Kejadian ini sudah terjadi beberapa tahun yang lalu, Ketika aku baru beberapa bulan pindah ke sebuah perumahan yang masih sepi dari penghuni.
Jika malam itu adalah malam sial bagiku, mungkin benar pasalnya siangnya Tasya istriku berangkat ke Semarang dijemput mas Tono kakak lelakinya, untuk menghadiri pernikahan sepupu mereka, sedangkan aku memang ga ikut karena ga mungkin meninggalkan tugas kantor yang memang sedang tinggi loadnya di akhir tahun ini
Yang pertama malam ini aku bakal kesepian di rumah, yang kedua baru tadi pagi menstruasi Tasya istriku berhenti, seharusnya malam ini aku dapat jatah setelah selama hampir seminggu kejantananku ga ketemu musuh
Makanya sepulang kantor aku mampir ke Glodok tempat yang memang sehari-hari aku lewati kubeli beberapa filem bokep pikirku lumayan untuk menghabiskan week end ini .
Menjelang memasuki gerbang perumahan yang masih sepi dari penghuni ini, hampir aku mengumpat keras, ketika ingat kalao DVD playerku masih berada di tukang service yang seharusnya sudah bisa diambil beberapa hari yang lalu dan sekarang, gila aja kalau aku harus putar balik menembus kemacetan Jakarta hanya untuk mengambil benda itu .
Aaaah aku ingat mas Budhi satu-satunya tetangga terdekatku yang rumahnya bersebelahan dengan rumahku, aku bisa pinjam dia kembali aku bernafas lega.
Sehabis mandi, segera aku bertandang ke rumah sebelah, aku sempat heran, ga biasanya masih jam 20.30 ruang tamunya sudah gelap, padahal mobil Avanza hitam miliknya ada di rumah, berarti mas Budhi ada dirumah simpulku sederhana
“ Mas Budhii maaas ” panggilku dari luar pagar, sesekali kuketok-ketokkan gembok ke pagar besi, sehingga terdengar suara besi beradu nyaring Agak lama kulihat lampu ruang tamu menyala, tapi pintu tidak segera dibuka, kulihat tirai sedikit tersingkap dan ada yang mengintip dari dalam, tumben pake diintip segala . Biasanya mas budhi langsung buka pintu. anganku.com
“ Eeeiii Bimooo sorry ya ayo masuk pagar ga dikunci kan..?” seru suara wanita yang sangat aku kenal, mbak Diana istri mas Budhi keluar dari pintu dengan pakaian tidurnya dilapisi sweater
“ Lho mas Budhi mana mbak sudah tidur..? waduu jadi ngganggu neeh..?” kataku agak kikuk ketika aku sudah duduk di ruang tamu itu mas Budhi ga muncul..
“ Mas Budhi sedang tugas ke Medan Bim eh mau minum apa neeh..?” mbak Diana wanita berwajah cantik ini menawarkan minum yang membuatku semakin jengah untuk duduk berlama-lama disitu,
Pasalnya mba Diana dengan pakaian tidur yang tipis memperlihatkan bayangan celana G-String putihnya aku yakin bagian atas jika tak tertutup sweater akan membayang BH nya atau mungkin ga pake yang aku tahu ibu ini buah dadanya sangat montok
Sebenarnya antara aku dan mbak Diana sudah akrab sekali, bahkan kalo bercanda kadang-kadang agak seronok tapi itu justru jika ada di depan mas Budhi atau ada Tasya istriku.. ketika berdua begini aku jadi kaya mati angin sementara mba Diana masih bersikap wajar
“ Waah.. ga usah repot-repot mbak aku hanya mau pinjem DVD player aja kalo bisa ” kataku dengan agak sungkan
“ Ada kok Bim bentar aku lepasin kabel-kabelnya yah sendirian di rumah mau nonton film jorok ya..?” Tebak mbak Diana yang tengah berlutut di lantai mencabuti kabel DVD player yang berada dibawah kolong membelakangiku sehingga pantatnya yang montok itu ngepress di baju tidurnya yang tipis dengan celana G-String, terlihat pantat montok itu bagaikan tanpa celana mau ga mau kejantananku yang sudah seminggu ga ketemu musuhnya merespon positif mulai menggeliat bangun.
