita sama2 ketemu di klub malam waktu itu, waktu gua pertama liat Yuni, gila bro ! .. cantik banget nih cewe, rambutnya yg dipotong pendek, potongan tubuhnya yg mungil, dengan tangtop warna merah dan celana short jeans yg dipakainya waktu itu, penampilan Yuni langsung melemaskan hati gua sekaligus membangkitkan penis gua. Setelah sedikit perjuangan dan banyak keluar duit, satu bulan kemudian kita udah jalan bareng. Gua sadar kalo waktu itu Yuni udah jadi istri orang, tapi mau gimana lagi, cinta dan nafsu mengalahkan segalanya, termasuk pikiran sehat. Yuni juga sering curhat kalo dia udah nggak cinta dan udah bosan sama suaminya, suaminya sering kdrt kalo lagi marah, uang belanja juga kadang berbulan2 nggak ngasih, emang istrinya cukup makan angin ? Untung aja Yuni punya abang tiri yg baik, namanya Adam, umurnya sebaya dengan gua, postur tubuhnya setinggi gua cuma Adam kekar berotot karena hobi nge-gym, beda sama gua yg lebih hoby dugem. Kadang kalo Yuni silaturahmi ke rumah abang tirinya itu di daerah Tangsel, abangnya suka ngamplopin Yuni duit. Adam buka usaha warnet, Yuni juga sering ditawarin modal buat buka cabang tapi Yuni banyak menolak, gak boleh sama suami katanya. Ibu Yuni berstatus janda beranak satu saat diperistri bapaknya Adam yg berstatus duda, juga beranak satu, jadi masing2 bawa anak kecil waktu ke penghulu.
Pokoknya Yuni perempuan idaman gua banget, kagak perduli kalo nanti gua nggak dapet istri perawan, gua juga bukan lelaki baik2 koq, perjaka gua udah disamber kucing kepala item di panti pijat, yg penting gua harus bisa memperistri Yuni someday, gitu setan memberi wejangan di telinga gua. Setiap hari.
Tiga bulan jalan bareng Yuni, setelah melewati banyak perjuangan dan banyak pengorbanan, terutama pengorbanan isi dompet gua, akhirnya gua dikasih lampu ijo buat maen kuda2an sama dia, di apartemen gua di daerah Jakarta Barat, gua inget banget, malem2, ujan gede, lakinya Yuni lagi dikirim tugas kantor keluar kota. Setan syahwat langsung bikin kopi dan sedia camilan buat nonton film bokep skenario bikinannya.
Tiga hari dua malam gua menggarap tubuh Yuni yg seksi aduhai, buah dadanya yg berukuran kecil tapi memiliki puting yg menonjol, bokongnya yg bulat dan sangat besar buat ukuran ukuran tubuhnya yg mungil, juga lobang memeknya yg masih sempit (kan belum turun mesin, bro ..) gua lahap secara brutal dan penuh semangat. Gua inget banget waktu ngegenjot liang vagina Yuni yg peret dan hangat, Yuni menjerit2 melengking kaya suara Sora Aoi ketika labia mayoranya disetrum2 sama dildo getar. Gua juga masih terbayang2 bongkahan montok pantat Yuni yg kenceng sewaktu nyodok2 dia dari belakang, wuihhh … rasanya luar biasa bro !
Setelah kejadian itu Yuni makin sering menghabiskan waktunya dengan gua, diam2 tentunya, ketimbang dengan suaminya di rumah. Lama2 suaminya ngendus juga, dia langsung mengajukan cerai pada Yuni, talak tiga. Yuni yg memang udah nggak sayang lagi sama suaminya malah senang, dia sudah kebelet pengen cepat2 kimpoi sama gua rupanya .. hehehe.
Singkat cerita mereka resmi bercerai, selang satu tahun kemudian gua resmi memperistri Yuni di depan penghulu, sah .. sah .. sah ..
Lalu pesta keluarga kecil2an di restoran. Bokap gua udah almarhum, jadi gua cuma bawa nyokap gua, adik laki2 gua si Salman yg tahun ini semester terakhir kuliahnya, oom Ali adik semata wayang nyokap gua yg baru ditinggal bininya jadi TKW ke Malaysia, dan tante Sophie adik bokap gua, perawan tua yg kelamaan berkarier jadi lupa kawin.
