Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Pijatan Lelaki Macho ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex –Berterimakasih aku diberi suami yang kaya dia berprofesi sebagai pengusaha , kami sudah mempunyai dua
anak yang mana kebetulan kesemuanya adalah cowok dan usianya sudah cukup dewasa mereka memilih untuk
bersekolah di luar negeri, sedangkan suamiku orangnya cukup sibuk dengan usahanya.
Akhirnya tinggallah aku sendiri dirumah dengan segala kesepian, apalagi jika pagi hari aku selalu
termenung, karena dirumahku yang besar tinggal hanya aku sendiri ditemania seorang pembantuku, jika
malam hari pun sama setelah pembantuku habis beraktifitas mereka langsung istirahat , cuman acara
televisi yang selalu setia menemaniku.
Karena semua acara sudah aku hafal dan semua menjadi tidak menarik lagi. Aku mencoba untuk mulai
beraktifitas dengan tetangga, tapi menjadi percuma karena tetanggaku semua sibuk dengan urusan masing
– masing. Karena stress di rumah, aku memutuskan untuk pergi ke tempat sahabatku Lena, di Jakarta. Hal
itulah yang membuat aku berubah total dan drastis.
Hai Len, udah tidur belon?
Belon, lagi nonton TV. Ada apa ? Koq tumben kamu malem malem nelpon.
Gue lagi stress banget nih, sejak anak-anak pergi ke Singapore di rumah sepi banget. Mana Ruben gak
pulang-pulang. Boleh gak gue nginep di rumahmu ?
Jelas bolehlah, kamu kayak ama siapa aja. Kita khan udah kayak sodara.
Iya tapi gue khan takut ngeganggu elo en suami kamu. ( Lena anaknya dua satu cowok, satu lagi cewek.
Yang cowok kuliah di Amerika, sedangkan yang cewek udah nikah trus ikut suaminya ke Aussie )
Its oke koq, William lagi pergi ke Amrik mungkin 2 3 minggu lagi baru pulang.
Ya udah kalo gitu, besok jemput gue di airport ya. Gue naek pesawat paling pagi.
Oke, ntar pagi gue suruh sopir standby di bandara.
Itulah pembicaraan singkat dengan sahabatku malam sebelum keberangkatanku.
Ketika mobil berhenti tepat di depan pintu rumah, ku lihat Lena bergegas menghampiriku, lalu kami
berpelukan sambil bercipika cipiki. Wah wah makin cantik dan sexy aja nih kata Lena sambil menatapku
dari atas sampai ke bawah.
Ah, biasa aja, kamu sendiri juga oke , spa di mana ? Gue pengen di pijit nih biar relax. Ah bisa aja
deh, gue cuma luluran aja di rumah.
Kalo cuma pijit sih, Iwan juga bisa. Yang ngelulur en mijitin aku khan si Iwan. jago lho, di jamin
ketagihan deh.
Iwan .. ? Siapa Iwan ? Sopir pribadi gue, yang tadi ngejemput kamu.
Sekarang kamu ke kamar, ntar gue suruh si Iwan ke kamar kamu Tapi Len.., gue khan malu. Masak yang
mijit cowok, masih muda lagi. Udah kamu tenang aja, ntar gue temenin deh biar kamu nggak risih
Sesampainya di kamar, aku berbaring sejenak membayangkan Iwan yang akan memijitku, menyentuh bagian-
bagian tubuhku yang sudah lama tidak disentuh oleh suamiku. Orangnya masih muda kira-kira umur 25
tahun, tinggi sekitar 177 cm, berat sekitar 70 kg, berkulit sawo matang tapi bersih sehingga memberi
kesan macho, dengan rambut berpotongan rapi, sopan dan ramah terlebih sorot matanya yang tajam dan
rahang yang memberikan kesan gagah.
Apabila dalam setelan safarinya, terlihat seperti seorang bodyguard. Sehingga aku merasakan ada suatu
desiran aneh dalam diriku. Seperti adrenalin yang bergejolak, membuatku darahku bergejolak, dan aku
pun terbuai dalam lamunanku sendiri.
