Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Ibu – Ibu Muda ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Karena setiap pagi aku lewat di depan rumahnya jadinya aku tahu persis penghuni yang ada dirumah
tersebut dengan anak balitanya yang masih kecil , mamah mudanya namanya Sari dia lulusan seni tari di
ikip, keluarganya berjiwa seni dimana suaminya seorang pelukis, mbak Sari juga tidak cantik banget
cuman yang bikin penasaran itu cara bicanya yang khas jawa.
Lembut dan pasrah itu bikin aku betah ngelihatin mukanya kalo pas bertamu ke rumahnya. Apalagi dia
enak juga diajak ngomong, suaranya itu senada dengan wajah pasrahnya. Aku jadi suka bayangin dia
merintih-rintih di bawah siksaan aku.
Nah, suatu hari lakinya jadi kaya mendadak karena ada order lukisan dalam jumlah besar. Terus, dia
ngontrak rumah sebelah buat Sari sama anaknya. Rumah yang sekarang dijadiin galeri lukis.
Doi yang sebelumnya sering cerita kalo lakinya sibuk banget, sekarang cerita repotnya ngurus rumah dan
anaknya yang umur 3 tahun sendirian. Itu sebabnya dia ngajak adiknya Poppy dan ponakannya Umi untuk
tinggal serumah.
Tampang dua cewek itu mirip banget sama Sari, cuma dua-duanya lebih seger dan imut-imut. Akhirnya aku
tahu juga kalo di rumah itu, sering cuma ada tiga cewek tadi sama satu anak balita. Nafsu juga aku
waktu temen aku ngasih usul yang menarik. Langsung saja aku telepon Sari malem itu. Aku rubah suara
aku biar nggak dikenal.
“Choirun ada?”
“Nggak ada, lagi mancing. Ini siapa ya?”
Huh bego, pikirku. Dia kagak tahu kalo lakinya lagi maen sama Linda, tante Chinese yang gatal !
“Mbak Sari sendiri ya?”
“Nggak, sama Poppy dan Umi,”
“Ya sudah, besok saja,”
Tiga temen aku langsung bersorak begitu pasti malam itu lakinya Sari nggak di rumah. Kami berempat pun
segera berjalan ke rumah dekat gerbang perumahan itu. Tiga temen aku sudah siap dengan ‘peralatan’nya,
lalu mengetuk pintu. Seorang perempuan mengintip dari balik korden.
“Siapa ya?”
“Kami dari Polres bu, ada yang ingin kami sampaikan,” sahut teman aku yang badannya memang mirip
polisi.
Tak lama kemudian pintu terbuka, tiga temen aku masuk. Dari jauh aku lihat Poppy dan Umi ikut menemui
mereka.
“Maaf bu, suami ibu kami tangkap satu jam lalu,”
“Lho, kenapa?” Sari terlonjak.
“Ia kedapatan menghisap ganja…”
“Nggak mungkin!” perempuan itu memiawik.
“Tapi begitulah kenyataannya. Kami juga dapat perintah menggeledah rumah ini. Ini suratnya,”
Cerita Sex Ibu – Ibu Muda Sari tak dapat menolak, dibiarkannya ketiga ‘polisi’ itu menggeledah rumahnya. Dasar nakal, seorang
temen aku sudah menyiapkan seplastik ganja dan kemudian ia teriak,
“Ada di bawah kasur sini, komandan!” Temenku yang paling besar memandang Sari dengan tajam.
“Sekarang kalian bertiga ikut ke kantor polisi!” tegasnya.
“Tapi…tapi…saya nggak tahu bagaimana barang itu ada di situ…” kata Sari terbata-bata.
“Sekarang ibu bantu kami, ikut saja ke kantor polisi, juga dua adik ini,”
Akhirnya ketiga cewek itu mau juga ikut, setelah sebelumnya Sari menitipkan anaknya ke Bu Tukiran.
Temen aku pinter juga, dia pinjam mobil Feroza Sari dengan alasan mereka cuma bawa motor. Lewat
handphone, salah satu temen aku ngasih tahu.
“Beres Dan, siap cabut,” katanya.
Aku segera pakai topeng ski, ambil kunci mobil dan duduk di belakang stir. Sebelum masuk, kaget juga
tiga cewek itu karena tangan mereka diborgol di belakang punggung.
“Kami nggak ingin repot nantinya,” alasan temen aku. Hanya beberapa saat saja, mobil pun berjalan.
Sari duduk di tengah dengan satu temen aku menjaga pintu. Sedang Poppy dan Umi di belakang dijaga dua
lagi temen aku.
Baru jalan 100 meteran di jalan menurun ke arah Kasongan, tiga temen aku itu ketawa ngakak.
“Gampang banget…” kata mereka.
Tentu saja tiga cewek itu bingung. Apalagi Sari kini terpaksa duduk merapat jendela karena dipepet
lelaki besar di sebelahnya.
