Yapps kisah ini terjadi awal tahun ini, beranikan untuk membagikan cerita dewasaku pada para pembaca cerita sex, perkenalkan nama saya Cantika umur masih belia 21 tahun, dengan kulit putih rambut panjang dan mempunyai body yang Ideal, banyak yang mengira kalau saya itu hampir mirip mirp artis di sinetron, melihat wajahku yang cantik katanay cocok jadi model.
Saya masih kuliah di PTS Bandung dan mengontrak sebuah rumah di wilayah jalan Anggrek bersama seorang sahabatku yang bernama Kelly. Suatu hari tepatnya malam minggu saya pergi ke warnet untuk mengerjakan tugas mengetikku dan memeriksa email yang masuk. Sahabat sekontrakanku sudah dari siang pergi malam mingguan dengan pacarnya.
Saya sendiri ketika itu masih sendiri dan saya menikmatinya. Selama hampir 3 jam saya mengetik, akhirnya selesai sudah tugas-tugasku, jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Setelah itu kubuka CHAT ALLO sebab saya berniat chatting beberapa jam.
Saya masuk chanel Bandung. Tiba-tiba sebuah nickname ‘ayah_bdg’ mengajakku untuk mojok, saya pun mengobrol dengannya, obrolan kami makin asyik, mulai dari kuliah, hobi, dan sebagainya. Sampai tak terasa hampir 1 jam saya mengobrol dengannya.
Dari obrolan itu saya mengetahui kalau ia bernama Azka, usia 40 tahun, memiliki perusahaan sendiri di Jakarta dan statusnya duda beranak satu, dan ketika ini sedang ada di Bandung untuk refresing bersama anak dan baby sisternya.
Pembicaraan kami pun berubah, ia menanyakan warnet tempat saya chatting. Tanpa curiga saya pun memberitahukannya. Lalu Azka minta kami bertukar nomor telpon dan photo.
Saya pun memberikannya dengan senang hati. Baru saja 5 menit berlalu, HP-ku berbunyi dan Mas Azka menelponku langsung.
“Hallo.. Cantika.”
“Hallo.. ayah_bdg, wah engga nyangka langsung telpon nih..” jawabku.
“Iya.. habis Cantika cantik sih.”
“Hmm.. gini deh.., kita jalan yuk..! saya jemput kamu disana yah..?”
“Boleh.. aja.” jawabku lagi.
“Ok deh, tunggu 10 menit dan cari deh mobilku berplat B di depan warnet yah..!”
“Ok..” jawabku mengakhiri pembicaraan kami. Setelah hampir 10 menit, HP-ku berbunyi dan Mas Azka telah menungguku di tempat parkir. Kubereskan tasku dan kusisir rambutku, lalu kubayar jasa warnet dan berjalan menuju tempat parkir.
Kulihat sebuah mobil BMW hitam berplat B berwarna hitam, dan di dalamnya Mas Azka tersenyum. saya pun tersenyum dan menghampiri mobilnya lalu kubuka pintu mobilnya dan duduk di sebelahnya.
“Hallo.. ayah_bdg.” ucapku malu-malu.
“Hallo juga Cantika.., kita makan yuk..?” ajaknya sambil menjalankan mobil. saya pun mengangguk. Selama diperjalanan kami cepat menjadi akrab, lagi pula kupikir Mas Azka ganteng juga, selain badannya tinggi besar ia juga kebapakan. Kami makan di Haritage Banda sambil meneruskan perbincangan kami.
“Hmm… Mas, engga pa-pa kan kalo Cantika panggil ayah saja..? Seperti nickname Mas.” tanyaku padanya.
“Ah.. boleh saja, tetapi khusus buat Cantika saja.” ucapnya tersenyum.
Setelah selesai makan, tiba-tiba ponsel ayah berbunyi, ternyata dari baby sitter anaknya.
“Cantika, mau ikut Ayah engga besok..?” tanya Ayah sambil mengajakku keluar dari Haritage menuju tempat parkir.
