Aku pindahan dari kantor lain yang mana bagianku adalah accounting, disini aku mendapat jabatan sebagai wakil kepala, kalau di kantor aku selalu berpenampilan menarik, perlu diketahui salah satu karyawan ada yang keturunan chineses mata sipit dengan kulit putih yang halus, tinggi 170 cm lumayan tinggi dengan badan langsing namanya Neilan.
Aku bisa kenal dengannya saat aku pernah diajak kerumahnya temanku yang bernama Ronald di daerah JakUt, awal pertama aku melihat Neilan dia berparas cantik, tapi itu aku pendam sendiri karena Neilan merupakan istri dari temanku
Saat berkunjung di rumah Ronald kami terlibat dalam pembicaraan yang lama, karena memang kita adalah teman akrab, dirumah Ronald hanya ada 3 orang termasuk pembantunya, aku kalau maen dirumahnya merasa betah karena dari keluarga Ronal welcome setiap ada tamu yang datang,
Sampai suatu minggu sore jam 3-an handphoneku berbunyi, ternyata dari rumah Ronald. Aku pikir Ronald yang menghubungi karena perlu sesuatu, ternyata yang kedengaran adalah suara wanita.
Halo, ini Anto ya?, kata suara disana.
Ya, ini siapa ya?a, jawabku.
Aku Neilan, istri Ronald. Masih inget ga?
Oh, iya, masih inget. Aku kira siapa..? ada apa nih Lan?
Gini Ntok, aku ingin ketemu dengan kamu. Boleh aku ke rumah kamu? Kamu lagi sendirian di rumah?
Boleh aja, dulu aku pernah ke rumah kamu, sekarang boleh aja kalian main ke rumah aku. Kalian datang berdua?
Nggak, aku datang sendiri saja. Ronald sedang pergi dengan temannya.
Sempet bengong juga aku mendengar pernyataan itu. Ada apa gerangan? Mau apa Neilan ke rumah aku sendirian sore-sore begini? Banyak pikiran campur aduk di otakku.
Halo.. halo.. haloo.. Anto, kamu masih disitu?
Eh.. oh.. iya Lan.. Oke, kamu boleh ke rumahku kok sekarang. Aku cuman bingung aja mau siapin makanan apa buat kamu.
Ngga perlu repot-repot lagi Ntok, biasa aja. Aku berangkat yah sekarang.
Jarak antara rumahku dengan rumah Ronald memang cukup jauh, rumahku terletak di daerah Jakarta Barat sedangkan Ronald di Jakarta Utara. Perlu waktu sekitar 45 menit untuk ingin ke rumahku jika dari Jakarta Utara.
Rumahku tidak terlalu besar memiliki halaman depan yang cukup untuk satu mobil. Aku memelihara sepasang anjing jenis ukuran yang tidak bisa besar. Rumahku memiliki 4 ruangan kamar, satu kamar terletak di loteng rumah.
Sebenarnya ini adalah rumah orang tuaku, namun mereka saat ini sedang pergi keluar negeri sehingga tinggallah aku sendiri di rumah dengan seorang pembantu yang tidak menginap, pembantuku ini hanya datang pada pagi dan sore hari setelah aku pulang kerja dan pada hari sabtu atau minggu, dia datang pagi hari untuk membersihkan rumah.
Sedangkan anjing-anjingku aku sengaja sediakan makan dan minumnya berlebih di tempatnya supaya mereka tidak kehausan dan kelaparan jika aku pergi kerja.
Setelah membersihkan rumah seadanya, aku menunggu kedatangan Neilan sambil menonton televisi. Sambil menunggu, pikiranku tidak bisa konsen ke TV. Banyak pikiran yang berkecamuk dalam otakku mengenai kedatangan Neilan yang sendirian ke rumahku.
Sekitar setengah jam menunggu akhirnya terdengar suara mobil di depan rumah. Aku segera keluar untuk melihat; ternyata memang Neilan yang datang sendirian. Langsung saja aku persilahkan dia masuk, begitu melihat ada tamu, langsung saja anjingku pada ribut.