“Kalian tidak akan kami bawa ke kantor polisi, seneng kan nggak perlu lihat pistol? Tapi jangan
khawatir, nanti kita tunjukin pistol yang lain,” desisnya.
“Eh…eh…apa-apaan ini?” Sari ketakutan.
“Eiiiiii….awwwhhhh…kurangajj…awwwhhhh…” Sari menjerit dan meronta, sebab tiba-tiba kedua payudaranya
ditangkap dua telapak tangan yang besar, lalu diremas-remas keras seenaknya.
Dua gadis di belakang juga menjerit-jerit ketika payudara mereka pun diperlakukan sama. Lelaki itu
lalu menyingkapkan jilbab Sari dan dengan nafsu kembali mencengkeram payudara montok itu.
Sari makin keras menjerit. Lalu tiba-tiba…breetttt….bagian muka jubah tipisnya koyak sehingga
memperlihatkan tonjolan buah dadanya yang berbungkus BH coklat muda.
“Wah, susu yang segar,” kata temen aku.
“Jangannn…tolong…jangaann…” Sari menangis.
“Jangan cerewet, kalian bertiga tidak usah bawel, nurut saja atau tempik kalian kuculek pake belati
ini!” kali ini temen aku mulai mengancam dengan menyentuhkan ujung belati ke permukaan payudara Sari
yang menyembul dari BH-nya.
Cerita Sex Ibu – Ibu Muda Di belakang, Poppy dan Umi terisak-isak. Blus keduanya sudah lepas, tinggal rok yang menutupi bagian
bawah tubuh muda dan mulus itu. Keduanya pun memiawik berbarengan ketika penutup dada mereka direnggut
hingga putus.
“Wah…wah…ini susu yang indah…” kata kedua temen aku di belakang.
“Coba lihat punya Nyonya ini…” lanjut mereka.
Temen aku di depan pun bertindak cepat, memutus tali antara dua cup BH Sari. Sari terisak, buah
dadanya kini telanjang dan…..
”Awwwwww….” ia menjerit agak keras ketika kedua putingnya dijepit dan ditarik serta diguncang-
guncangkan.
Kedua temen aku di belakang ketawa dan ikut-ikutan melakukan hal yang sama pada puting Umi dan Poppy.
Sari meronta-ronta tapi sia-sia saja ketika tubuhnya dibaringkan di jok mobil, lalu temen aku duduk di
atas perutnya, memunggungi dan menyingkapkan bagian bawah jubahnya. Kedua kaki telanjangnya
menendang-nendang, tapi ia kesakitan juga waktu kedua bagian dalam paha mulusnya dicengkeram keras.
Ia menjerit lagi waktu selangkangannya yang ditutupi celana dalam putih digebuk sampai bunyi berdebuk.
Dengan kasar, jari-jari temen aku menyingkapkan kain segitiga itu hingga memiawnya yang berjembut agak
lebat terbuka.
Tanpa ba bi bu, ditusukkannya telunjuknya ke lubang memiaw Sari.
“Aaaaakhhhh….” Sari menjerit kesakitan. memiawnya yang kering membuat tusukan itu jadi amat
menyakitkan.
Tapi temen aku itu nekad terus nyodok-nyodok memiaw yang legit itu. Malah waktu telunjuknya sudah
terasa agak licin, dia tambah jari tengah. Lagi-lagi Sari menjerit kesakitan. Tapi nggak kapok juga
temen aku itu. Sebentar saja sudah tiga jari yang nyodok-nyodok memiaw perempuan manja itu.
Di belakang, Poppy dan Umi juga merintih-rintih, sebab dua lelaki yang bersama mereka kini mengisap-
isap pentil susu mereka sambil terus meremas-remas teteknya yang kenyal. Poppy pertama kali memiawik
waktu tangan temen aku menelusup sampai ke balik celdamnya dan meremas-remas memiawnya sambil sesekali
mencabuti jembutnya.
Umi akhirnya juga mendapat penghinaan yang sama, bahkan ia merasa klentitnya lecet karena terus
diuyel-uyel dengan kasar.
Mobil akhirnya sampai ke rumah besar punya temen aku yang asyik ngobok-obok memiaw Sari. Aku buka
pintu belakang mobil. Di dalam, aku liat Poppy dan Umi yang topless, cuman pake rok doank! Dan yang
lebih bikin aku kaget lagi,
Ternyata tongkol dua temen aku lagi dijilatin ama dua perawan itu. Toket kedua anak itu kelihatan
mulai memerah karena terus diremet-remet. Terang aja aku tersentak, tapi aku sendiri gak bisa berbuat
apa-apa lagi! Soalnya aku sendiri nggak tahan, terus ikut mencet pentil kanan Poppy dan pentil kiri
Umi.
“Nggghhhhh….” dua cewek itu cuma bisa mengerang karena dua tongkol ada di mulut mereka.