Yuni bawa nyokapnya, bokap tirinya, si Adam, Sarah istrinya si Adam yg cantik dan super seksi menurut penilaian gua, anak Adam yg saat itu baru berusia satu tahun, dan beberapa orang paruh baya yg gua lupa siapa aja. Kami tinggal di apartemen gua untuk sementara, sebelum gua rencananya mau beli rumah cluster minimalis di pinggiran kota. Dan sejak resmi memiliki istri yg sah di rumah, kehidupan gua berubah banyak, ada yg nyiapin gua sarapan pagi sebelum berangkat kerja, ada yg nemenin gua makan malam saat gua lelah sepulang kerja, ada yg bisa gua ajak ngobrol saat gua di rumah, dan yg paling penting gua jadi bisa teratur “ganti oli” setiap hari. anganku.com Tentunya semua kenyamanan yg gua terima itu hasil dari kerja keras gua, buah dari tanggung jawab gua, gua setor semua gaji gua setiap bulan ke Yuni setelah gua potong buat bayar biaya listrik, telepon, iuran apartemen, dll. tentunya, uang lemburan gua yg nggak sedikit gua sisihin buat nabung beli rumah kelak, masih cukup juga buat nyicil Honda Jazz yg sekarang gua parkir di basement apartemen. Kalo ada bonus atau uang tambahan lain, gua kasih Yuni buat beli baju baru, perawatan ke salon, atau sedikit bersenang2 beli perhiasan. Pokoknya hidup gua gua dedikasikan dan persembahkan sepenuhnya buat istri gua tercinta. Karena gua merasa kehidupan gua sempurna sekarang, kehidupan seks gua tepatnya .. Kebetulan Yuni juga punya nafsu seks yg sangat tinggi, kalau lagi kepingin Yuni nggak mandang tempat dan keadaan langsung minta disodok. Yuni siap melayani gua setiap waktu kecuali saat dia lagi haid atau kurang sehat. Gua bisa ngegenjot Yuni sepuas gua setiap hari, di kamar tidur, di dapur, di sofa, di atas jok mobil, bahkan di teras balkon apartemen kami di lantai 20, nggak perduli kalau seandainya ada orang yg melihat. Yuni segalanya buat gua, no matter what, gua lupa, kalau seorang istri bisa bosan sama suami pertamanya … selalu ada kemungkinan dia juga bisa bosan sama suami berikutnya. Fuck it ! Sekarang perempuan cantik nan seksi itu istri gua yg sah, dan harus gua jaga agar tetap seperti itu, titik.
Suara aaahhh … ooohhh … ahh … oouhh … erangan Yuni hampir setiap hari terdengar, dan gua nggak bosan2 mendengarnya.
Dua tahun sudah usia pernikahan kami, meskipun belum ada tanda2 kehamilan tapi Yuni dan gua tetap happy dan fine2 aja menjalani rutinitas seperti biasanya.
Malam itu sehabis gua setubuhi dari belakang sambil berdiri, di kamar mandi, Yuni memeluk gua di tempat tidur lalu berbisik pelan …,
“ bang, Yuni mau buka usaha kecil2an boleh ngga ..?” suaranya manja, seperti bisikan suara Tina Yuzuki di dekat kuping gua.
“ Usaha apaan, dek ? memang yg selama ini abang kasih masih kurang ?” gua menyelidik.
“ Bang Adam mau buka cabang di daerah Cengkareng, kan deket dari sini, katanya daripada bayar orang lain buat jagain warnet, mending bang Adam sistem bagi hasil aja sama adek ..” istri gua mulai merayu, jemarinya membelai2 batang kontol gua yg masih lemas, “ .. boleh ya bang, adek mau belajar usaha … bosen juga tiap hari di rumah terus … tenang aja bang, jatah abang gak akan terganggu koq ..”
“ Yah … terserah adek deh … “ nafsu gua mulai naik lagi begitu kepala Yuni bergeser ke selangkangan, “ …. asal nggak bikin adek capek aja … hhhh … abang setuju2 ajahhh …”
Seperti ada seribu laba2 masuk ke kapala gua ketika mulut mungil Yuni mengulum kepala kontol gua dibawah sana …
“ …happphhh … mmmhhfff… sssrrrllppp … hmmmm… makacih ya abangku yg ganteng … hhhaammmmmmmppppfff… “ bini gua yg seksi emang paling pinter bikin gua tak berdaya.
***
Hari minggu kemudian Adam datang ke apartemen gua sama Sarah istrinya, anaknya gak dibawa dititip sama orang tua Sarah, mereka datang menjemput kami untuk melihat lokasi sekaligus ngobrol2 masalah administrasi. Jadi bisnisnya dimodalin 100% sama Adam, Yuni yg kelola dibantu beberapa karyawan, untung bersih langsung 50/50 dibagi berdua. Adam juga menerapkan sistem bisnis yg sama dengan Sarah, di cabang daerah kota Tangerang, cuma karena Sarah istrinya maka lebih sering ngambil semua keuntungan masuk kantong pribadi, ke Adam cuma kertas laporan keuangan doang … hahaha.