Ehh.. kamu pelihara anjing ya, lucu bangeeta, kata Neilan sambil mendekati anjingku lalu mengelusnya.
Iya. Kamu suka anjing juga
Suka banget
Kemudian aku persilahkan Neilan masuk dan duduk di ruang tamu sementara aku menyiapkan minuman untuk dia.
Kamu kok tidak datang bersama Ronald? Biasanya kemana-mana berdua melulu?
Memangnya harus sama dia terus kalau kemana-mana?
Iya dong, apalagi kamu sekarang datang ke rumahku, kalau ketauan sama dia kan, ntar gimana jadinya nanti?
Ah.. sudahlah, hal kayak begituan biar aku yang urus dengan Ronalda, Kata Neilan lebih lanjut.
Gini Ntok, aku ingin ngobrol-ngobrol sama kamu nih tentang masalah bisnis.
Kamipun berbicara masalah bisnis, ternyata dia kerumahku untuk berbicara mengenai bisnis baru yang akan dirintisnya dan meminta bagaimana pendapat aku dari segi akunting dan manajemennya. Pembicaraan tersebut berlangsung kurang lebih selama satu jam.
Sambil berbicara konsentraasiku agak terganggu karena duduk bersebelahan dengan Neilan dan hampir berdekatan. Kadang-kadang kalau sedang bicara bertatapan ingin sekali rasanya mencium bibirnya soalnya hanya berjarak sekitar 45 cm.
Saat itu Neilan berpakaian cukup sederhana, hanya mengenakan kaos dan celana jeans. Namun aku suka sekali apabila melihat perempuan yang berpenampilan seperti itu. Sedangkan aku sendiri tadinya hanya memakai celana hawaii dan kaos tapi setelah kedatangan Neilan, aku langsung mengganti dengan celana panjang.
Akhirnya pembicaraan mengenai bisnis pun selesai, kamipun bersandar lega di sofa yang kami dudukin. Sekarang otakku benar-benar sudah gak karuan deh, anganku.com pengin rasanya untuk mencium Neilan tapi bagaimana caranya? Otakku memutar dengan keras dan akhirnya aku mengambil keputusan untuk mencoba menyenggol tubuhnya. Tanganku dengan sengaja aku bentangkan kedepan badan dia seakan-akan aku sedang meregangkan otot dan menyentuh tangannya.
Kamu cape ya Ntok setelah ngomongin bisnis?, kata Neilan.
Iya nih, kalo dipijit enak nih kayaknyaa, pancingku.
Sini biar aku pijitina, kata Neilan sambil memegang punggungku.
Ntar dulu ah, mao nyalain musik dulu
Akupun mulai menyalakan musik, maksduku supaya suasananya nyaman. Kemudian aku mulai duduk membelakangi Neilan dan ia mulai memijit punggungku.
Gimana Ntok? Enak gak pijitanku?a, kata Neilan disamping telingaku.
Enaak..
Akupun memalingkan wajah menghadap Neilan maksudnya ingin bicara sesuatu tapi karena wajah kita berdekatan seperti itu, aku lupa tidak tau mau omongin apa. Situasi saat itu sempat hening sebentar, lalu entah siapa yang mulai, kamipun berciuman dengan penuh hasrat.
Langsung aku membalikkan badan dan memeluk tubuh Neilan dan membaringkan dia di sofa. Neilan hanya diam saja diperlakukan seperti itu. Sepertinya dia menikmati banget ciuman ini. Aku tidak mendengar suara apapun dari Neilan, hanya.
Mmh.. urm.. ss..
Itulah yang terdengar pada waktu kami ciuman. Aku menciumi bibirnya dengan sangat lembut meskipun aku sebenarnya bernapsu banget. Dengan lembut aku mainkan lidahnya, bibirnya. Aku memainkan lidahku didalam mulutnya, kadang-kadang aku tarik lidahnya dengan gigiku saat ada di dalam mulutku.
Sambil berciuman aku melihat matanya, ternyata dia menciumku sambil memeramkan matanya, sungguh pemandangan yang menambah laju birahiku.