Terus aku buka pintu tengah. Buset, di dalam, temen aku masih asyik menjilati memiaw Sari dan
menyodok-nyodok lubangnya dengan tiga jari.
Sari sudah tidak menjerit-jerit lagi. Yang terdengar sekarang cuma rintihannya, persis seperti
bayangan aku. Nggak tahan, aku naik, terus aku pegangin kepala perempuan berjilbab itu.
“Emut tongkol aku, kalau nggak, aku potong tetek lu!” kata aku sambil nyodorin tongkol yang udah
ngaceng sejak tadi.
Cerita Sex Ibu – Ibu Muda Tangan kiri aku mencengkeram tetek kanan Sari yang montok sampai ke pangkalnya. Tangan kanan aku
menahan kepala Sari biar tetep menghadap tongkol. Sari nyerah, dia buka mulutnya. Cepet aku masukin
tongkol aku sampe ke pangkalnya.
“Diemut!” bentak aku sambil menambah tenaga remasan di buah dadanya.
Aku ngerasain kenikmatan yang luar bisa banget waktu tongkol aku diemut-emutnya sambil merintih-
rintih. Biar gampang, sama temen aku tadi, aku gotong cewek itu dan aku lempar ke lantai garasi. Sari
menjerit kesakitan dan makin keras jeritannya waktu jubahnya aku lucuti, begitu juga rok dalam dan
celdamnya. Terlihatlah memiawnya yang terpelihara rapi, dengan bulu-bulu halus yang diatur dengan
indahnya.
Aku mainkan itilnya yang ada di dalam bibir memiawnya sampai dia berkelojotan ke kanan-ke kiri.
Sekarang temen aku yang jongkok di depan muka cewek itu dan memaksanya berkaraoke. Dari belakangnya,
tanpa banyak bicara, aku langsung ngent*t cewek itu.
“Aunghhhhhh…” Sari mengerang panjang waktu tongkol aku nyodok memiawnya sampai mentok. memiawnya
lumayan rapet dan legit biarpun dia sudah punya anak satu. Ada seperempat jam aku kocok memiawnya pake
tongkol, terus aku suruh dia nungging.
Dari depan, temen aku masih ngent*t mulutnya sambil memegangi kepala cewek berjilbab itu. Dari
belakang, pemandangan itu bikin aku makin nafsu. Aku remet keras-keras memiawnya pake tangan kiri,
terus telunjuk kanan aku tusukin ke pantatnya.
Sari mengerang lagi waktu aku gerakin telunjuk aku berputar-putar supaya lobang kecil itu jadi lebar.
Begitu mulai lebar, aku masukin tongkol ke dalamnya. Tubuh Sari mengejang hebat, erangannya juga
terdengar amat heboh.
Tapi tetep aku paksa tongkol aku biar susahnya bukan main. Sampe akhirnya tongkol aku masuk sampai ke
pangkal, aku tarik lagi sampai tinggal kepalanya yang kejepit. Terus dengan tiba-tiba aku dorong
sekuat tenaga.
“Aaaaaakhhhhh…..” Sari melepas tongkol temen aku dan menjerit keras.
Tapi rupanya pas temen aku sampai puncak kenikmatannya. Akibatnya air maninya nyemprot muka Sari
sampai belepotan. Cuek, aku genjot terus pantat perempuan montok itu biar dia menangis-nangis
kesakitan.
Malah sekarang aku peluk dia sambil kedua teteknya aku remes-remes. Temen aku yang barusan nyemprot
sekarang malah masukin dua jarinya ke lubang memiaw Sari dan diputar-putar. Ini bikin Sari makin
kesakitan.
Aku ngerasa tongkol aku udah peka banget. Jadi makin cepet aku genjot dan langsung aku banting cewek
itu. Sari nggak sempet mengelak, waktu tongkol aku tempelkan ke mulutnya dan aku paksa dia
mengulumnya.
“Crooottt…crottt…crottt…” air mani aku nyemprot sampai tiga kali ke dalam mulutnya. Sari sudah mau
menumpahkannya, jadi aku pencet pentilnya dan aku tarik ke atas.
“Telen!” bentak aku.
Sambil merem, Sari menelannya semua, lalu menekuk tubuhnya sambil menangis. Dengan ujung jilbabnya aku
dan temen aku mengelap tongkol yang berlendir. Dari celah pantat bundar Sari aku lihat ada darah
keluar.
Lagi asyik ngelihatin tubuh bugil Sari, aku dengar ketawa ngakak dua temen aku. Lalu terlihat Poppy
dan Umi turun dari mobil dan jalan sempoyongan. Aku melotot. Dua cewek itu nyaris bugil. Jilbab mereka
disampirkan ke belakang sehingga teteknya yang kemerahan bekas diremas-remas bebas terlihat, dengan
pentilnya yang kecoklat-coklatan.