“Memangnya Ayah mau kemana..?” tanyaku sambil membuka pintu. “Ayah mau ke Ciater dengan Deri juga Ina, baby sitter-nya.” jawab Ayah sambil menjalankan mobil keluar dari tempat parkir.
“Memangnya berapa hari di sana..?” tanyaku. “Cuma dua hari.” jawab Ayah.
Akhirnya saya pun bersedia ikut, lalu Ayah mengantarku pulang ke kontrakanku.
Pagi-paginya Ayah sudah datang menjemputku. saya pun berkenalan dengan Deri anaknya juga Ina baby sitter anaknya. Selama di perjalanan, Deri sudah dekat denganku, bahkan ia memanggilku Bunda Cantika, saya sih cuek saja. Deri anaknya manis dan cerdas, sungguh kasihan ia ditinggal oleh ibu kandungnya sebab meninggal ketika melahirkan Deri.
Akhirnya kami sampai di Ciater setelah memesan 2 kamar di sebuah hotel. Ayah, saya dan Deri pergi berenang dan bercanda bersama. anganku.com Pada ketika itu kurasa kami bertiga bagaikan sebuah keluarga kecil yang bahagia. Setelah puas berenang, kami kembali ke hotel untuk makan, lalu saya menidurkan Deri di kamar bersama Ayah. Kami mendampinginya sampai Deri tertidur.
“Cantika.. terimakasih sebab kamu sudah baik pada Deri.” ucap Ayah sambil bangkit berdiri di depan jendela. saya mengikuti Ayah dan berdiri di sampingnya.
“Tak perlu berterimakasih.., Cantika sayang pada anak-anak, apalagi Deri anak yang lucu dan pintar.” jawabku tersenyum.
“Baiklah, jika mau istirahat, pergilah ke kamar sebelah..! Di sana Ina pasti sudah menunggu.” ucap Ayah.
“Ok.., kalau ada apa-apa, Ayah panggil Cantika ya..!” jawabku sambil berlalu dan pergi ke kamar sebelah.
Kulihat Ina sudah tertidur dengan pulas. Lalu saya mengganti bajuku dengan lingerie yang biasa kupakai. saya melamun selama hampir 1 jam, dan anehnya saya mengkhayalkan bagaimana jika saya menjadi istri Ayah. Itu ide gila ya pembaca..? Tetapi saya merasa sudah mengenal Ayah seperti bertahun-tahun.
Tiba-tiba pintu kamarku diketuk, Tok.. tok.. tok. “Ina.., Cantika..!” kata suara di balik pintu.
“Iya.., sebentar..” jawabku sambil membuka pintu. Ketika pintu kubuka, kulihat Ayah terkejut dan menatapku lekat-lekat. “Cantika, kamu cantik sekali.” ucap Ayah sambil tersenyum.
“Ah.., bisa saja.” jawabku sambil merapikan lingerie yang kupakai. “Kebetulan Ayah mau ngajak kalian makan, Ayah memesan pizza tadi.”
“Wah.. Cantika suka tuh, tetapi Ina sudah tidur Yah..!” ucapku singkat. Akhirnya saya dan Ayah pergi ke kamarnya. Kami duduk di sofa sambil menikmati pizza juga menonton televisi.
“Cantika.., Ayah sayang padamu.” kata Ayah tiba-tiba sambil menggenggam tanganku, saya tersenyum dan entah kenapa secara spontan kucium kening Ayah. “Cantika juga.” ucapku.
Ayah memeluk tubuhku dan saya membiarkannya. Lalu kurasakan Ayah menatap mataku dalam-dalam.
“Kamu cantik sekali.” ucap Ayah lalu mengecup hidungku, saya diam saja dan menikmatinya.
Ayah semakin berani, diciuminya seluruh wajahku sampai kurasakan hembusan napasnya yang hangat. saya pasrah sebab menyukainya, lagi pula ada aliran aneh pada tubuhku yang menuntut lebih banyak lagi. Lalu Ayah mendaratkan bibirnya di bibirku, dilumatnya dan kubalas dengan mengulum lidahnya lembut.
