Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Janda Cakep ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Siang itu pertemuanku dengan client makan waktu lebih cepat dari perkiraan. Jam masih menunjukkan jam
11.00, paling sampai kantor pas jam istirahat dan pasti sdh sepi, pada makan siang diluar kantor… mmm…
kubelokkan mobilku, dan kutuju satu arah pasti… kantor Tari istriku… Istriku seorang wiraswasta,
berkantor di daerah Tomang.
“Eeeeee… mas Tommy, tumben nongol siang-siang begini…?”Dina sekretaris Tari menyambutku…
“Sepi amat..? udah pada istirahat..?”sahutku sambil melangkah masuk kantor yang tampak sepi.
“Mmmmm… Tari ke customer sama pak Darmo, Liliek dan Tarjo nganterin barang dan katanya Tari sekalian
meeting dengan customer… sukri lagi Dina suruh beli makan siang, tunggu aja mas diruangan
Tari..”celoteh Dina yang berjalan di depanku memperlihatkan pantatnya yang montok bergoyang seirama
dengan langkah kakinya… Aku masuk ke ruangan Tari, kujatuhkan pantatku ke kursi direktur yang empuk…
Dalam hati aku mengutuk habis-habisan, atas kesialanku hari ini… malah sampe disini, ketemu sama Dina…
oh ya Dina sebenarnya adalah sahabat Tari waktu kuliah, janda cantik beranak 2 ini diajak kerja
istriku setelah setahun menjanda… orangnya ramah… cuma sebagai lelaki aku kurang menyukai karakternya…
terutama dandanannya yang selalu tampak menor, dengan tubuhnya yang montok… buahdadanya gede sebanding
dengan pantatnya yang juga gede, pokoknya bukan type wanita yg kusukai dan menurutku kulitnya terlalu
putih… jadi tampak kaya orang sakit-sakitan… walaupun kata Tari, Dina orangnya sangat cekatan dan
sangat doyan kerja alias rajin… Kubuka laptopku dan kunyalakan… kucari-cari file yang kira-kira bisa
menemaniku disini… daripada aku hrs ngobrol sama Dina, yang menurutku bukan temen ngobrol yang asyik…
wow… di kantong tas laptopku terselip sebuah CD… wiih DVD bokep punya Rudy ketinggalan disini… lumayan
juga buat ngabisin waktuku nungguin Tari….
Mmmmmmm Asia Carera… lumayan bikin ngaceng juga setelah kira-kira 30 menit melihat aksi sex Asia
Carera melawan aksi kasar Rocco Sifredi…
“Ooooo.. ooooo.. mas Tommy nonton apaan tuuuh… sorry mas Tommy mau minum apa..? panas, dingin…
hi..hi.. pasti sekarang lagi panas dingin kan..?”suara Dina bagaikan suara petir disiang bolong…
dengan nada menggodaku…
“Ah kamu bikin kaget aja… ngg… dingin boleh deh… mm ga ngrepotin neeh..?”sahutku sambil memperbaiki
posisiku yang ternyata dari arah pintu, layar laptopku keliatan banget… sial lagiiii….
aahh masa bodo laahh… toh Dina bukan anak kecil.. Dina masuk ruangan lagi sambil membawa 2 gelas es
jeruk..
“Mas Tommy boleh dong Dina ikutan nonton… mumpung lagi istirahat… kayanya tadi ada Rocco sifredi
yak..?”kata Dina sambil cengar cengir bandel..
“ha… kamu tau Rocco Sifredi juga..?”tanyaku spontan… agak kaget juga,
ternyata wanita yang tiba-tiba kini jadi tampak menggairahkan sekali di mataku, tau nama bintang film
top bokep Rocco Sifredi…
“Woow bintang kesayangan Dina tuuuh..”sahut Dina yang berdiri di belakang kursiku…
“Kamu sering nonton bokep..?”tanyaku agak heran sebab Dina setelah menjanda tinggal dg orang tuanya
dan rumahnya setahuku ditinggali banyak orang…
“Iya… tapi dulu… waktu masih sama “begajul”itu..”sahut Dina enteng dan membuatku ketawa geli mendengar
Dina menyebut mantan suaminya yang kabur sama wanita lain…
Suasana hening… tapi tak dapat dielakkan dan disembunyikan nafas kami berdua sdh tak beraturan, bahkan
beberapa kali kudengar Dina menghela nafas panjang… ciri khas wanita yang hendak mengendorkan syaraf
birahinya yang kelewat tegang… dan beberapa kali kudengar desisan lembut, seperti luapan ekspresi…
yang kuartikan Dina sudah larut dalam aksi para bintang bokep di layar monitor… Sementara keadaanku
tak jauh beda.. celanaku terasa menyempit… desakan batang kemaluanku di selangkangan yang mengeras
sejak setengah jam yang lalu, mulai menyiksaku… dalam kondisi seperti ini biasanya, aku melakukan
onani di tempat.. Tapi kali ini masak onani di depan Dina..? ampuuuunn siaal lagiii..!