Cerita Sex Pijatan Lelaki Macho Toktoktok suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku. Siapa ? Iwan, bu. Lalu akupun melangkah dan
membuka pintu. Ku lihat Iwan sudah berganti pakaian, dari setelan safari berganti dengan celana jeans
dan kaos ketat tipis warna putih yang semakin memperlihatkan otot-otot lengannya yang kekar, juga six
pack perutnya terlihat menonjol.
Aku sempet berpikir, koq kayak model iklan susu L-men, tadi kayak body guard. Hebat juga Lena nyari
sopir pribadi, jangan-jangan dia sopir plusnya Lena, tapi segera ku tepis pikiranku.
Mari masuk, lho.. bu Lena mana ? tadi sedang terima telpon, saya disuruh duluan, jawab Iwan dengan
sopan. Hm, ya udah kamu tunggu sebentar saya ganti dulu. Iya bu, permisi, jawabnya.
Lalu aku pun berjalan ke kamar mandi, setelah pintu ku tutup, ku buka pakaianku. Ku pandang tubuhku
dari kaca besar yang terletak di atas wastafel. Ku putar ke kiri dan ke kanan, benar juga apa yang di
katakan sahabatku tadi.
Tubuhku, walaupun sudah beranak dua masih terlihat seperti iklan Tropicana Slim, memang agak montok
sedikit membuat terlihat lebih sekal. Di usia yang hampir memasuki kepala empat, dengan tinggi 169 cm
dan berat 53 kg, di tunjang dengan payudara 34 B, aku masih tidak kalah dengan anak-anak remaja
sekarang.
Maklumlah aku sering spa untuk mengurangi stress yang ku alami, tak heran jika kulitku pun putih
mulus. Bahkan selulitku telah ku buang melalui operasi di Singapore setelah aku melahirkan anak yang
kedua.
Lalu kuperhatikan wajahku, meski ada sedikit keriput samar di daerah mata, tapi menurutku wajahku
masih cukup cantik. Karena di kala aku pergi shopping atau sekedar jalan-jalan di mall, banyak lelaki
termasuk remaja melirik ke arahku, bahkan ada di antara mereka bersuit ke arahku.
Ku libatkan handuk di sekeliling tubuhku, lalu kurapikan rambutku, aku pun berjalan ke luar.
Ketika ku tutup pintu kamar mandi dari luar, Iwan bangkit berdiri dan menatapku. Ku lihat dia terpana
melihatku yang hanya berbalut selembar handuk dengan rambut yang tergerai di bahu.
kenapa Wan ? Eh, enggak bu.
Ibu terlihat cantik sekali, mirip cerita bidadari yang di filem filem.
Ah, kamu bisa aja Wan, pinter ngerayu.
Udah berapa pacar yang kena ama rayuan kamu? kataku sambil duduk di springbed.
Enggak ada bu, saya gak punya pacar. Dulu waktu sma pernah punya pacar, tapi pas lulus langsung di
nikahin sama bapaknya.
Bapaknya gak mau anaknya pacaran sama orang miskin kayak saya.
Cerita Sex Pijatan Lelaki Macho Ibu mau dipijit sekarang ? Ehm, boleh deh kataku sambil berbaring. Iwan pun melangkah ke kasur sambil
membuka tutup body lotion.
Permisi bu, lalu kurasakan tangan Iwan menyentuh telapak kakiku. Ada rasa geli dan nyaman ketika Iwan
memijit telapak kakiku. Setelah beberapa menit, pijitan mulai naik ke betis dan setengah pahaku,
karena separuh pahaku yang atas masih terlilit handuk.
Hem, benar juga yg dibilang Lena, nyaman juga pijitannya. Tapi koq Lena gak nongol-nongol, sahabatku
itu kadang kalo nelpon bisa ber jam-jam lamanya, paling cepat 1 2 jam. Ah terserahlah, aku udah gak
peduli karena terhanyut dalam pijitan-pijitan Iwan, sehingga tanpa sadar akupun terlelap.
Entah sudah berapa menit, tiba-tiba aku merasa ada yang memanggilku. Bu..bu..Vina ya, ada apa jawabku
dalam keadaan setengah sadar.