“ Waaah eeehhh anuu buat nonton video pengantin temen yang baru diedit” jawabku sempat gagap
“ Alllaaaaaa ga usah ngelesslaaah iya juga gapapa udah gede ini haa..haaa..” potong mbak Diana sambil meletakkan benda elektronik tipis ini di meja dengan posisi aga menunduk ini mataku menangkap dua gundukan montok putih mulus tanpa lapisan dari sela-sela sweaternya di dalam daster yang memang berleher rendah dan mbak Diana seolah ga merasa akan hal itu
“ Haaa haaa mbak Diana nuduh neeh nonton bokep sendirian ga seru kalo ditemenin mbak Diana baru seruuu ” jawabku mulai terbawa gaya sembarangannya mbak Diana
“ Heeee..??? bener ya Bim..? seumur-umur aku belom pernah nonton bokep soalnya mas Budhi ga pernah ngasih kamu ada kan filemnya..?” cerocos mbak Diana tanpa bisa kujawab dan sebelum aku bisa jawab
“ Ya udah sana kamu duluan aku ngunciin pintu sama matiin lampu dulu .” Tanpa menunggu jawabanku ibu muda ini sudah menghilang ke belakang
Dengan gontai aku melangkah pulang sambil nenteng DVD player milik mba Diana pikiranku jadi kacau, karena mba Diana kepengen ikut nonton bokep sama aku Sampai dirumah sambil masangin kabel-kabel ke monitor aku bingung sendiri aku bakal mati gaya.
Nonton bokep berduaan dengan istri orang Lain semasa bujangan dulu, kalo nonton bokep justru cari pendamping yang bisa dijadikan pelampiasan Lulu anak Fakultas Psikologi, pendampingku setia nonton bokep ujung-ujungnya kami saling melampiaskan walaupun hanya sampe oral sex
Lulu ga mau aku setubuhi, katanya waktu itu dia masih perawan Trus beberapa lagi Titiek, Anita, Mimi kalo mereka bertiga memang sudah dapat predikat ayam kampus. Bahkan pernah aku dikeroyok mereka bertiga semaleman
“ Heeeiii aku datang ! ko malah ngelamun Bim ?” Suara mba Diana membuyarkan lamunanku. Mba Diana datang dengan membawa tentengan berupa beberapa minuman kaleng dan makanan kecil..
“ Busyeeet bekelnya banyak bener ? Mau sampe pagi ?” seruku untuk menetralisir kebingunganku Waddduuu aku pikir mba Diana tadi berganti baju yang lebih pantas, ternyata masih menggunakan baju tidur yang sama ini namanya sial atau keberuntungan siiih..???
“ Heh..? siapa tau sampe pagi ? Bim aslinya sebelum kamu datang tadi aku di dalam rumah sendirian, tuh takut tau ga siih..? sepi bangeeet makanya aku bawa banyak bekel, ntar kita ngobrol aja sampe pagi setuju..?” celoteh mba Diana panjang lebar bener-bener ga berubah sikapnya, ada atau ga ada suaminya
“ Sekarang mau nonton yang mana dulu..? silakan nyonya Diana menentukan pilihan ” kataku sambil menyodorkan segepok piringan DVD lengkap dengan sampulnya
Pilihan mba Diana rupanya tepat, pilihan filmnya masih yang XX jadi sewaktu nonton kami masih bisa sambil santai bercanda mengkomentari adegan demi adegan, walaupun 2 jam kemudian setelah film pertama selesai aku lihat wajah mba Diana agak memerah dan sesekali merapatkan sweaternya seolah-olah menyembunyikan dadanya yang montok .
“ Mmm apa sih yang dikuatirkan mas Budhi dengan aku nonton Bokep, kalo beginian sih ga begitu ngaruh aku rasa Bim ?” kata mba Diana sedikit arogan.. sambil milih-milih lagi film yang akan ditonton berikutnya
“ Yang bener aja deeeh Nyonya Diana..?? kalo nontonnya sama suami orang..?” Jawabku menggodanya.. entah kenapa aku bisa menemukan panggilan Nyonya Diana untuknya yang selama ini ga pernah muncul..