Kuluman Ayah membuatku mulai sulit bernapas. Sementara itu tangan Ayah mulai menurunkan tali lingerie-ku sampai toketku terlihat setengahnya.
Ditariknya tubuhku untuk berdiri dan saya menurutinya. Sambil terus melumat bibirku, kedua tangan Ayah menarik-narik lingerie-ku sampai akhirnya terjatuh di antara kakiku. Ayah mengelus-elus punggungku yang sudah telanjang dan mendorong tubuhku aga duduk di sofa.
Kupandangi Ayah yang sedang membuka kimono-nya, luar biasa..! saya menyukai badannya yang berbulu. Lalu Ayah membuka cd-nya, saya melongo sebab kagum. Batang Ayah sangat panjang dan besar, belum lagi bulu-bulu di sekitarnya.
Ayah mendekatiku, kemudian berjongkok di antara kakiku. Dielus-elusnya memekku yang masih terbungkus g-string. saya melenguh ketika jari-jarinya mengelus belahan memekku. Kemudian Ayah menarik cd-ku sampai terlepas.
Lalu Ayah tersenyum sebab melihat memekku merekah di depan matanya. Ayah mencium bibirku dan saya membalasnya, kurasakan toketku tergesek-gesek bulu-bulu dadanya yang membuatku kegelian.
Ciumannya makin liar sebab telah beralih ke telinga dan leherku.
Aku mulai mendesah pelan, kuusap-usap rambut Ayah dengan lembut. Ayah meneruskan jilatannya pada puting toket kananku, dijilatnya beruputar-putar dan berulang-ulang, membuatku semakin mendesah. Toket kiriku diremas-remasnya dengan lembut. Napasku mulai memburu sebab perlakuan Ayah pada kedua toketku. Selama beberapa ketika saya hanya mendesa-desah.
“Ayahh.., ohhh.., ohhh..!”
“Ayah berharap menjadikanmu sebagai istriku, kamu mau Cantika..?” tanya Ayah menghentikan jilatannya di toketku.
Saya menatap matanya dan kuanggukkan kepalaku sebab saya tak dapat berpikir apa-apa lagi, sebab nafsuku sudah tinggi.
Ayah tersenyum dan melumat bibirku sambil mengelus-elus toketku yang sudah basah oleh air liurnya. Lalu Ayah menyuruhku mengangkat kedua kakiku ke atas sofa dan merengganggkannya lebar-lebar.
Kemudian Ayah mendekatkan kepalanya di memekku yang sudah basah, dan mulai menjilatinya. saya mendesah ketika ujung lidahnya menyentuh memekku, “Ohh..!”
Ayah terus menjilatinya secara teratur dan berulang-ulang. saya menggeleng-gelengkan kepalaku menahan kenikmatan. Ayah terus menjilatinya dan mulai menyedot-nyedot klitorisku. saya meracau sambil menjambaki rambut Ayah.
“Ahhh… terusss… terusss, enak Yahhh..! Ohh..!” Ayah terus menyedot-nyedot dan saya pun berteriak seiring dengan menjepit kepala Ayah kuat-kuat. Kusemburkan cairan kewanitaanku dan Ayah menjilati dan menghisapnya pelan sekali.
Mungkin ia tahu saya menahan ngilu pada memekku. Ayah lalu mencium toketku dan menghisapnya cukup lama sampai saya terangsang kembali. saya langsung menggenggam batangnya yang sudah tegang itu. Kuelus-elus, kemudian kumasukkan dalam mulutku.
Kujilat-jilat, kugigit-gigit lembut kepala batangnya. Ayah melenguh mengusap-usap rambutku. “Cantika… teruss… Sayangg..! Hisapp teruss Sayangkuu..! Ohh..!” desahnya.
Aku terus menghisap dan mengeluar-masukkan batang Ayah dalam mulutku semakin cepat, kukocok-kocok semakin cepat dan kuat.
“Akhh… Cantikaa… Ayahhh.. mauuu… keluarr..!”