Maaf, saya buka handuknya ya bu. Kakinya udah selesai dipijit, sekarang mau mijit punggungnya Ya,
silahkan jawabku spontan. Ketika tangan Iwan menyentuh bahu dan pundakku, kesadaranku mulai pulih.
Aku teringat keadaan saat ini, di mana Lena masih belum selesai menerima telepon. Sedangkan aku hanya
berdua dengan Iwan, sedangkan tubuhku hanya bagian depan yang tertutup, karena aku berbaring
tengkurap, sebagian dari payudaraku yang tertekan pasti terlihat.
Berbagai perasaan terbersit dalam hatiku, karena ini pengalaman pertamaku disentuh oleh lelaki selain
suamiku. Biasanya aku selalu dipijit oleh wanita, hal inilah yang membuatku menolak saat sahabatku
menyarankan Iwan untuk memijitku.
Dengan pemijat segagah Iwan, dan juga setelah sekian lama aku belum melakukan hubungan intim hal ini
membuat hatiku berdebar-debar. Antara rasa malu dan nafsu yang mulai menghinggapi diriku.
Hilang sudah rasa nyaman, berganti dengan perasaan aneh yang perlahan muncul seiring dengan pijatan
Iwan. Sehingga saat perasaan aneh itu sudah menguasai diriku, tanpa sadar aku mulai mendesis kala
tangan Iwan mengenai daerah-daerah sensitifku.
Dia mengurut dari pinggul bawah ke atas, lalu tangannya beralih menuju pundak, ketika tangannya
menyentuh leherku, aku langsung menggelinjang antara geli dan nafsu. ceritasexdewasa.org Di situ merupakan daerah sensitif
keduaku, di mana yang utama adalah clitorisku.
Sehingga aku semakin liar mendesis dan tanpa sadar aku berbalik. Dengan napas tersengal-sengal ku buka
kelopak mataku, kutatap Iwan yang menatapku dengan posisi berdiri diatas lututnya. Ku lihat peluhnya
bercucuran sehingga kaosnya basah oleh keringat, membuat tubuhnya jadi semakin sexy.
Aku sudah kehilangan akal sehatku, sehingga aku sudah tak ingat lagi bahwa tubuhku yang telanjang kini
terpampang jelas di hadapan Iwan. Iwan pun seolah mengerti akan keadaanku lalu di ambilnya handuk yang
tadi melilit tubuhku.
Di lapnya keringat di wajah, lalu ketika dia membuka kaosnya langsung aku ambil handuk ditangannya. Ku
seka keringatnya sambil kuraba tubuhnya, karena tubuh suamiku sangat berbeda dengannya.
Kuraba dadanya yang bidang, lalu tangan kiriku turun hingga six packnya sambil kuciumi dadanya.
Sedangkan tangan yang satu lagi membelai punggungnya yang juga berotot. Ketika tangan kiriku meraih
kancing celana jeans nya, tangan kanannya menangkap tangan kiriku, lalu tangan kirinya meraih
pinggangku.
Sambil menarik pinggangku ke atas, dilumatnya bibirku. Oohh.. aku merasakan sentuhan yang berbeda dari
yang pernah aku rasakan. Kubalas dengan melumat bibir bawahnya, lalu kurasakan lidahnya menerobos
masuk ke dalam mulutku, kami saling melumat.
Lalu di rebahkannya aku, dan dia membuka kancing celananya. Pemandangan itu sungguh erotis sekali di
hadapanku, aku bangkit lagi dan ku elus celana dalamnya yang terlihat kepenuhan itu. Ku cium bagian
atasnya, tak tercium bau kejantanannya, tampaknya dia cukup merawat miliknya itu.
Ku kecup kepalanya sambil ku pelorotkan celana dalamnya. Oohh, gelegak nafsuku semakin menggelora.
Segera kumasukkan batangnya ke dalam mulutku, ku sedot keluar masuk, ku dengar rintihannya yang
membuatku semakin panas.