“ Haa haaa suami Tasya sih anak kemaren sore mana berani macem-macem..?” sahutnya setengah menantang dengan bibir manisnya dicibirkan padaku
Memang usia mba Diana lebih tua 2-3 tahun dari aku, makanya sering ledekannya kepadaku selalu menyangkut umur dan apalagi memang wajahku kata orang adalah baby face, innocent seandainya orang tau kelakuanku di jaman kuliah dulu pernah kencan ranjang dengan dosen manajemen pernah pacarin anaknya sekaligus nidurin mamanya ibu kospun pernah aku embat mungkin akan lain kesannya padaku dan kebetulan Tasya istriku aku dapatkan ketika aku sudah di Jakarta dan sama sekali tak tahu masa laluku yang brengsek
“ Biim iihh asyik banget tuh mereka yak..?” Gumam mba Diana yang memang dasar mulutnya ga bisa diem melihat adegan pose 69 kayanya heran banget
“ Emang kamu belum pernah mba..?” sahutku polos
“ Eeeh enggak no comment.. sssst diem aja ya sekarang..” kudengar mba Diana menjawab gagap dan suaranya agak bergetar . Benar saja suasana jadi hening, apalagi volume film memang kecil supaya ga kedengaran dari luar .
Tapi kini yang aku dengar adalah suara nafas mba Diana yang tidak teratur, seolah-olah terengah-engah sedangkan aku juga sudah terhanyut dengan adegan syuuur yang terpampang di monitor dan film kali ini adalah XXX celana pendekku yang gombrong
Di bagian selangkanganku sudah menggembung akibat batang kemaluanku sudah menegang kencang, makanya kutumpangkan bantalan kursi agar ga terlihat oleh mba Diana awalnya aku ga begitu memperhatikan mba Diana,
Karena aku sangat terbawa oleh adegan dan wajah-wajah seksi di film itu tapi beberapa kali kudengar mba Diana menghela nafas panjangnya dan beberapa kali merubah posisi duduknya, seolah gelisah mulailah aku memperhatikan tingkah wanita yang menahan gejolak birahi .
Kulihat sering nyonya muda ini meregangkan jari-jari tangannya . dan kulihat wajah yang cantik berkulit putih ini makin memerah, seperti layaknya orang habis minum arak Satu setengah jam berlalu sesekali kulirik mba Diana yang duduk di sebelahku persis kegelisahannya kulihat semakin hebat dan hilang sudah komentar-komentar konyolnya seperti pada film pertama
Pada suatu saat menjelang film ini selesai mata kami bertemu pandang kulihat sorot mata yang aneh dari mba Diana sementara kurasa matakupun sudah aneh juga dimata mba Diana..
“ Biiiiiimmmm .” Kudengar suaranya mendesah memanggil namaku
“ Ya mbaa ” jawabku tak kalah lirih, dalam pandanganku saat itu yang dihadapanku bukanlah Diana sebagai wanita yang sudah kukenal baik tetapi Diana sebagai wanita yang sangat menggairahkan sedang menggelar libidonya entah siapa yang memulai tahu-tahu tangan kami sudah saling menggenggam kuremas lembut jari-jari halus mba Diana. anganku.com
Mba Diana menundukkan wajahnya ketika wajahku mendekat, kusibakkan rambut panjangnya yang jatuh menutup sebagian wajahnya kembali dia mengangkat wajahnya dan wajah kami hampir tak berjarak
Hembusan nafasnya terasa hangat dihidungku.. matanya menatapku penuh makna Entah keberanian dari mana yang mendorongku mengulum bibir indah yang setengah terbuka milik mba Diana aah reaksi positif kudapatkan kulumanku dibalasnya, sejenak bibir kami berpagutan mesra, sampe akhirnya dia melepaskan pagutan bibirnya dengan nafas terengah-engah.
“ Aaah Biimo jangan jangan diteruskan bahaya ” katanya setengah berbisik sambil berusaha melepaskan rengkuhanku tak akan kulepaskan nyonya cantik ini kepalang tanggung..pikirku.