Aku terus menciumi bibirnya, kadang ciumanku lari ke kupingnya serta lehernya. Sengaja aku tidak terlalu napsu menciumi lehernya supaya tidak meninggalkan bekas yang bisa mencurigakan. Demikian juga dengan Neilan, ia menciumi seluruh wajah dan leherku dengan bibirnya, saat itu perasaan geli seakan-akan ingin memeluk Neilan erat-erat sungguh tak tertahankan.
Sejenak kemudian kami mengehentikan akivitas kami karena handphone Neilan berbunyi,
Kamu angkat dulu deh, siapa tahu suami kamua, kataku sambil tersenyum.
Okea, jawabnya tersenyum pula.
Lalu Neilan mengangkat telpon dan memang benar dari Ronald suaminya. Begitu tau dari suaminya, aku langsung mendekati dia, maksudnya untuk mendengarkan pembicaraan mereka dan membantu kalau-kalau Neilan tidak bisa jawab. Tapi aku tiba-tiba berubah pikiran dan mendekati Neilan dan memeluk dia dari belakang sambil menjilati kupingnya.
Neilan sempat berbalik dan memelototi aku tapi aku tidak perduli. Aku tetap mendekati dia dan menjilati lehernya. Tangankupun mulai menyusup ke dalam kaosnya dan lebih dalam lagi menyusup ke dalam BH-nya. Akupun bisa menjamah putingnya. Begitu aku merasakan putingnya, aku pun mulai memainkannya dengan jari-jari tanganku.
Sementara itu Neilan sudah tidak bisa mencegahku lagi, diapun mulai menikmatinya dan malahan dia membuka kaosnya dan duduk di sofa kembali. Semua itu dilakukan sambil ia berbicara dengan suaminya di telpon. Neilan memberikan alasan bahwa dia sedang jalan-jalan di sebuah gallery busana. Aku juga segera melepaskan baju dan celana panjangku.
Ketika Neilan sudah duduk di sofa, akupun mulai menciumi tetenya, aku meremas-remas payudara Neilan dengan napsu, aku jilatin putingnya dan kadang aku gigit putingnya dengan bibirku. Aku lalu melihat ke wajah Neilan.. wahh.. wajah yang pasrah tapi dia masih melihat ke aku sambil memberi isyarat bahwa dia lagi telpon.
Sebenarnya dia sudah tidak tahan lagi ingin melepas semuanya tapi karena ia masih nelpon maka ia terpaksa menahan semua gejolak tersebut. anganku.com Aku tau bahwa saat ini dia sedang berusaha sekuat tenaga untuk tidak berteriak ataupun mendesah karena rangsanganku; yang Neilan bisa lakukan adalah menggeliat-geliat tidak keruan berbaring di atas sofa di bawah tubuhku.
Ketika kemudian telpon sudah selesai, Neilan langsung mengeluarkan gejolak yang tertahan dari tadi,
Aahkk.. Ntok..a, teriak Neilan.
Gila kamu ya Ntok, itu tadi kan si Ronald, kalau aku kebablasan tadi gimana coba?a, katanya memarahi tapi dengan nada menggoda.
Aku cuma tersenyum saja, Tapi kamu suka kan Lan?
Iya sih..a, lanjutnya tersenyum.
Lalu kami pun melanjutkan kegiatan yang tertunda itu. Aku mulai membuka celana jeansku dan celana jeans Neilan beserta dengan celana dalamnya. Aku menciumi paha Neilan yang bagian kiri dan meremas pahanya yang kanan.
Aku jilatin sambil terus bergerak bergerak ke bagian selangkangannya. Selama itu juga tubuh Neilan tidak bisa diam, selalu bergerak dan mendesah. Sampai akhirnya aku menjilati pas di memeknya Neilan. Aku terus melakukan kegiatan ini dengan penuh napsu, aku memainkan itilnya sambil kadang-kadang aku hisap dalam-dalam dan aku kulum dengan bibirku.
