Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Desahan Seorang Guru ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Disekolahku ada wanita yang cantik dengan tubuh indahnya dia berprofesi sebgai guru sejarah di SMA
namanya Ibu Yeni umurnya mash muda 28 tahun dan dia bercerai dengan suaminya kalau di diskripsikan
wajahnya seperti Yeyen Presenter Bola, dengan tinggi 170 cm buah dada kiranya berukuran 36 B, semua
murid bahkan guru laki pun jika melihat dia berjalan rasanya ingin menggodanya.
Suatu hari Yeni terpaksa harus memanggil salah satu muridnya ke rumahnya, untuk ulangan susulan. Si
Adi harus mengulang karena ia kedapatan menyontek di kelas. Adi juga terkenal karena kekekaran
tubuhnya, maklum dia sudah sejak SD bergulat dengan olah raga beladiri, karenanya ia harus menjaga
kebugaran tubuhnya.
Bagi Yeni, kedatangan Adi ke rumahnya juga merupakan suatu kebetulan. Ia juga diam-diam naksir dengan
anak itu. Karenanya ia bermaksud memberi anak itu ‘pelajaran’ tambahan di Minggu siang ini.
“Sudah selesai Adi?”,
Yeni masuk kembali ke ruang tamu setelah meninggalkan Adi selama satu jam untuk mengerjakan soal-soal
yang diberikannya.
“Hampir bu”
“Kalau sudah nanti masuk ke ruang tengah ya saya tinggal ke belakang..”
“Iya..”
“Bu Yeni, Saya sudah selesai”, Adi masuk ke ruang tengah sambil membawa pekerjaannya.
“Ibu dimana?”
“Ada di kamar.., Adi sebentar ya”, Yeni berusaha membetulkan t-shirtnya. agen poker terpercaya
Ia sengaja mencopot BH-nya untuk merangsang muridnya itu. Di balik kaus longgarnya itu bentuk
payudaranya terlihat jelas, terlebih lagi puting susunya yang menyembul.
Begitu ia keluar, mata Adi nyaris copot karena melotot, melihat tubuh gurunya. Yeni membiarkan rambut
panjangnya tergerai bebas, tidak seperti biasanya saat ia tampil di muka murid-muridnya.
“Kenapa ayo duduk dulu, Ibu periksa..”
Muka Adi merah karena malu, karena Yeni tersenyum saat pandangannya terarah ke buah dadanya.
“Bagus bagus…, Kamu bisa gitu kok pakai menyontek segala..?”
“Maaf Bu, hari itu saya lupa untuk belajar..”
“oo…, begitu to?”
“Adi kamu mau menolong saya?”, Yeni merapatkan duduknya di karpet ke tubuh muridnya.
“Apa Ibu?”, tubuh Adi bergetar ketika tangan gurunya itu merangkul dirinya, sementara tangan Yeni yang
satu mengusap-uasap daerah ‘vital’ nya.
“Tolong Ibu ya…, dan janji jangan bocorkan pada siapa–siapa”.
“Tapi tapi…, Saya”.
“Kenapa?, oo…, kamu masih perawan ya?”.Muka Adi langsung saja merah mendengar perkataan Yeni
“Iya”
“Nggak apa-apa”, Ibu bimbing ya.
Cerita Sex Desahan Seorang Guru Yeni kemudian duduk di pangkuan Adi. Bibir keduanya kemudian saling berpagutan, Yeni yang agresif
karena haus akan kehangatan dan Adi yang menurut saja ketika tubuh hangat gurunya menekan ke dadanya.
Ia bisa merasakan puting susu Yeni yang mengeras. Lidah Yeni menjelajahi mulut Adi, mencari lidahnya
untuk kemudian saling berpagutan bagai ular.
Setelah puas, Yeni kemudian berdiri di depan muridnya yang masih melongo. Satu demi satu pakaiannya
berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yang polos seakan akan menantang untuk diberi kehangatan oleh perjaka
yang juga muridnya ini.