“ Kenapa mba..? apanya yang berbahaya..?” sahutku sekenanya sambil mendaratkan kecupan bibirku di lehernya yang jenjang sejenak dia meronta-ronta kecil berusaha menghindari kenakalan bibirku pada leher mulusnya,
Sementara tanganku tengah meremasi kemontokan buah dada yang ternyata memang tak mengenakan bra beberapa kali tangan halusnya menepiskan tanganku dari dadanya tapi segera tanganku kembali ke tempat semula, sampai sesaat kemudian perlawanannya berhenti dengan sendiriny
Berubah dengan desah nafas memburu dan geliatan tubuhnya serangankupun kukendorkan.. kecupan bibirku kuperlembut demikian juga remasan tanganku berubah menjadi elusan lembut pada kulit payudaranya dan gelitikan mesra pada puting susunya yang sudah mengeras
“ Bimo ssss aku ngga tahaaan..” bisiknya pendek, dekat sekali suara itu di telingaku ooowww daun telingaku dikulumnya dijilatinya
“ Ikuti aja mba nikmati aja..” bisikku mesra sambil menarik tali daster yang tersimpul di pundaknya, sehingga memperlihatkan kesempurnaan bukit montok di dadanya.. begitu mulus dengan puting mungil mengeras berwarna merah kecoklatan kudaratkan jilatan ujung lidahku pada benda itu, tubuh mba Diana menggeliat sambil mendesah panjang
“ Ssssssshhh aaahh Biimm..ooo.. aku.. takuut mmmmmhh” Tak kupedulikan lagi kalimat-kalimat mba Diana, karena nafsukupun sudah di ubun-ubun apalagi menghadapi kenyataan ternyata tubuh ibu muda ini memang tak layak untuk dilewatkan sesentipun desah-desah resah berhamburan dari mulut mba Diana, geliatan tubuhnya sudah menunjukkan kepasrahannya kepada birahinya sendiri tangannya mulai melingkar di leherku, betapa rambutku digerumasinya, betapa kuatnya jari lentik mba Diana mencengkeram kulit punggungku, manakala puting susunya kukulum dalam waktu yang lama .
“ Duuuh ampuuunn ..” desahnya lirih, perutnya yang rata berkulit putih dihiasi lubang pusar berbentuk bagus ini menggeliat erotis, manakala bibirku mengecupinya Tubuh atas mba Diana sudah kutelanjangi, entah kemana daster dan sweaternya jatuh ketika kulempar tadi. Tubuhnya setengah rebah dengan kepala berada di sandaran tangan sofa
Sementara kulihat tangannya meremasi payudaranya sendiri , Mba Diana mengerang panjang dengan menggoyang-goyangkan kepalanya yang mendongak ketika lubang pusarnya kukorek-korek mesra dengan lidahku tubuhnya menggeliat erotis sekali, rupanya disitu adalah salah satu daerah sensitifnya
“ Owww Biimmoo jangaaan aku ga mauu ” bisiknya sambil tangannya menahan daguku ketika kukecupi gundukan kemaluannya dari balik celana G Stringnya yang sudah tampak bercak basah
“ Kenapa mbak..?” tanyaku lembut..
“ Ssssshh aku belum.. pernah maluuu..” jawab mba Diana, sambil berusaha menarik tubuhku ke atas Busyeet jadi diapain aja tubuh indah ini sama mas Budhi..? Selanjutnya tanpa permisi celana G String itu kusingkap ke samping .
Fuuuiii..! sebuah gundukan kecil yang dibelah tengah dengan rambut kemaluan ga begitu lebat sebuah bentuk luar kemaluan wanita yang masih orisinil indah sekali belahan yang basah kulihat berdenyut-denyut tak ayal lagi lidahku terjulur menyapu cairan yang membasahi belahan indah itu .
“Aaaaahhh Biiiimmoooo kamu bandeeelll ” Erang mba Diana dengan tubuh semakin hebat menggeliat sepasang kaki panjangnya semakin terkangkang lebar kaki sebelah kiri terjuntai ke lantai yang beralaskan karpet tebal dan kaki sebelah kanannya ditumpangkan di atas sandaran sofa setelah G Stringnya kutanggalkan.
Rambutku habis diacak-acak tangannya yang gemas yang kadang mencengkeram erat kulit pundakku hal ini membuat aku semakin kesetanan ditambah aroma vaginanya yang segar bibirku menciumi bibir vaginanya selayaknya mencium bibir mulutnya dan lidahku menyelip-nyelip memasuki liang yang basah itu sampai sedalam-dalamnya . sesekali kukulum clitoris mungil yang sudah mengeras
“ Biiimmmmooo . ampuuuunn nikmaaaaat bangeeettt ” mba Diana merintih-rintih dengan suara seperti orang mau menangis pinggulnya bergerak-gerak merespon ulah lidah dan bibirku di selangkangannya
“ Ooowwh Biiimmm sudaaaaahhhh aku ga tahaaaaan ” Suara mba Diana semakin memilukan Tiba-tiba tubuh mba Diana bangkit dan mendorong lembut tubuhku yang tengah bersimpuh di karpet tebal kuikuti saja sehingga tubuhku telentang di karpet sedangkan tubuh mba Diana mengikuti arah rebah tubuhku sehingga tubuhku kini ditindihnya .