Ketika ku lihat ke atas, tampak dia terpejam menikmati sedotanku. Setelah ku hisap selama kurang lebih
sepuluh menit, Iwan menghentikan gerakanku. Di lumatnya lagi mulutku sembari membaringkan aku di
tempat tidur. Markas Judi Online Dominoqq
Cerita Sex Pijatan Lelaki Macho Lalu dilumatnya leherku, sehingga aku kembali menggeliat liar. Ekhs.., wan Ku cengkeram sprei tempat
tidur, sementara tangan yang satu lagi mencengkram punggungnya. Tampaknya Iwan sudah mengetahui
kelemahanku, dia segera berpindah untuk melumat bukit kembarku.
Lidahnya melumat habis kedua bukitku beserta ujung ujungnya. Sementara tangannya terus turun meluncur
melalui perutku, sampai pada bukit kecilku yang berbulu tipis yang kini sudah semakin basah.
Aku memang selalu rajin mencukur bulu jembutku, karena aku suka memakai celana dalam G-string.
Tangannya kini sudah mencapai lipatan vaginaku, dan tersentuhlah clitorisku. Aku langsung tersentak,
seperti terkena setrum ribuan volt. akhs.. wan jeritku sambil meremas rambutnya.
Sementara tangan Iwan bermain di selangkanganku, lidahnya kini turun ke perutku, bermain sebentar di
seputar perut lalu kembali turun ke vaginaku. Kedua belah tangannya memegang kedua belah pahaku,
sambil di pandanginya meqi ku yang basah oleh cairan kewanitaanku.
Meqi bu Vina indah sekali.. perkataan itu seakan memberi suntikan gairah sehingga ku berkata dengan
merintih ayo wan.. jangan di liatin aja langsung di benamkannya bibirnya ke dalam meqi ku, sementara
hidungnya mengenai clit ku, sehingga aku langsung tersentak mendongak ke atas.
Di julurkannya lidahnya menyapu bagian dalam vaginaku, sehingga aku merasa seperti ada yang
menggelitiki memekku itu. oohhh.terus wan..terus. rintihku sambil terus meremasi rambut di kepalanya.
Tangannya menggapai kedua belah payudaraku, sambil meremasi sesekali dia pelintir kedua pentilku.
Membuatku menjadi semakin liar, dan ku rasakan badai kenikmatan yang terus menggelora di dalam diriku.
Sampai akhirnya saat bibir iwan mengecup lalu menghisap clit ku, aku tersentak sedemikian hebatnya
sambil menjerit Aaakkhhsss wwaaannnn ku jepit kepalanya sambil kuangkat pinggulku tinggi tinggi, kedua
tanganku menjambak rambutnya.
Iwan pun tak henti hentinya terus menusuki memekku dengan lidahnya sembari memutarkan kepalanya,
dihisap dan dijilatinnya hingga habis cairan yang keluar meleleh dari memekku, aku pun serasa terbang
di awan-awan.
Seketika itu tubuhku melemas, iwan pun merangkak naik ke arahku, di peluknya diriku, di kecupnya
keningku lalu dilumatnya bibirku. Akupun membalasnya dengan melumat kembali bibirnya yang menurutku
cukup sexy untuk dilumat.
Kami saling berpandangan beberapa saat, aku serasa kembali menemukan sesuatu yang kini mengisi
relung-relung hatiku yang sepi. Masukin kontolmu wan, tapi pelan-pelan dulu ya. Aku masih agak lemas
nih kataku dengan lirih di telinganya.
Baik, bu. Jangan panggil ibu terus ah, gak enak didengernya. Maukah kamu memanggilku sayang ? Baik,
sayang. Aku masukin ya. He eh, tapi pelan pelan lho dan kurasakan kepala kontolnya yang mengkilap
merah menempel pada kemaluanku.
Ada rasa berdebar di hatiku, inilah kejantanan selain milik suamiku yang beruntung dapat memasuki
liang senggama milikku. Kurasakan perih ketika kepalanya masuk sedikit di bibir lubangku wann,
pelann.. agak perih nih.
Iya sayang, ini juga pelan-pelan koq. Iwan kembali menekan pantatnya, dan penisnya kurasakan semakin
menyeruak masuk ke dalam memekku. Akupun spontan memeluk iwan aakh..wann. tahan sedikit sayang!
Iwanpun menghentakkan pantatnya dengan sekali hentakan dan seketika kurasakan perih yang kurasakan
saat keperawananku hilang.