Kami sepakat Yuni mulai beroperasi bulan depan. Sore hari, saat Adam dan Sarah berpamitan pulang, gua sempat melirik2 ke arah bokong Sarah … alamak, montok banget, goyangannya saat berjalan bikin pikiran gua melayang2. Pantatnya begitu kencang berbalut short pants warna krem. Dasar naluri setan … gua buang jauh2 !
Beberapa hari berikutnya Adam hampir setiap hari menjemput Yuni sendirian, Sarah sibuk ngurus anak dan bisnisnya sendiri. Setiap pagi saat gua mau berangkat kerja, Adam datang pakai Kijang Innova-nya menjemput Yuni untuk mempersiapkan semua pernak-pernik bisnis mereka. Kadang saat gua pulang Yuni belum ada di rumah, gua hubungi HP-nya sering dalam kondisi tidak aktif, kalaupun aktif diangkatnya lama banget. Lama2 timbul rasa curiga gua, biar bagaimanapun si Adam itu kan cuma abang tiri, bisa aja setan cari selah disitu.
Pernah satu kali, masih agak siang gua sudah pulang lantaran gua ikut rapat staff di kantor cabang pagi2 dan selesai rapat boleh langsung pulang ke rumah masing2. Gua sampai apartemen gua sekitar jam 15.30, gua contact Yuni ke HP-nya barangkali dia mau gua jemput. Nada masuk, tapi lama nggak diangkat2, sampai tiga kali putus nyambung akhirnya terdengar juga suara dia disana.
Gua tanya udah beres belum, kalau udah beres mau gua jemput nggak. Suara Yuni terengah-engah, seperti suara orang sehabis jogging 10 kilometer, abang udah pulang? katanya, adek belum selesai, dikit lagi, lagi nanggung, katanya, nanti biar bang Adam yg ngantar adek. Kalimat, nada suara dan volumenya bikin gua makin curiga, gua yakin 70% ada sesuatu, yg tidak layak, terjadi dengan bini gua, entah berhubungan dengan abang tirinya atau dengan lelaki lain. Sayup2 gua denger suara musik berdentum, sepertinya dari speaker televisi, …. gua tempel kuat2 henpon ke daun telinga gua .., ada suara orang making love dari speaker televisi samar2. photomemek.com Bini gua sedang nonton film porno kah? Kenapa? Dimana? Tiba2 suara Yuni kembali terdengar memecah konsentrasi gua, abang mau makan apa buat makan malem ? nanti adek beliin di jalan, adek gak malem2 koq pulangnya, … suaranya masih terengah2, kadang seperti orang ngomong sambil lompat2, .. nitip beli Hokben aja dah, yg chicken teriyaki ya, dek. HP Yuni langsung ditutup, nggak ada kalimat penutup atau apapun, sialan … mudah2an karena batterainya habis, gua berusaha positif.
Makin yakin gua kalau Yuni telah main gila di belakang gua, tapi kenapa ? memang gua kurang apa selama ini ? atau memang sudah karakter asli Yuni seperti itu ? Binal ? Perempuan berjiwa lonte ?
Apakah bini gua main api dengan si Adam? Berarti hubungan dia dengan si Adam bukan cuma sekedar abang adek selama ini ..
Sudah berapa lama mereka melakukan hubungan terlarang itu ? …… Apakah Sarah mengetahuinya ? ………
Pikiran gua semakin berputar keras. Jantung gua berdetak kencang. Gua jadi kaya orang bego … ketika tiba2 perlahan muncul rasa bergairah di sela2 rasa cemburu … ada nafsu yg aneh di dada gua …
Kalau bini gua dan abang tirinya sudah melakukan maksiat sejak lama, besar kemungkinan sudah terjadi saat Yuni masih berstatus istri dari suaminya yg pertama ….
Gua ingat Yuni sering cerita, kalau dia lagi butuh duit datang ke rumah si Adam, pulangnya pasti diselipin amplop tebal … iya, pulangnya, berarti Yuni sempat menginap dulu di rumah Adam ….
Apa itu artinya Yuni semalaman di-entot dulu sama si Adam baru besoknya di”bayar” .. ? … Bukannya saat itu Adam sudah tunangan sama Sarah ? …..
Jangan2 suami pertama Yuni waktu itu curiga istrinya berselingkuh bukan cuma sama gua, tapi juga sama abangnya, makanya langsung ditalak tiga …
Gila !! … kontol gua ngaceng mendadak ! … Gua ngebayangi Yuni disetubuhi si Adam, tubuh mungilnya yg putih mulus digendong2 oleh tubuh kekar si Adam … bikin gua kepengen coli … Sial !!
Gua buru2 minum segelas air dingin, gua berusaha mikirin hal2 lain supaya otak gua nggak korslet.