Selama aku melakukan a˜serangana kepada Neilan, dia terus berteriak, mendesah, dan menekan kepalaku kuat-kuat seakan-akan tidak mau membiarkan kepalaku pindah dari selangkangannya. Suara yang ditimbulkan oleh Neilan membuat aku tambah bergairah dalam melakukan kegiatanku tersebut.
Aku menjilati memek Neilan makin liar, aku pinkan memeknya sampai dalam dengan lidahku dan jari-jari tanganku juga mulai masuk ke dalamnya sampai akhirnya.. aku merasakan kaki Neilan menjepit kepalaku dan tangannya menekan kepalaku sangat kuat serta pinggulnya terlihat menggelinjang dengan dahsyat.
Aahh, Anto, uhha
Ternyata Neilan sudah mencapai klimaksnya yang pertama dalam pinan ini. Aku melihat sebentar ke arah Neilan dan dia menatapku sambil tersenyum.
Kamu hebat Anto, aku suka sekalia, katanya.
Masa sihh? Aku masih belum apa-apa niha, jawabku sambil mencium bibirnya.
Aku maenin yah kontolmu?
Itu yang aku tunggu sayanga, bisikku di telinganya
Maka akupun segera mengambil posisi duduk bersandar di sofa dan dia perlahan mulai jongkok di hadapanku. Mula-mula ia mengelus kontolku dengan tangannya, kontolku dielus olehnya dari bijinya sampai ke ujung kepala kontolnya.
Lalu ia mulai menjulurkan lidahnya ke ujung kontolku. Begitu lidahnya menyentuh kontolku, aku merasa agak sedikit geli. Kemudian Neilan langsung memasukkan seluruh kontolku ke dalam mulutnya.
Wah, perasaanku saat itu benar-benar nikmat sekali, urat-urat kontolku yang bergesekkan dengan bibir dan lidahnya memberikan suatu sensasi yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Saat itu yang bisa aku lakukan hanyalah menggeliat-geliat kenikmatan sambil membelai-belai rambutnya Neilan. Terkadang giginya Neilan menyentuh salah satu bagian kontolku, sakit dikit sih, namun itu tidak mempengaruhi sensasi nikmat yang diberikan.
Saat itu kontolku benar-benar diberikan sensasi yang begitu dahsyat, titik-titik syaraf yang ada di seluruh kontolku tidak ada yang tidak tersentuh oleh bibir dan lidahnya Neilan, anganku.com benar-benar pinan yang membuat aku tidak dapat bertahan lama dan akhirnya aku mulai merasakan sesuatu yang mendorong dari dalam dan mengeluarkannya.
Ahh..
Hanya itulah kata yang bisa keluar dari dalam mulutku saat semuanya tertumpah keluar. Akupun terbaring lemas namun terasa rilex banget dengan Neilan bersandar di dadaku. Tidak ada kata yang keluar dari mulut kami berdua saat itu. Setelah diam selama sekitar 10 menit, Neilan mulai meremas-remas kontolku lagi sambil memandangku.
Kamu mau lagi ya Lan?
Hmm..a, jawabnya sambil terus meremas kontolku.
Diberi rangsangan seperti itu, tidak berapa lama kemudian kontolku sudah mulai kekar berdiri lebih tegak daripada tadi. Menurut pengalamanku dan cerita teman-teman, kontol seorang lelaki akan lebih kekar pada ronde kedua daripada ronde pertama dan akan berlangsung lebih lama. Neilan terus meremas-remas dan mengelus kontolku kemudian mengulumnya di dalam mulutnya.
Akupun mulai mencari-cari daerah dada Neilan untuk memainkan kembali tetenya. Begitu aku mendapatkannya, langsung aja aku membaringkan Neilan di sofa kembali dan melanjutkan mengulum puting susunya.
Aacchh.., Neilan menjerit keras-keras ketika aku menggigit-gigit putingnya
Rambutku diacak-acak olehnya dan dia mendekap erat-erat kepalaku di dadanya sehingga aku agak kesulitan untuk bernapas. Setelah puas memainkan dadanya, akupun kembali turun ke selangkangannya.