“Crot… crott.. crott..!” batang Ayah menembakkan spermanya ke dalam mulutku saya tersedak dan menelan sperma Ayah.
Kuhisap-hisap ujung penisnya sampai bersih, Ayah melenguh dan ambruk di sampingku. Kemudian kucium bibir Ayah. “Cantika sayang Ayah..!” ucapku sambil membiarkan Ayah meremas toketku.
Lalu Ayah menggendongku sambil terus melumat bibirku, dibaringkannya tubuhku di samping Deri.
“Ayah.., nanti Deri bangun.” ucapku pelan. “Sstt..!” guman Ayah sambil mengangkat Deri dan dibaringkannya di sofa.
Kemudian Ayah mendekatiku dan menindih tubuhku, diciumnya bibirku dengan hangat. Tangannya meremas-remas pantatku, lalu bibirnya turun di atas toketku dan diciumnya sambil dihisapnya bergantian. saya hanya mendesah keenakan ketika dibukanya kedua kakiku dan Ayah berjongkok dan mulai menjilati memekku.
Saya mendesah-desah tak kuat, tetapi Ayah terus menjilati dan menghisap-hisap memekku yang sudah basah lagi. Ayah pun sepertinya sudah tak tahan, sesampai diarahkannya batangnya ke lubang memekku.
Kemudian digesek-gesekkannya kepala batangnya yang plontos itu di belahan memekku berulang-ulang. saya melenguh menahan sensasi nikmat di daerah memekku.
Setelah semakin basah, Ayah menekan kepala batangannya untuk masuk lebih dalam pada lubang memekku. Diperlakukan seperti itu saya berteriak, “Akhh… sakittt.. Yah..!”
“Tahan sedikit Sayang..!” ucap Ayah menenangkanku. Kemudian Ayah mencobanya lagi sampai berkali-kali. Dan akhirnya, Blessh… Ayah menekan batangnya dalam sekali sampai selaput daraku robek. saya menjerit menahan nyeri dan merasakan memekku begitu sesak.
Ayah mendiamkan aktifitas tubuhnya sambil mengelus-elus tubuhku. Tak terasa air mataku menetes setelah beberapa ketika ayah menggerakkan pinggulnya dan mulai mengeluar-masukkan batang kemaluannya.
Saya melenguh nikmat sekaligus perih. Ayah menggenjotku selama 10 menit. Memekku sudah semakin basah dan saya menjerit sebab mendapatkan orgasme lagi. anganku.com Kurasakan memekku berdenyut-denyut.
Ayah mendiamkan batang kejantanannya di dalam memekku sambil menyedot-nyedot toketku.
Kemudian Ayah mencabut batangnya dan menyuruhku menungging. Kurasakan memekku dimasuki kembali batang kemaluan Ayah, setelah itu mulai dikeluar-masukkan kembali ke memekku dengan pelan. Sementara itu tangan Ayah masih meremas-remas dan menarik-narik puting toketku dengan kuat. saya mulai mendesah menahan rasa nikmat.
“Ayahh.., ahhh.. teruss… sodokk… sodokk.. enakk sekali..!” racauku tak tahu malu. Ayah terus menekan dan menarik batangnya semakin cepat, dan saya semakin meracau tak karuan.
“Akhh.., Cantikaa suka… ohhh… terusss… ahh..!” Ayah terus meyodok memekku dengan kuat, saya pun memaju-mundurkan pantatku sesampai persetubuhan kami sangat menggairahkan. saya dan ayah mendesah-desah penuh kenikmatan.
“Ohhh.. auhh… akhh..!” saya pun makin keras mendesah. Ayah semakin cepat mengeluar-masukkan batang kejantanannya.
“Ahhh… Cantika mau keluarr.. Yahh..!” teriakku sebab saya akan orgasme.
Ayah semakin gencar menyodok-nyodok memekku sambil terus menarik-narik dan meremas-remas toketku.
Sodokan-sodokan pada memekku membuatku menjerit sebab merasa tak tahan lagi.