Yuni pulang jam 18.30, wajahnya tampak sumringah dengan senyum lebar dibibirnya, dia memeluk gua sambil bilang ai lap yu, sorry ya abangku sayang .. baterai HP-ku tadi ngedrop …
Adam yg mengantarnya cuma sebentar basa basi sama gua, gayanya yg akrab sama gua langsung membersihkan isi kotor pikiran gua, lalu ngeloyor pergi,
“ gua balik dulu ya, Dre … “ Adam melangkah pergi , “ oke bro, ti ati di jalan ya, thanks udah nganterin Yuni ..” sahut gua.
Malam itu gua tidur tanpa ada acara ML sama bini gua, Yuni juga nggak begitu mood buat begituan dilihatnya, iya, Yuni udah beberapa hari nggak minta ML malah … sejak sibuk ngurusin bakal bisnisnya.
***
Besoknya sekitar jam 14.00 siang nyokap Yuni yg sudah seminggu berada di Lombok, kampung halaman suaminya, bokap Adam, interlokal. Katanya mau pulang ke Jakarta, tapi bokap Yuni nggak bisa nganter karena masih ada urusan di Lombok, jadi nyokap Yuni pulang sendiri naik pesawat dan minta dijemput di bandara Soekarno Hatta nanti malam. Rencananya mau menginap dulu semalam di rumah Adam, kangen sama cucunya. Gua bilang gua aja yg jemput, nggak masalah nganter nyokap Yuni ke Tangsel. Waktu Yuni telpon Adam, si Adam ternyata mau ikut menjemput juga, anaknya kangen mau ikut menjemput nenek katanya, tapi mobil Adam lagi nginap di bengkel, baru besok bisa diambil, gua bilang it’s oke .. gua jemput dulu kalian baru jemput mertua ke bandara. Sarah nggak ikut .. nunggu di rumah, padahal diam2 gua pengen liat bokong Sarah lagi .. ngintip2 belahan buah dadanya kalau bisa …hehehe.
Sore itu hujan turun rintik2, gua pakai kaos polo dan celana boxer saat bersiap keluar, Yuni muncul dari kamar sambil tersenyum manis, dia mengenakan sundress warna biru yg sangat mini, dengan dua tali tipis diatas pundaknya yg mulus, tali bra-nya berwarna putih tampak terlihat tertumpuk dibawahnya, roknya benar2 mini, tidak sampai sejengkal di bawah pinggul, saat Yuni merunduk memakai wedges putihnya tampak bongkahan besar pantatnya terpampang kearah gua.
“ .. Dek, kamu ngga pake celana dalam ya ?” gua menegur bini gua.
“ Pake koq, bang … bilang aja mau liat … “ Perempuan cantik itu mengangkat roknya tinggi2, buseeet … dia pake g-string hitam, seksi banget !! Gua jadi kepingin nih.
“ Pake sempak kecil gitu, ngga takut kedinginan kamu ?”
“ Kalo kedinginan kan bisa minta sama abang buat ngangetin … hihihi “
Gua remas pantatnya penuh nafsu, “ ayo buruan, nanti keburu kemaleman kasian mama ..”
Waktu sampai di rumah si Adam hujan sudah turun lumayan deras, karena waktunya tidak banyak maka kami langsung bergegas berangkat menuju bandara. Dion, anak Adam yg sekarang sudah berusia 3 tahun, begitu kegirangan mau menjemput neneknya, dia duduk di depan dipangku oleh Yuni, melihat ekspresi Yuni gua sejenak agak sedih, belum bisa memberi dia anak sampai hari ini.
Hujan mulai turun sangat deras, langit sudah gelap diatas sana, gua nyetir mobil pelan2 saat memasuki terminal 3. Di tepi trotoar tempat menjemput penumpang tampak ibu Yuni, mertua perempuan gua, sedang berdiri sambil melambaikan tangannya. Gua menepi. Kami bergegas keluar dari dalam mobil.
Yuni berlari dan memeluk ibunya, Dion juga berteriak2 memanggil neneknya minta digendong, kangen sekali tampaknya padahal belum terlalu lama mereka tidak bertemu.
Saat Yuni keluar mobil banyak mata lelaki yg pada melotot memandangnya, begitu seksi dan menggoda penampilan Yuni saat itu, gua sih malah bangga melihat bini gua dipelototin para lelaki kaya begitu.
“ Bagaimana kabar papa, ma? Kenapa papa nggak sekalian ikut pulang ?” Yuni bertanya sambil memegang tangan ibunya.