Payudaranya yang montok dan kenyal itu kini menempel ketat di dadaku wajah kami begitu dekat dan wajah wanita yang tengah diamuk birahi memang akan semakin terlihat memikat, seperti wajah mba Diana ini kulihat semakin mempesonaku
“ Bimooo ayo masukin yaaah..?” Desisnya dengan bibir indahnya kulihat gemetar
Alis indah di wajah cantik mba Diana mengerinyit dan matanya yang agak sipit semakin menyipit sayu
“ Ouught pelaaan Biiimm ssssss nyeriii ” keluhnya sambil memepererat pelukannya kurasakan liang sanggama ibu muda ini sempit sekali ketika palkonku berusaha menerobosnya
Tapi ibu muda ini sangat bersemangat untuk menuntaskan gairah binalnya walaupun dengan ekspresi yang nampak kesulitan dan kesakitan . diiringi geal-geol pinggulnya akhirnya amblaslah seluruh batang kemaluanku tertanam di liang sanggamanya yang sempit..
“ Sssshhh gilaaa gede banget punya kamu hhh hhh tunggu Biimm..” Tubuh sintal mba Diana ambruk ke tubuhku ketika penetrasi itu berhasil kudiamkan sejenak tubuh sintal itu diam tak bergerak di atas tubuhku dengan nafas memburu tak beraturan besutan-besutan kecil kurasakan ketika mba Diana mulai menggerakkan pinggulnya dan gerakan itu semakin keras dan besutan-besutan itu semakin nikmat kurasakan . aku ga bisa menahan diri lagi untuk mengcounternya aku mulai mengayun batang kemaluanku..
“ Biimmooo oooohhh sssshhhh” hanya itu desah-desah kalimat pendek yang sering terucap dari mulut mba Diana yang dengan gemulai menarikan pinggulnya diiringi erangan dan rintihan kami yang sangat ekspresif sesekali bibir kami berpagutan liar remasan gemas tanganku pada payudara montok yang terayun-ayun itu seakan tak mau lepas
“ Biimm Biimmoooo ssssshh aku hampiiirrr ookkkhhh..” gerakan tubuh mba Diana semakin tak beraturan dan rasanya akupun ga perlu menahan bobolnya tanggul spermaku untuk lebih lama
“ Tunggu mba..” desisku pendek.. dan bagaikan dikomandoin tubuh kami bisa serentak meregang dan aku terpaksa mengayunkan batang kemaluanku sehebat-hebatnya un tuk menghasilkan kenikmatanku secara maksimal
“ Aaaaarrgh.. Biiiimmooo aammmpuuuunn ” Tubuh mbak Diana menggelepar hebat di atas tubuhku betapa kejam kuku jarinya mencengkeram dadaku sebagai pelampiasan meledaknya puncak birahi betinanya .
Hening . sesaat setelah terjadinya ledakan hebat kulihat jarum jam didnding menunjukkan angka 11.30 tubuhku tetap rebah telentang sedangkan tubuh mba Diana tergolek disamping membelakangiku Ketika deru nafas memburu kami mulai mereda dan ketika keringat birahi kami mulai mengering .
Kupeluk tubuh sintal mba Diana dari belakang, tapi dengan lembut tanganku diangkat dan dipindahkan ke tubuhku sendiri dan tubuh mbak Diana beringsut menjauhiku kudekati lagi tubuh itu dan kudaratkan kecupan di punggung berkulit mulus itu kudengar isak tangisnya .
“ kenapa mba..?” tanyaku lembut lama ga ada jawaban, isak tangis mba Diana makin keras kubelai lembut pundaknya.. tapi tanganku ditepisnya
“ Bimo aku sedih dengan kejadian ini aku malu sama kamu.. dan aku merasa sudah melukai hati Tasya dan mas Budhi ” terdengar suara mba Diana serak
“ Malu kepadaku..? untuk apa malu ? justru aku merasa lebih dekat dan bahagia sama kamu mbak.. walaupun sebenarnya ga seharusnya dengan jalan seperti ini selama kita bisa memposisikan masalah ini pada porsinya, kurasa mas Budhi ataupun Tasya ga akan merasa kita sakiti..” jawabku panjang lebar.