Pertama-tama aku mainkan bulu-bulu yang mengitari selangkangannya, aku jilatin bibir memeknya dan aku mainkan itilnya. Saat itu, Neilan sudah mendesah dan menggeliat-geliat tidak karuan. Aku sudah merasakan memeknya Neilan sudah basah lagi dan sepertinya dia akan mencapai klimaksnya kembali. Namun dengan segera aku menghentikan kegiatan menjilatku dan berdiri.
Kenapa Ntok..?a, tanyanya lemas.
Ah, tidaka, jawabku tersenyum.
Kemudian aku membuka selangkangannya dan mengarahkan kontolku ke lubang itu. Mula-mula aku mengusap-usapkan ujung kontolku ke bibir selangkangannya dan pelan-pelan aku masukkan kontolku ke memeknya Neilan.
Aahh.. Ntok.. ayo..a, desah Neilan.
Aku masukkin yah sayang..a, kataku.
Iyaah.. ohh.. camon honey..
Oke..
a˜Zleeb..a kontolku langsung aku masukkan ke dalam memek Neilan.
Aacchh..a, teriak Neilan.
Gimana sayang..?a, kataku sambil menciumi bibirnya.
Ntok… ochh.. yesshh.. teruskann..
Kemudian aku mulai menggerakkan kontolku dalam memeknya, aku putar, aku goyang dengan berbagai macam cara, pendek kata aku mencoba untuk memberikan kenikmatan pada Neilan dengan kontolku itu.
Ntok.. ah.. enak bangett.. uhh..a, desah Neilan sambil memandangku
Enak yah Lan..?
Iyah.. ohh.. goyang terus.. Ntok..
Kami melakukannya dengan penuh gairah, kadang aku mengambil posisi di atasnya menindih badannya sambil memegang telapak tangannya di telentangkan kiri kanan, anganku.com kadang juga dia yang di atas menindih tubuhku dan aku mendekap dia erat-erat sambil meremas-meremas pantatnya dan dia terus bergoyang kadang berirama kadang tidak.
Sampai akhirnya kami sama-sama merasakan ada sesuatu yang keluar dari diri kami masing-masing. Perasaan itu benar-benar merupakan sensasi yang luar biasa bagi kami berdua.
Kami pun terbaring lemas di sofa itu, Nina berbaring didekapan dadaku. Pengalaman ini sungguh-sungguh diluar dugaanku sebelumnya ternyata aku telah mengkhianati temanku dengan meniduri istrinya dan mungkin juga pikiran Neilan sama denganku bahwa ia sudah mengkhianati suaminya hanya karena selingan belaka.
Lan, kamu menyesal sudah melakukannya denganku?a, tanyaku padanya.
Sedikit sih ada perasaan menyesal, tapi aku tau kok kalau Ronald itu sering selingkuh di belakangkua, jawabnya lagi.
Jadi aku lakukan ini karena ingin membalasnya saja.
Ohh begitu
Tidak kusangka sama sekali, Ronald yang aku kenal sebagai orang yang baik ternyata sudah menyakiti istrinya beberapa kali.
Anto, kamu jangan marah ya dengan kelakuanku ini
Tentu aja tidak, jawabku tersenyum.
Kalau kamu butuh sesuatu lain hari aku bersedia kok bantu kamu.
Terima kasih ya
Waktu jugalah yang memisahkan kami hari itu, setelah membersihkan diri kemudian Neilan pulang meninggalkanku yang penuh dengan pikiran, apa yang akan aku lakukan? Apakah aku akan terus berhubungan dengan Neilan? Apakah aku akan berteman terus dengan Ronald?
Apakah yang akan terjadi kalau kami ketahuan Ronald? Pusing aku memikirkan hal itu, akhirnya aku putuskan untuk menjalani saja semuanya sesuai dengan alurnya nanti, namun yang pasti aku menikmati masa-masa bersama Neilan tadi sore.
Dan akhirnya akupun pergi tidur dengan lelap malam itu memimpikan kejadian yang mungkin akan terjadi hari-hari berikutnya dengan Neilan atau dengan siapapun.
The post Cerita Sex Neilan Teman Selingkuh appeared first on CeritaSeksBergambar.