“ Baik .. baik … papamu sehat2 koq disana. Papa belum bisa pulang masih ada ngurus2 apa itu … surat2 tanah atau apalah … mama nggak ngerti ..” kata ibu ,
“ ayo ini cepat angkat barang2 mama, mama bawa
oleh2 buat Dion … buat Sarah … juga buat Andre … nih …” ibu Yuni menunjuk2 2 koper besar di sampingnya.
“ Aku kebagian nggak, ma … jangan2 dilupain nih, “ canda Adam.
“ Ada … semua kebagian, ayo buruan nanti kemalaman di jalan …”
Adam memasukkan beberapa kantong plastik ke bagasi mobil, gua kebagian nenteng 2 koper besar, besar banget, pasti nggak bakal muat dibagasi mobil gua yg kecil. Akhirnya gua taruh dua koper besar itu di bangku penumpang belakang, satu vertikal berdiri di depan tempat posisi kaki, satu lagi direbahkan horisontal diatas bangku jok, sampai penuh buat porsi satu penumpang dibuatnya. Mertuaku sudah duluan duduk di bangku penumpang depan sambil memangku Dion. Tinggal tersisa ruang buat satu orang di bangku belakang, gua berniat menyuruh Adam yg gantian nyetir, tapi si Adam nolak, alasannya kaki dia lagi keseleo bekas tadi siang terpeleset di bengkel, Yuni juga belum begitu lancar bawa mobil, belum berani kalau harus jarak jauh keluar kota begini.
Belum selesai otak gua berfikir, Adam sudah masuk dan langsung duduk di bangku belakang,
“ ayo buruan, Dre … kalo kelamaan ujan gede gini jalur ke rumah gua sering kebanjiran, takut kita susah lewatnya .. nanti mesti muter2 cari jalan,” katanya,
“ biar si Yuni gua pangku aja … lo jangan cemburu lah, Yuni kan adek gua … ayo sini ,Yun ..”
Gua masih melongo sambil berdiri di samping mobil, ketika Yuni dengan santainya masuk ke kabin belakang, meletakkan kedua bulatan pantatnya diantara kedua paha Adam yg saat itu hanya memakai celana training pendek, lalu menutup pintu.
Buseeet … kenapa tiba2 darah gua berdesir …, bukan, ini bukan emosi karena cemburu, tapi sepertinya gua emosi menahan potongan2 adegan cabul yg berbaris2 di kepala gua.
Mendadak gua sesak nafas, nafsu gua naik ke ubun2.
Gua memacu mobil keluar bandara, menuju ke pintu masuk tol dalam kota. Gua lihat mertua gua asyik ngobrol dan bercanda dengan cucunya. Gua intip bini gua dibelakang lewat kaca spion dalam, tampak posisinya agak maju di depan Adam, kelihatannya mereka sedang ngobrol sesuatu, tidak jelas karena seperti setengah berbisik. Saat gua lihat mereka memandang keluar jendela, buru2 gua atur posisi kaca spion dalam supaya bisa lebih jelas melihat mereka dari posisi gua mengemudi. Cuma wajah mereka yg jelas terlihat.
Hujan semakin lebat, turun deras menimbulkan suara yg sangat berisik, suara Yuni dan Adam semakin samar2, diluar semakin gelap, suhu di dalam mobil semakin dingin padahal temperatur AC sudah gua naikkan, gua lirik mertua gua dan Dion sama2 mulai mengantuk, mau tidur kelihatannya.
Jantung gua makin berdebar2 rasanya, tangan gua agak bergetar, saat pikiran cabul gua mulai menggoda, ada rasa aneh di dada gua. Bukan rasa cemburu membabi buta yg bikin nafas gua mendadak sesak, tapi rasa nafsu berahi yg bikin sesak celana gua. Aneh, gua malah membayangkan dibelakang sana paha berbulu Adam menggesek2 paha Yuni yg mulus, gua membayangkan jemari Adam yg meraba2 selangkangan bini gua yg cuma berbalut g-string super mini, pasti dengan sekali usap jemari Adam bisa merasakan jembut Yuni, atau kalau Adam sedikit meraba kebawahnya akan menemukan lipatan memek Yuni yg pasti sudah mulai basah.
Sial .., gua malah konak disaat2 seperti ini. Harus buru2, akal sehat gua masih ada sedikit, gua harus buru2 sampai ke rumahnya si Adam, supaya selama perjalanan tidak terjadi sesuatu yg gua takuti dibelakang sana.
Sampai di depan pintu masuk tol mobil gua di-stop oleh 2 orang petugas, “ maaf pak, untuk sementara pintu tol ditutup, ada kecelakaan truk tronton dan bus pariwisata, jadi selama evakuasi silahkan ambil rute lain..”
Sialan, pikir gua. Mau buru2 malah jadi makin lama nih di jalan. Gua memutar mobil gua, mau tidak mau gua harus lewat rute jalan biasa yg berputar2 untuk ke rumahnya si Adam.