“ Aku takut mereka tahu apa yang telah kita lakukan..” sahut mba Diana dengan suara yang semakin tenang
“ Mereka ga akan tahu selama kita ga memberitahu dan kondisi kita saat ini adalah seorang lelaki dan wanita yang punya keinginan yang harus terpenuhi saat ini juga kita tidak bisa menghindari mbak..” sahutku lagi, sambil kutumpangkan tanganku dipinggul bulatnya mba Diana tak bereaksi walaupun masih mempunggungiku
“Lebih tepatnya harus terpenuhi malam ini bukan hanya sesaat ” sahut mba Diana sambil membalikkan badannya, sehingga kembali payudara montoknya menempel di dadaku matanya menatapku tajam penuh tantangan.. dan kini wajah sembab sehabis menangis ini tersenyum manis sekali
“ sepanjang malam ini mba..?” tanyaku menegaskan, sambil kulingkarkan lenganku ke pinggangnya yang raping
“ Yah bukankah malam masih panjang Bim ?” bisiknya manja.. wajahnya ditengadahkan ke wajahku.
Kupagut bibir bagus itu dan disambut dengan sangat bergairah . Gairah liar birahi betina mba Diana meletup dahsyat, aku benar-benar tak menyangka ibu muda yang kalem dan polos bisa berubah sedemikian agresip Batang kemaluanku rupanya benar-benar membikin ibu muda ini gemas setengah mati tak hentinya tangan berjari lentik ini mengocok dan meremas-remasnya..
“ Bimo aku pengen “ini” kamu..” bisiknya manja sambil meremas lebih keras saat mengucap kata “ini”
“ Emang bisa..?” sahutku menggoda wooww.. perutku digigit kecil mba Diana dengan gemas
“ Boleeeh enggaaa..?” rajuknya
“ Iyaaaa habisiiin deeeh..” jawabku sambil kuremas pantat bulatnya Awalnya kurasakan mba Diana masih coba-coba dengan sabar aku memberi arahan, karena beberapa kali palkonku terkena giginya lumayan sakiit
Selanjutnya, tubuhku dibuat melintir dan menggeliat merasakan permainan lidah dan lembutnya bibir mba Diana membasuk batang kemaluanku kadang-kadang dengan nekadnya batang kemaluanku ditanamnya dalam-dalam sampai ujung kerongkongannya sampai mba Diana tersedak..
“ Eeeii.. jangan diabisin mbaa..” kataku lembut melihat mba Diana tersedak..
“ Abis gemeees aku Bim punya kamu panjaaang bangeeet, gede lagi ” bisiknya manja, memberi alasan
Akhirnya kami membuat posisi 69, mba Diana menindihku dengan posisi mengangkangi wajahku Kami sepakat dengan posisi ini sampai mencapai orgasme kembali erangan dan rintihan kami bersahutan.
Gerak tubuh kami sudah tak berirama, detik-detik akhir mba Dianapun kurasakan beberapa kali kaki panjangnya meregang dan besotan mekinya di bibirku makin liar aksi lidah dan bibirnya pada batang kemaluankupun makin liar, membuatku semakin mendekati titik kulminasi
“ Eeeeeehhhkkk Biiiimmmm niiiikkkkmaaaattnyaaa ” rengek mba Diana panjang, tubuhnya menggeliat hebat kedua kakinya meregang.. besotan meki ke mulutkupun makin hebat lidahku kujulurkan jauh kedalam liang becek yang kurasakan mengedut-ngedut
“ Oooowww.. mbak akuu.. hampiiirr ” Desahku selang tak lama setelah palkonku kembali dihajar lidah dan mulut mba Diana busyeeet, bukannya melepaskan kuluman bibirnya di palkonku, mba Diana malah memperhebat aksi mulut dan lidahnya ditambah kocokan tangannya pada batang kemaluanku
Apa dayaku tak ampun lagi diiringi eranganku, tubuhku mengejang keras mengantarkan semprotan spermaku bertubi-tubi di dalam mulut mba Diana yang makin lengket seperti lintah menempel di tubuhku tak luput kantong pelerku diremas-remas lembut, seakan spermaku ingin diperas habis setelah dirasa tetes terakhir buru-buru mba Diana bangun dari tubuhku dan menyambar botol aqua yang tadi dibawa dari rumah dan diteguknya sampai tandas
“ Iiih rasanya aneh banyak banget, kentel lagi kenyang deh aku Bim tapi enaak kok, asin ada gurihnya..” komentar mba Diana dengan pengalaman barunya Kembali kami berbaring di karpet tebal merasakan lemasnya tubuh
Setelah mengguyur tubuh dengan shower di kamar mandi kembali kami rebahan santai di karpet tebal di depan televisi, saat itulah mba Diana menceritakan rahasia kehidupan ranjangnya dengan mas Budhi, yang monotone, mas Budhi terlalu polos dan lurus dalam soal sex.. sedikit-sedikit takut dosa.