“Akhhh… ehhhmm..!” lenguhku. Tubuhku lemas sambil memeluk Ayah kuat-kuat. Sebab Ayah belum orgasme, Ayah terus mengeluar-masukkan batangnya tanpa memperdulikan memekku yang masih ngilu.
“Ohhh… ahhh… Cantikaa enggga kuattt… aughh..!” teriakkanku malah makin membuat Ayah semakin cepat menghujamkan batangnya pada memekku.
“Ayahhh… hampirr… Sayang.., tahan sebentar.. ohhh..!” lenguh Ayah.
Lalu kurasakan Ayah memelukku erat-erat seiring dengan tembakan spermanya, rasanya hangat dan nikmat. Tubuhku lunglai dan Ayah masih mendiamkan batangnya berada dalam memekku. Kami berpelukan sambil mengatur napas.
Setelah agak tenang, Ayah mencabut batangnya. Kemudian kami berciuman dengan mesra, lidah kami saling berpaut diselingi hisapan-hisapan Ayah di lidahku. Tangan Ayah tentu saja meremas-remas toketku. Semakin lama kami semakin terangsang kembali.
Ayah memainkan puting toketku, dijilat-jilatnya dengan rakus dan terus menghisap dengan penuh nafsu. saya mulai mendesah merasakan memekku basah kembali. anganku.com Ayah meneruskan jilatannya ke perutku, kemudian menyuruhku mengangkat dan melipat kedua kakiku ke atas sampai berada di antara kepalaku. Dengan posisi ini sudah jelas memekku yang basah terbuka lebar di depan matanya.
Ayah menjilat-jilat memekku sambil menusuk-nusukkan lidahnya di antara belahan memekku. Mendapat rangsangan seperti itu saya mendesah tak terkendali lagi.
“Ohh.. Ayahhh.. enak sekali… terusss.. ohhh… hisappp teruss..! Hisapp.. memekk Cantika.. ohhh..!”
Ayah semakin cepat menghisap-hisap memekku yang banjir oleh cairan kewanitaanku. saya semakin merengganggkan kedua kakiku lebar-lebar agar Ayah lebih leluasa melakukan gerakannya.
Jilatan-jilatan di memekku yang enak itu membuatku memohon-mohon. “Ohh.. Ayahh.., masukkan..! Cantikaa.. mohon..!” pintaku pada Ayah.
Ayah pun menggesek-gesekkan batang kejantanannya di memekku yang becek. saya melenguh nikmat, mulutku mendesis-desis tak tahan.
Ayah memasukkan batangnya pada lubang memekku.
Penetrasinya itu membuatku terus meracau,
“Oh.. enakkk Yahh… yeahh… lebih cepat… ohhh.. enakk sekali… sodok.. terus… memek Cantika Yahh..! Akhhh.. mmff.. ohh..!”
“Iya Sayangku. Ayahh.. suka memek kamu.. ohhh… Cantikaa..!” racau Ayah membalasku.
Genjotan ayah di memekku semakin cepat dan liar sampai terasa menyentuh rahimku.
“Cantika.. mau keluar Yahh.., ohhh..!” teriakku.
“Ayahh.. juga Sayang.., ohhh..!”
Crott… crott… crott..! Kami berdua menjerit, bersamaan itu kurasakan tembakan sperma Ayah yang kuat. Ayah mencium bibirku. Sebab kelelahan, kami pun tertidur lelap.
Paginya ketika kami bangun, Deri naik ke ranjang. ia yang tak mengerti apapun tersenyum manis sambil berkata, “Deri juga mau.. bobo ama Bunda Cantika yah.” Kami hanya berpandangan dengan penuh kemesraan sambil memeluk Deri.
Keesokannya ketika saya datang ke kamar Ayah, ia sedang berbaring di tempat tidur. Kudekati dan duduk di tepian ranjang. “Kenapa Deri dan Ina pergi jalan-jalan tanpa Ayah..?” tanyaku pada Ayah.
“Ayah sedikit pusing Sayang.” jawab Ayah sambil tersenyum.