Gua lirik kaca spion, tampak kepala Yuni rebah menyandar kebahu kiri Adam, mata Yuni mulai dipejam2kan menahan kantuk mungkin, sedang si Adam matanya melihat2 ke kiri dan kanan jendela.
Saat mobil memotong lewat jalur alternatif utara bandara jalanannya mulai bergelombang, banyak lubang dan sedikit sekali diterangi lampu jalanan. Gua lirik lagi kaca spion, sampai gua agak majukan kepala gua, makin panas rasanya isi perut gua saat gua lihat posisi kepala Yuni lebih naik dari sebelumnya, kepalanya juga sekarang rebah ke pundak Adam, bukan bahunya lagi.
Damn … kontol gua semakin tegang dibalik boxer.
Sambil terus konsentrasi ke depan jalan, mobil sudah tidak bisa melaju kencang karena jalanan yg jelek, hujan yg sangat deras dan penerangan jalan yg sangat minim, saat ada mobil dari arah berlawanan malah kami sama2 semakin melambatkan kecepatan kendaraan, khawatir licin dan terjadi sesuatu yg tidak diharapkan. Setiap jarak kurang lebih 500 meter ada marka kejut, bikin mobil gua bergoyang2 naik turun seperti mobil mainan anak2 di depan mini market, semakin pelan laju mobil .. semakin besar dampak guncangannya. Gua lirik mertua gua dan Dion, ternyata mereka sudah sama2 tertidur nyenyak tampaknya. Bagaimana dengan istri gua, Yuni, dengan si Adam di belakang sana ? ..
Gua perhatikan baik2 lewat kaca spion, tampak mata Yuni menatap ke arah gua, membelalak seperti ingin menyampaikan sesuatu, jelas sekali keningnya berkeringat, mengkilat akibat pantulan lampu jalan. Padahal suhu di dalam mobil dingin, tapi kenapa bini gua sampai berkeringat begitu? Apa sebenarnya yg sedang dia lakukan di belakang sana sampai berkeringat?
Saat mobil berguncang2 keatas dan kebawah gua lihat kepala Yuni juga ikut bergoyang naik turun berkali-kali, matanya masih melotot ke arah gua seperti tatapan orang yg kebingungan, kalau dilihat posisi pundaknya gua yakin kedua tangan Yuni sedang berusaha menahan keseimbangan tubuhnya akibat guncangan, posisi duduknya kini sudah persis tepat di atas perut Adam, gua tidak bisa melihat wajah si Adam karena terhalang tubuh Yuni. Yang kemudian membuat gua terkejut, saat mobil sudah melewati marka kejut dan melaju di jalan halus tampak tubuh dan kepala Yuni masih tetap bergoyang-goyang naik turun … berirama, ekspresi wajahnya juga gua hafal banget, itu ekspresi Yuni kalau sedang gua setubuhi !! .. Pikiran gua semakin kacau … Otak dan Penis gua sudah tidak sinkron lagi … penis gua begitu keras mendorong2 celana, sakit sekali rasanya kalau tidak segera gua keluarin, maka gua keluarin kontol gua, dengan tangan kiri gua kocok pelan2, tangan kanan mengontrol stir mobil, sementara mata gua berbagi konsentrasi antara jalanan dan pemandangan di kaca spion.
Gua bisa melihat dengan jelas, gua yakin seratus persen kalau saat ini istri gua, Yuni yang cantik mungil dan seksi, sedang disetubuhi oleh si Adam abang tirinya, dan itu membuat gua cemburu sekaligus menciptakan rasa bergairah yang luar biasa, aneh, meledak-ledak, seperti ada ribuan kepiting hidup di dalam perut gua. Sensasi rasa nafsu berahi yg menjalar di tubuh gua begitu hebat, belum pernah gua merasakan seperti ini sebelumnya, sampai-sampai bergetar kedua tangan gua dibuatnya.
Fantasi liar di dalam kepala gua perlahan namun pasti membentuk cuplikan2 trailer erotis antara istri gua dan abang tirinya. Gua membayangkan, pasti persetubuhan yg terjadi antara mereka saat ini dimulai ketika kedua paha mulus Yuni menempel di atas paha Adam yang padat berbulu, pasti saat Yuni duduk secara sengaja atau tidak dia menyingkap rok sundress-nya yg mini keatas, sehingga bulatan kencang kedua pantatnya menekan keras menjepit tonjolan penis Adam didalam celana pendeknya. Kedua tangan Yuni pasti memegang kedua pergelangan tangan Adam, karena hanya pada posisi itu Yuni bisa dengan nyaman menjaga keseimbangan tubuhnya. Dan gua bisa menebak entah pada saat kapan, mungkin pada saat Yuni mulai kelelahan di pintu tol tadi, atau mungkin juga pada saat mobil mulai melalui jalanan yg jelek .. kedua paha perempuan cantik berambut pendek itu membuka lebar agar kedua lututnya tidak terlalu pegal, sementara kedua paha Adam malah semakin dirapatkan ketengah. Pasti pada saat itu, .. ya, pasti pada saat itulah jari jemari si Adam bisa dengan mudah menarik ujung rok depan Yuni ke atas, lalu menggosok-gosok lembut permukaan g-string nya hingga cairan kewanitaan Yuni semakin membanjir keluar, gua ingat pada saat itulah gua melihat kepala Yuni rebah ke pundak Adam …. ahhhhh … tangan kiri gua semakin cepat mengocok kontol di bawah sana.