“Lepaskan pakaiannmu Adi”, Yeni berkata sambil merebahkan dirinya di karpet. Rambut panjangnya
tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya.
“Ahh cepat Adi”, Yeni mendesah tidak sabar.
Adi kemudian berlutut di samping gurunya. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pengetahuannya
tentang seks hanya di dapatnya dari buku dan video saja.
“Adi…, letakkan tanganmu di dada Ibu”, agen poker online
Dengan gemetar Adi meletakkan tangannya di dada Yeni yang turun naik. Tangannya kemudian dibimbing
untuk meremas-remas payudara Yeni yang montok itu.
“Oohh…, enakk…, begitu caranya…, remas pelan-pelan, rasakan putingnya menegang..”
Dengan semangat Adi melakukan apa yang gurunya katakan.
“Ibu…, Boleh saya hisap susu Ibu?”.
Yeni tersenyum mendengar pertanyaan muridnya, yang berkata sambil menunduk,
“Boleh…, lakukan apa yang kamu suka”.
Tubuh Yeni menegang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulut pemuda itu di susunya. Perasaan yang ia
pernah rasakan 3 tahun lalu saat ia masih bersama suaminya.
“Oohh…, jilat terus sayang…, ohh”,
Tangan Yeni mendekap erat kepala Adi ke payudaranya.
Adi semakin buas menjilati puting susu gurunya tersebut, mulutnya tanpa ia sadari menimbulkan bunyi
yang nyaring. Hisapan Adi makin keras, bahkan tanpa ia sadari ia gigit-gigit ringan puting gurunya
tersebut.
“mm…, nakal kamu”, Yeni tersenyum merasakan tingkah muridnya itu.
“Sekarang coba kamu lihat daerah bawah pusar Ibu”.Adi menurut saja.
Duduk diantara kaki Yeni yang membuka lebar. Yeni kemudian menyandarkan punggungya pada dinding di
belakangnya.
“Coba kamu rasakan”, ia membimbing telunjuk Adi memasuki vaginanya.
“Hangat Bu..
“Bisa kamu rasakan ada semacam pentil…?”
“Iya..”
“Itu yang dinamakan kelentit, itu adalah titik peka cewek juga. Coba kamu gosok-gosok”
Pelan-pelan jari Adi mengusap-usap clitoris yang mulai menyembul itu.
“Terus…, oohh…, ya…, gosok…, gosok”,
Yeni mengerinjal-gerinjal keenakan ketika clitorisnya digosok-gosok oleh Adi.”Kalo diginiin nikmat ya
Bu?”, Adi tersenyum sambil terus menggosok-gosok jarinya.
“Oohh…, Adio…, mm”,
tubuh Rini telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang, sementara bibirnya merintih-
rintih keenakan.
Tangan Adi semakin berani mempermainkan clitoris gurunya yang makin bergelora dirangsang birahi.
Nafasnya yang semakin memburu pertanda pertahanan gurunya akan segera jebol.
“Ooaahh…, Anntoo”,
Tangan Yeni mencengkeram pundak muridnya, sementara tubuhnya menegang dan otot-otot kewanitaannya
menegang. Matanya terpejam sesaat, menikmati kenikmatan yang telah lama tidak dirasakannya.
“Hmm…, kamu lihai Adi…, Sekarang…, coba kamu berbaring”.Adi menurut saja.
Penisnya segera menegang ketika merasakan tangan lembut gurunya.
“Wah…, wahh.., besar sekali”,
tangan Yeni segera mengusap-usap penis yang telah mengeras tersebut.
Segera saja benda panjang dan berdenyut-denyut itu masuk ke mulut Yeni. Ia segera menjilati penis
muridnya itu dengan penuh semangat. Kepala penis muridnya itu dihisapnya keras-keras, sehingga Adi
merintih keenakan.