“Hmm.. Cantika pijit ya..?” Ayah pun mengangguk. saya pun memijit dahi Ayah sambil menatap matanya. Mungkin sebab gemas, Ayah menarik kepalaku dan mencium bibirku dengan lembut,
lalu dikulumnya dan dihisap-hisapnya lidahku, saya pun membalasnya. Tiba-tiba tubuhku ditarik ke sampingnya dan Ayah menindihku sambil menciumi leherku, kemudian kembali lagi melumat bibirku yang basah.
Ayah menarik baju ketat yang kupakai. saya pun membantu Ayah melepaskan seluruh pakaiannya sampai kami berdua telah telanjang. Lalu Ayah berbisik di telingaku. “Sayang.., Ayah berharap bercinta denganmu.” saya hanya tersenyum.
Tanpa dikomando, Ayah mencium bibirku dan tangannya sibuk meremas-remas toketku.
Aku pun mulai meresponnya dengan desahan,
“Ahhh… Ayahh..!” Ayah meneruskan jilatannya ke leherku, ketiak dan mengakhirinya di toket kiriku.
Dijilatinya seluruh toketku sampai basah. Lalu Ayah berdiri menuju selangkanganku. saya pun mengangkangkan kedua kakiku dan kurasakan jari Ayah menyibakkan memekku. Jilatan lidahnya membuatku tersentak dan medesah tak karuan, apalagi Ayah melakukannya berulang-ulang.
Refleks kakiku bergerak menjepit kepala Ayah, tetapi Ayah memegangi kedua kakiku agar tetap dalam posisi mengangkang. Yang kurasakan ketika itu adalah jilatan-jilatan Ayah yang sungguh luar biasa.
Cairan kewanitaanku meleleh keluar terus menerus.
“Ohhh.. Ayahh.. Cantika engga kuattt lagi.. ahh..!” jeritku sambil mencengkram seprei yang kami tiduri. Setelah hampir 10 menit menjilati dan menghisap-hisap memekku, akhirnya saya mencapai orgasme, kujepit kepala Ayah.
Ayah pun bangkit, kemudian tubuhku ditindihnya, bibirnya mencium bibirku dengan sangat bernafsu. Tangannya tak mau kalah meremas-remas toketku dengan kuat.
Lalu Ayah bersimpuh di antara pahaku dan menggesek-gesekkan jempolnya di belahan memekku yang masih basah. saya medesah keenakan,
“Ahhhh… Ayahhh… enakkk.. Sayangg.., nikmat sekalii..!”
Aku semakin membuka kakiku lebar-lebar, Ayah dengan sigap mengarahkan batang kejantanannya yang sudah menegang itu ke memekku. Lalu kurasakan gesekan-gesekan kepala batang penisnya yang sangat enak dan hangat.
“Ohhh.. Ayahhh.., teruss… Sayangg… aughh.. enak sekali..!” Ayah pun menekan batang kemaluannyanya sampai amblas. “Akhh..!” jeritku. Lalu ayah mengeluar-masukkan batangnya.
Ketika itu juga saya mendesah-desah lagi, cairan kewanitaanku mulai keluar dari memekku. Ayah nampaknya mengerti keadaanku, sesampai dinaikkannya tempo gerakannya. Ditarik… ditekan… berulang-ulang. Dengan refleks kugoyang pinggulku ke kanan dan ke kiri.
Akhirnya saya merasakan ada kekuatan yang menjalar di memekku. saya meracau keras, “Ahhh.. Sayang… teruss.., Ayahh.. ohh.. ohhh.. Cantika.. mauu…” Ayah pun ikutan meracau, “Iya.. Sayang.. ayo keluarkan… ayo..! Agar memekmu bisa meremas kontolku..! Aohh..!”
Tanpa dapat kami bendung lagi, saya dan Ayah menjerit bersamaan. “Ayahh… keluarr.. ohh..!”
“Ayahh… ohh..!” jeritku sambil berpelukan dengan erat. Kurasakan lelehan cairan keluar dari memekku. Ayah mencium bibirku, tubuh kami terkulai lemas.