Dalam hal kepuasan sex sebenernya mba Diana tidak merasa kekurangan, karena selain mas Budhi memang punya stamina tubuh yang bagus dengan hidup sehatnya, di sisi lain memang mba Diana adalah type wanita yang gampang tersulut gairah seksualnya dan dengan cepat mencapai puncak orgasme
“ Pernah hari Minggu pagi aku liat mas Budhi sedang nyuci mobil dengan kaos yang basah, sehingga nempel dibadannya yang atletis seeerrrr langsung.. basah juga deh CD ku dan langsung kutarik mas budhi kekamar dan aku telanjangi .
haa.. haaa.. dapet dua kali ” tutur mba Diana sambil menyuapi aku dengan anggur yang dibawanya tadi Kembali kami nonton bokep yang belum kami tonton belum seperempat jam Asia Carrera beraksi
“ Biiiimmm nggaaa tahaaan neeh keburu pagi ” Desah mba Diana manja dengan nafas yang sudah ngos-ngosan apalagi dengan membengkaknya batang kemaluanku yang dari tadi ga lepas dari genggamannya.
“ Mba Diana pingin diapain..?” bisikku sambil kudaratkan kecupan di lehernya
“ Pingin kaya di film itu ” jawabnya manja tanpa disuruh mba Diana menelungkupkan tubuhnya di sofa dengan kaki berlutut di karpet agak mengangkang kuminta pantatnya ditunggingkan sehingga gundukan bukit kemaluannya mengarah keluar mba Diana kembali mengerang gemas ketika palkonku mulai merentangkan otot liang sanggamanya ketika pantat montok itu mulai menggeol gemulai dan ketika batang kemaluanku mulai memompa mulailah kuda jantan dan kuda betina ini berpacu birahi
Aku membuktikan mba Diana memang wanita yang cepat mencapai orgasme dan cepat kembali berkobar birahinya dan mba Diana menghendaki berganti posisi setelah dia mencapai orgasme saking seringnya dia mencapai orgasme hampir-hampir kami kehabisan posisi dan di setiap posisi mba Diana mengaku bisa mencapai orgasme dengan kenikmatan yang maksimal Ketika pada orgasme mba Diana yang kelima, aku juga merasakan orgasmeku hampir sampai mba Diana menyadari itu
“ Biimm tumpahkan dimulutku sayaaang aku suka peju kentel kamu ” rengeknya disela-sela nafas kuda betinanya dan dengan bernafsu sekali mba Diana menyambut semburan demi semburan sperma kentalku dengan mulut terbuka lebar dan lidah yang menggapai-gapai
Tubuh mba Diana kembali rebah telentang di karpet setelah menenggak setengah botol aqua rambutnya yang panjang tampak kusut dan basah oleh keringatnya, tubuhnya yang berkulit putih juga tampak berkilat basah oleh keringat terlihat sinar matanya yang kecapekan dan wajah agak memucat
Ketika aku keluar dari kamar mandi setelah kembali mengguyur tubuhku dengan shower, kulihat mba Diana tertidur pulas dengan bibir tersenyum kulihat jam menunjukkan jam 03.45 kurebahkan tubuhku disisinya kubelai lembut rambutnya yang masih basah oleh keringat birahi kukecup keningnya yang sedikit nonong kuamati tubuh telanjang ibu muda ini. anganku.com
Sebuah struktur yang sempurna wajahnya berbentuk oval, bibir berbentuk bagus, hidung mancung berbentuk ramping, mata agak sipit tapi memanjang dengan kelopak besar bulu mata yang lentik dan panjang alisnya seperti di gambar postur tubuhnyapun proporsional antara tinggi dan beratnya sekitar 165 – 170 cm buah dadanya yang montok kutaksir cup branya B .