“Din.. kamu suka Rocco Sifredi..? memang suka apanya..?”tanyaku memulai komunikasi dengan Dina yang
desah napasnya makin memburu tak beraturan dan sesekali kudengar remasan tangannya seolah gemas pada
busa sandaran kursi yang kududuki…
“Mmm… hhh.. apanya yak..? iih… mas Tommy nanyanya… sok ga tau..”sahut Dina sambil mencubit pundakku… Markas Judi Online Dominoqq
entah siapa yang menuntun tanganku untuk menangkap tangan Dina yang sedang mencubit… mmm… Dina
membiarkan tanganku menangkap tangannya…
Cerita Sex Janda Cakep “Kamu ga capek, berdiri terus… duduk sini deh..?”kataku sambil tetap menggenggam tangan Dina,
kugeser pantatku memberi tempat untuknya, tapi ternyata kursi itu terlalu kecil untuk duduk berdua,
apalagi untuk ukuran pantat Dina yang memang gede…
“Pantat Dina kegedean sih mas…”kata Dina sambil matanya melempar kerling aneh,
yang membuat darahku berdesir hebat, akhirnya Dina menjatuhkan pantatnya di sandaran tangan.. oooww…
aku dihadapkan pada paha mulus yang bertumpangan muncul dari belahan samping rok mininya dan entah
sejak kapan kulit putih ini menjadi begitu menggairahkan dimataku..? Kembali perhatian kami tercurah
pada aksi seks dilayar laptop… sesekali remasan gemas tangan lembutnya pada telapak tanganku terasa
hangat… dimana tangan kami masih saling menggenggam… dan menumpang diatas paha mulus Dina…
“Iiih Gila… Dina sudah lama enggak nonton yang begini..”kata Dina mendesah pelan seolah bicara
sendiri.. menggambarkan kegelisahan dan kegalauan jiwanya…
“kalo ngerasain..?”tanyaku menyahut desahannya tadi…
“Apalagi…”jawabnya pendek serta lirih sambil matanya menatapku dengan tatapan jalang… yang bisa
kuartikan sebagai tantangan, undangan atau sebuah kepasrahan, kutarik lembut tangannya dan diikuti
tubuh montoknya…
kini pantat montok Dina mendarat empuk di pangkuanku sedangkan tanganku melingkar di pinggangnya yang
ternyata cukup ramping tak berlemak… Iblis dan setan neraka bersorak sorai mengiringi pertemuan bibir
kami yang kemudian saling mengulum dan tak lama lidah kami saling belit di rongga mulut… mmm… tangan
Dina melingkar erat di leherku dengan gemetaran… kulayani serangan panas janda cantik berumur 32 tahun
ini… seolah ingin memuaskan dahaga dan rindu dendamnya lewat aksi ciuman panasnya…
Tanganku memang dari dulu trampil memainkan peran jika dihadapkan dengan tubuh wanita… menelusup ke
balik blazer hitam yang dikenakan Dina dan terus menelusup sampai menyentuh kulit tubuhnya… sentuhan
pertamaku pada kulit tubuhnya membuat Dina menggeliat resah dan menggerang gemas… rangkulan tangannya
semakin erat di leherku sementara ciuman bibirnya juga semakin menggila mengecupi dan mengulumi
bibirku… tanganku mulai merambah bukit dadanya yang memang luar biasa montok, yang jelas diatas cup B…
sebab buah dada Tari istriku yang ber bra 36B jauh tak semontok buah dada Dina… Tiba-tiba Dina meronta
keras, saat tanganku meremas lembut buah dadanya yang mengeras akibat terangsang birahi tinggi….
“Ooohh… mas Tommy suudaah mas… hhh.. hhh… jangan mas, Dina ga mau menyakiti Tari…hh… ooohh..”kalimat
diantara desah nafas birahi ini tak kuhiraukan dan rontaan kerasnya tak berarti banyak buatku…
tanganku yang melingkar di pinggangnya tak mudah utk dilepaskannya…
“Ada apa dengan Tari..? ga akan ada yang merasa disakiti atau menyakiti selama ini jadi rahasia… ayo
sayang waktu kita tak banyak… nikmatilah apa yang kamu ingin nikmati…”bisikku lembut di sela-sela aksi
bibir dan lidahku di leher jenjang berkulit bersih milik janda cantik bertubuh montok ini…
“Ampuuun mas, oooww… Dina ga tahaaan… hh..hh… ssshhh…”rengek Dina memelas yang tak mampu membendung
gelegak birahi yang mendobrak hebat pertahanannya…
Blazer hitam yang dikenakan Dina sudah teronggok dibawah kursi putar yang kami gunakan sebagai ajang
pergulatan… dibalik blazer hitam, tubuh montok berkulit putih mulus itu hanya mengenakan penutup model
kemben berbahan kaos, sehingga dari dada bagian atas sampai leher terbuka nyata… bergetar syahwatku
menyaksikan pemandangan ini… buah dadanya yang montok dengan kulit putih bersih, mulus sekali sehingga