Gua membayangkan .., pasti jemari si Adam yg besar-besar itu tidak hanya membelai2 lembut dan menggosok2 permukaan g-string Yuni yg mini dan sudah basah kuyup. Jemari si Adam pasti dengan mudah menelusup lewat atas atau samping g-string Yuni, lalu jari tengah dan jari telunjuknya mulai memainkan kelentit bini gua, Yuni pasti akan langsung lupa diri kalau diperlakukan seperti itu, lalu jari-jari Adam pasti akan dengan mudah mengorek2 dan mengocok2 lubang memek Yuni yang sudah becek, … dan gua ingat .. pasti kejadian itu berlangsung saat gua lihat lewat kaca spion ketika mata Yuni terbelalak menatap gua. Berarti tatapan Yuni ingin menyampaikan pesan bahwa saat itu liang vaginanya sedang keenakkan menikmati jemari Adam yang sedang foreplay mengobel2 lipatan labia mayora Yuni …. ahhhhhh … rpm tangan kiri gua semakin naik.
Dan saat ini .. pemandangan lewat pantulan kaca spion gua bisa membaca cerita erotis yg sedang berlangsung di belakang sana, saat mobil sudah keluar area bandara dan memasuki jalan mulus bebas hambatan, tampak tubuh Yuni melonjak2 semakin kencang, keringat semakin jelas membasahi wajahnya yg cantik, matanya walau masih menatap ke arah gua .. kelihatan sesekali melotot seperti saat dia berpacu mengejar kenikmatan kalau sedang bersetubuh di rumah. Gua membayangkan, pasti saat ini kontol si Adam sudah dikeluarkan dari celananya, lalu menancap dalam2 ke liang vagina Yuni lewat bawah bongkahan bokong Yuni, lalu menekan2 kuat memberikan gosokan2 kenikmatan pada dinding vagina Yuni, dengan posisi bersenggama seperti itu memang lebih dituntut Yuni yang agresif ketimbang Adam, maka tampak Yuni yang berinisiatif menggenjot2 kontol Adam naik turun mengejar puncak berahi, Adam hanya sesekali menekan2 pinggulnya ke atas mengangkat tubuh Yuni yang kecil, mereka seperti sudah lupa atau lebih tepatnya sudah melupakan gua di depan sini. Walaupun Yuni dan Adam sama2 berusaha bertahan agar tidak mengeluarkan suara dari mulut mereka, tapi suara kulit beradu dan suara lembut kecipak cairan Yuni di selangkangan mereka sayup2 terdengar … ahhhh … gua rasa klimaks gua sedikit lagi sampai.
Sekonyong2 tubuh Yuni tampak membungkuk ke depan, kedua tangannya memegang kiri kanan sandaran bangku gua, lalu seperti orang kesetanan Yuni menghentak2an tubuhnya ke depan dan ke belakang, sementara pantat Adam menggenjot2 dari bawah, tempat duduk gua langsung berguncang2, perasaan antara kaget, galau dan kepingin ejakulasi bercampur jadi satu. Hanya sebentar seperti itu, kira2 hanya dalam hitungan detik, tapi sensasinya tidak dapat dilukiskan lewat kata-kata. Guncangan tubuh Yuni mendadak berhenti, rupanya Yuni sudah meraih orgasme, matanya terpejam, kepalanya mendongak2 lalu kemudian rebah ke bahu Adam ….. arrrrhh .. sementara disini, pejuh gua muncrat2 menyemprot ke kolong dashboard mobil …. sangat banyak … sampai hampir tertidur gua dibuatnya … untunglah jalanan sepi, konsentrasi gua kembali ke depan, hujan mulai mereda. Tidak terasa, mobil sudah memasuki wilayah Tangerang Selatan. Sejenak gua lirik lagi kaca spion, tampak istri gua sedang kelelahan tertidur di bahu Adam, si Adam memandang keluar jendela seolah tidak terjadi apa2 barusan, mertua gua dan Dion sudah bangun.