Beberapa ketika kami terdiam sambil berpelukan. Lalu Ayah menyuruhku berdiri di dekat meja. saya menurutinya ketika satu kakiku dinaikkan di atas meja dan kedua tanganku bertumpu pada dinding.
Ayah mencium bibirku, sedangkan tangan kirinya mengorek-ngorek memekku yang terbuka lebar. saya mendesis ketika jari-jari ayah menggesek-gesek klitorisku.
“Ahh.. Sayang.., teruss..! Ohh memek Nisa.. ohh..!” racauku.
Ayah tersenyum dan menimpali racauanku, tetetapi tangannya masih mengorek-ngorek memekku yang sudah lembab. “Kenapa memek kamu Nisa sayang..?”
“Ohh.. Ayahhh… memek Nisssaa.. basahh… Yahh… ohhh..!” jawabku sambil melenguh tak kuat.
“Iya.. Sayang, memek kamuu basah.. Ayahh… suka. Nanti kontol Ayah akan bersarang di sana sayangku..!”
Mendengar kata-kata jorok Ayah, saya semakin gila dan terangsang.
“Ohhh.. Ayahh.. teruss.. lebihh.. cepatt..! Nisaa.. mauu..” ucapku lirih. “Mau… apaa… Sayang..?” ucap Ayah sambil terus menggesek-gesekkan klitorisku yang semakin besar.
“Ohhh… Nisssaa… mauuu.. kontol Ayahh… ahhh… Ayahh.. masukin dong..! Memek.. Cantikaa.. inginn.. kontol.. Ayahh..!” jawabku tak terkendali lagi.
“Baikk.. Sayang.., memekmu sudahh tak tahan ya..? Rasakan kontol.. Ayahh.. ini.. ohh..!” ucap Ayah sambil mengarahkan batang kejantanannya pada lubang memekku dan menggesekkannya ke atas ke bawah… berulang-ulang.
Saya medesah penuh kenikmatan, “Ohh.. enakk.. Yahh… masukkan lagii.. ohh..!” pintaku pada Ayah. Ayah pun langsung menekannya sampai amblas pada memekku.
“Akhhh..!” jeritku menahan rasa sakit.
Ayah mengeluar-masukkan batangnya dengan cepat. saya semakin menjerit histeris. “Oh.. Ayahh… enakk.. kontolmu… masukk.. memekku.. ohh..!”
“Iya… Sayang… terimalahh.. kontolku.. oughh..!” lenguh Ayah sambil terus menggenjot memekku semakin cepat. Gerakanku semakin liar, napas kami turun naik menahan kenikmatan yang telah sampai pada ubun-ubun kepala kami.
Akhirnya saya menyerah sambil menjerit keras, ” Ahh… Sayang.. memek.. Cantika.. mauu.. keluarr.. ohh..!”
“Iya… Ayah.. jugaa.. tahan.. Sayangku… rasakan.. pejuhku.. yang banyak ini.. ohh..!”
“Ayah, Cantikaa.. ohh.. ohh..!” desahku menyambut orgasme yang kurasa akan meledak.
“Iyaa.. Sayang, keluarkan.. Sayang.. Ayahh.. ingin.. memek.. kamu mejepit kontol Ayahh.. ahh..!” racau Ayah menggenjotku keras dan sangat cepat.
Saya dan Ayah memekik bersamaan, “Akh… ohhh..!”
“Crott.. crot… crot..!” sperma Ayah memenuhi memekku. Ayah memelukku erat sambil menahan tubuhku yang sudah ambruk pada pundaknya. Dicabutnya batangnya, kemudian kujilati sampai bersih. Kami pun naik ke ranjang dan tertidur.
Kejadiaan itu terus berulang selama 3 bulan setelah saya mencoba memberanikan diri untuk mendekatkan diriku pada seseorang pria. Dan hubungan kami bertumbuh menjadi hubungan yang serius, saya menjadi kekasihnya. Akhirnya saya pun kemudian menikah dengannya.
The post Cerita Sex Lagi Lagi Mulai Dari Dunia Maya appeared first on CeritaSeksBergambar.