“Ahh…, enakk…,enakk”,
Adi tanpa sadar menyodok-nyodokkan pinggulnya untuk semakin menekan penisnya makin ke dalam kuluman
Yeni. Gerakannya makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Yeni.
“oohh Ibu…, Ibbuu”
Muncratlah cairan mani Adi di dalam mulut Yeni, yang segera menjilati cairan itu hingga tuntas.
“Hmm…, manis rasanya Adi”, Yeni masih tetap menjilati penis muridnya yang masih tegak.
“Sebentar ya aku mau minum dulu”. daftar poker online
Ketika Yeni sedang membelakangi muridnya sambil menenggak es teh dari kulkas. Tiba-tiba ia merasakan
seseorang mendekapnya dari belakang.
“Adi…, biar Ibu minum dulu”.
“Tidak…, nikmati saja ini”,
Adi yang masih tegang berat mendorong Yeni ke kulkas.Gelas yang dipegang Yeni jatuh, untungnya tidak
pecah. Tangan Yeni kini menopang tubuhnya ke permukaan pintu kulkas.
“Ibu…, sekarang!”
“Ahhkk”, Yeni berteriak,
saat Adi menyodokkan penisnya dengan keras ke liang vaginanya dari belakang. Dalam hatinya ia sangat
menikmati hal ini, pemuda yang tadinya pasif berubah menjadi liar.
“Adio…, enakk…, ohh…, ohh”.
Tubuh Yeni bagai tanpa tenaga menikmati kenikmatan yang tiada taranya. Tangan Adi satu menyangga
tubuhnya, sementara yang lain meremas payudaranya. Dan penisnya yang keras melumat liang vaginanya.
“Ibu menikmati ini khan”, bisik Adi di telinganya
“Ahh…, hh”, Yeni hanya merintih,
setiap merasakan sodokan keras dari belakang.
“Jawab…, Ibu”,
dengan keras Adi mengulangi sodokannya.
“Ahh…,iyaa”
“Adi…, Adi jangann…, di dal.. La” belum sempat ia meneruskan kalimatnya, Yeni telah merasakan
cairan hangat di liang vaginanya menyemprot keras. Kepalang basah ia kemudian menyodokkan keras
pinggulnya.
“Uuhgghh”,
penis Adi yang berlepotan mani itupun amblas lagi ke dalam liang Yeni.
“Ahh”.
Cerita Sex Desahan Seorang Guru Kedua insan itupun tergolek lemas menikmati apa yang baru saja mereka rasakan.
Setelah kejadian dengan Adi, Yeni masih sering bertemu dengannya guna mengulangi lagi perbuatan
mereka. Namun yang mengganjal hati Yeni adalah jika Adi kemudian membocorkan hal ini ke teman-
temannya.
Ketika Yeni berjalan menuju mobilnya seusai sekolah bubar, perhatiannya tertumbuk pada seorang
muridnya yang duduk di sepeda motor di samping mobilnya, katakanlah dia Reza. Ia berbeda dengan Adi,
anaknya agak pembuat onar jika di kelas, kekar dan nakal. Hatinya agak tidak enak melihat situasi ini.
“Bu Yeni salam dari Adi”, Reza melemparkan senyum sambil duduk di sepeda motornya.
“Terima kasih, boleh saya masuk”,
Ia harus berkata begitu karena sepeda motor Reza menghalangi pintu mobilnya.
“Boleh…, boleh Bu saya juga ingin pelajaran tambahan seperti Adi.”
Langkah Yeni terhenti seketika. Namun otaknya masih berfungsi normal, meskupun sempat kaget.
“Kamu kan nilainya bagus, nggak ada masalah kan..”, sambil duduk di balik kemudi.
“Ada sedikit sih kalau Ibu nggak bisa mungkin kepala guru bisa membantu saya, sekaligus melaporkan
pelajaran Adi”, Reza tersenyum penuh kemenangan.
“Apa hubungannya?”, Keringat mulai menetes di dahi Yeni.