Hanya sebentar gua dan Yuni mengantar ibunya ke rumah Adam, setelah menurunkan barang2, kami langsung pamit pulang.
Selama perjalanan pulang gua memandang istri gua yg kembali tertidur di samping gua, wajahnya tampak begitu cantik mempesona, tak timbul sedikitpun perasaan marah dari hati gua, …. entah kenapa.
Ketika parkir di basement apartemen gua suruh Yuni jalan duluan, gua mau mengambil beberapa kantong oleh2 di bangku belakang. Saat membereskan kantong2 tsb gua menemukan celana dalam g-string hitam Yuni di kolong bangku, gua ambil, terasa begitu basah kuyup dan lengket. Lalu gua menyusul Yuni ke lantai 20.
Setelah menaruh kantong2 di dapur gua menyusul Yuni ke kamar tidur, istriku yang cantik tersebut sedang tengkurap diatas ranjang dengan kepala membenam kedalam bantal. Sepintas gua lihat rok belakangnya tersingkap sedikit, gua membungkuk, tampak jelas bulatan mulus bokongnya yg tanpa celana dalam. Gua duduk disampingnya, lalu membelai kepalanya lembut.
“ Kamu kenapa dek ? Koq nangis gitu ..” tanyaku perlahan.
Yuni membalik tubuhnya lalu beringsut bangun, tampak air mata mengering dipipinya, Yuni menggenggam erat2 tanganku.
“ Adek malu bang … adek merasa sangat berdosa sama abang …” lirihnya.
“ Malu kenapa ? emang adek bikin salah apa sama abang ?”
“ Abang pasti liat aku kan tadi … ya kan …,” air matanya kembali mengucur deras, kudekap kepalanya dengan lembut.
“ Abang nggak marah koq ..” kataku berusaha mengendalikan diri, “ abang tau persis nafsu adek yg memang tinggi dan sering kali bikin abang kewalahan .., abang tau sejak pertama kita pacaran.”
Tangisnya perlahan mereda, gua cium keningnya. “ Bener abang nggak marah sama adek .. ? tapi abang cemburu kan ?? abang pasti marah sama bang Adam kan ..??”
“ Abang ngga cemburu sayang… abang juga ngga marah sama siapapun … sumpah dek …”
“ Adek minta maaf ya bang … adek janji ngga akan mengulangi lagi …” desah Yuni, dan gua yakin itu cuma basa basi dia doang.
“ Jangan .. ngga apa apa kamu selingkuh di belakang abang dek .. abang malah jadi nafsu banget ngeliatnya, ngga tau kenapa … yg penting kamu jujur aja dek, jangan bohongin abang ..”
“ Nggak ah … adek udah terlanjur malu jadi istri yg nggak setia … abang jangan mancing2 adek ah …”
“ Abang tetap cinta koq sama adek, sayang sama adek, yg penting adek jujur aja … dan adek kan tetap masih istri abang ..”
Yuni tersenyum manja, dia cubit mesra perut gua ..” ih abang .. kalo abang ngga cemburu sama adek, artinya abang ngga sayang sama adek ..”
“ Abang bahagia kalo adek bahagia, dengan adek selingkuh lalu merasa puas artinya abang ikut merasa puas, … itu kan berarti abang sayang sama adek ..”
“ Udah ah … adek mau mandi dulu …” Yuni bangkit berdiri sambil melenggok centil, “ abang siap2 ya .. adek lagi kepingin nih …” dia mulai mencoba merubah topik pembicaraan.
Gua cuma tersenyum memandang sosok perempuan cantik bertubuh putih itu berlalu keluar kamar, cinta gua malah terasa semakin kuat saat ini, entah kenapa.
Mungkin buat gua saat ini arti cinta lebih dari sekedar memiliki, tapi juga rasa bahagia saat melihat orang yg gua cintai bisa memperoleh kesenangan dan kepuasan lewat keinginannya sendiri, bukan melulu lewat keinginan dan aturan2 yg gua buat.
Mungkin seks juga bukan sebuah hal yg harus gua anggap sebagai kesenangan pribadi, tapi bisa juga merupakan esensi kebanggaan dalam hal berbagi.
Entahlah, tidak ada orang yang sempurna di dunia ini, demikian juga kepuasan seks yang sering gua dapat, semakin gua eksplorasi, semakin gua menemukan kenikmatan yg baru disana.
Setelah kejadian malam ini .. rasa cinta gua terhadap Yuni juga seperti arang menyala yang disiram bensin, semakin membara.
Saat ini gua hanya ingin menikmati pengalaman baru dalam hidup gua, pengalaman yang (mungkin) bisa membuat hidup gua semakin berwarna.
Sudah.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,