Memang masih kenyal menggemaskan dengan puting susu bak perawan, mencuat mungil ke depan, berwarna merah kecoklatan
Perutnya yang rata dengan lubang pusar berbentuk indah pinggang ramping menyambung dengan pinggul yang padat ditopang sepasang kaki yang panjang berbentuk atletis . Rupanya aku tak dapat menahan kantukku
Aku membuka mata kulihat mbak Diana bersimpuh di sebelah tubuhku, dengan pakaian sudah lengkap membalut tubuhnya, rupanya dia yang membangunkanku kulihat jam dinding menunjukkan pukul 05.15
“Biim, aku pulang dulu yaa..?” kata mbak Diana, wajahnya sudah segar, rupanya sempat mencuci mukanya sebelum membangunkanku
“ Eeeh buru-buru sih..? kan masih pagi “ jawabku sambil menarik pinggangnya
“ Bimo kamu gila liat tuh udah terang ” protesnya ketika tubuhnya menindih tubuhku akibat tarikan tanganku dan aku memang gha peduli karena seperti biasa kalo pagi hari, batang kemaluanku pasti ikut menggeliat bangun saat aku bangun . kembali kugumuli tubuh indah yang kini sudah berdaster lengkap dengan sweaternya .
“ Aaaahhh Bimmooo ga mauuk bauuuk ga enak..” protesnya manja tapi tidak menolak bahkan
kudengar desisan panjang ketika batang kemaluanku kembali menggelosor memasuki tubuhnya
“ Biiimmo asli aku ga mampu menolak yang begini iniii ooohhkk ” desisnya gemas merasakan pompaan batang kemaluanku ke liang sanggamanya yang sempit
“ Ayyuu Biiimmm keburu mbak Suti dateng ” bisik mbak Diana di deket telingaku, setelah orgasmenya yang kedua, mbak Suti adalah tukang cuci yang tiap pagi datang ke rumahnya .
“Owwkk.. Biiimmm giiilllaa kamuuu aku berasaa lagiii ” rengek mbak Diana lirih.. kurasakan tubuhnya mulai menegang
“ Mmmhh tuungguuu mbaakk..” Kupergencar pompaanku tubuh mbak Diana makin kuat menegang.. memperkuat pelukan dan cengkeramannya di tubuhku
“ Oooowww nggaaaaa tahaaaan Biiiimmm !” teriakan keras mba Diana menghantarkan geleparan tubuhnya yang tak terkontrol hal ini ternyata mendorong dengan cepat semburatnya spermaku kembali memenuhi liang sanggama mba Diana .
Kembali kami terkapar di atas karpet kali ini mbak Diana ngga lagi telanjang hanya dasternya aja tersingkap sampai ke perut Setelah nafsnya kembali teratur mbak Diana beringsut bangkit sambil memungut celana G Stringnya dimasukkan ke kantong dasternya
“ Udah ya Bim makasih banget untuk malam panjang ini aku ga akan melupakan malam indah sama kamu ini, tapi aku berharap cukup sekali ini saja jangan sampai kita ulang ya Biim janji ya..?” kata mbak Diana sendu akupun mengangguk saja, ngga ada kalimat yang mampu terucap dari mulutku Kuantar mbak Diana sampai pintu ruang tamu, karena aku masih telanjang bulat
Nggak sampai setengah menit mba Diana menutup pintu rumahnya, kulihat dari balik kaca jendela mba Suti tukang cuci itu datang
Memang kejadian itu ga terulang lagi sampai saat ini dan hubungan keluarga kami tetap seperti sediakala sampai akhirnya mba Diana dan Tasya istriku melahirkan anak dengan waktu hampir bersamaan, tapi kejadian semalam itu rupanya benar-benar menjadi ikon yang hidup di hati aku dan mbak Diana beberapa kali kami melakukan phone sex setiap kali mbak Diana curhat tentang kehidupan seksnya yang tetap monotone hanya sebatas itu
Sekali saya pesankan kepada anda para pembaca bahwa cerita ini adalah sebuah cerita untuk anda yang sudah dewasa, dan jika ada kesamaan nama serta tempat kejasia itu hanyalah kebetulan saja sekian dan terima kasih.
The post Cerita Mesum Bergambar Dengan Tetangga Body Montok appeared first on CeritaSeksBergambar.