Banyak adik adik tingkatku yang sering menoleh ke aku jika berjalan di hadapannya, walau kurang kenal dengan mereka aku selalu member senyuman tetap ramah terutama pada kaum hawa, singkat cerita aku datang ke kampus sendiri dan menunggu jam kuliah mulai, sambil menunggu matkul selanjutnya aku duduk di bawah pohon rindang sambil meminum teh botol.
Sekitar 13 menitan melamun, sesosok gadis yang aku kenal melangkah tergesa-gesa sambil membetulkan kacamata, dan tampak sama sibuknya kaya aku, membawa setumpuk buku yang tampak tidak seimbang dengan ukuran tangannya yang mungil. Gadis berkulit putih itu tampak mengenali aku, lalu setengah berlari menghampiri aku sambil mengurai seulas senyum manis, Haloo serunya.
Haloo juga, sahut aku…Ia langsung mengibaskan tangannya ke bangku semen tempatku duduk, takut ada debu yang akan mengotori celana jeans putih ketatnya, seketat jeans itu membelit pantat indahnya yang terbungkus G-sting berenda yang membuat mata lelaki tidak bekijap melihatnya, yang nampak samar tercetidak padat pada lekukan antara paha, selangkangan, dan batas paha belakangnya, aku sedikit menelan ludah melihat pemandan seperti itu!hahahahanyem nyem mantabs
Ia menunduk, tidak sengaja memperlihatkan bra krem berendanya yang tampak menggantung ragu, menampakkan belahan dan sedikit puting kemerahan dari dadanya yang berukuran B kayaknya, lalu segera mengambil posisi duduk menyilangkan kaki di sampingku dan memulai obrolan dengan segala keluh kesah kerepotannya di rumah mengerjakan tugas akuntansi manajemen, hingga ribetnya
mengurusi manajemen pabrik pakaian milik ayahnya yang sedikit mengalami mis-manajemen ceritanya!
Aku menanggapinya dengan senyum dan komentar-komentar singkat yang membangun, hingga tanpa sadar tangannya mendarat di tengah pahaku, tidak sengaja menyenggol kemaluanku yang entah kenapa menegang sejak ia duduk beberapa menit yang lalu, spontan ia nyeletuk bingung (atau berlagak bingung?) : Eh, lho, kamu kok ‘bangun’? Sejak kapan, hayooo…mikirin apa? Pasti yang jorok-jorok ya?, dan komentar itu semakin panjang seiring makin merahnya mukaku, aku hanya bisa menunduk malu.
Tanpa bisa kutebak ia memberikan sebuah kejutan yang sangat-sangat membuat aku surprise setengah mati jantungan Emmm, mau ‘dibantuin’ ngga?
Penjelasan : Gadis itu adalah DeRat, pacarku selama 1 tahun ini, dan kita udah biasa ngesot gitu pemirsa , gitu lho pembaca setia cerita sex .
Wow, pikirku, hemmm, aku setengah bingung juga, bagaimana kita bisa ‘gituan’ di kampus? Setengah sadar bibirku mengucap,
Wah, Ratt…dimana?, Kita ke lantai 3 aja yuk, kan masih sepi?, setengah ragu namun dikalahkan oleh nafsu, aku menurut saja dengan sarannya. Biar nggak bikin curiga OB nya kampus yang bagian nge-pel,
Ratna pun beranjak duluan ke lantai 3 dan langsung menuju kamar mandi, lalu menguncinya dari dalam, selang 5 menit, aku menyusul naik ke lantai 3 dan setelah memastikan sama sekali tidak ada orang, aku menuju kamar mandi yang letaknya di pojok dan relatif terhalang pembatas ruangan, aku mengetuk pintu kamar mandi yang tertutup!
Cklik, terdengar slot dibuka, lalu aku mendorong pelan pintu itu sedikit, menyelinap, lalu cepat-cepat menutupnya seraya menghela nafas panjang karena deg-deg’an sekaligus capek merasakan terjalnya tangga ruangan IV.
Ratna tersenyum sambil langsung menarik pinggangku mendekat, sehingga bibirku yang setengah terbuka langsung dilumat nya. Buku-buku ku hampir jatuh, segera kutaruh di tepi bak kamar mandi dengan setengah terburu-buru, dan langsung tanganku ter-alih membuka kancing kemeja DeRat, dan menyelipkan tanagnku ke sela-sela bra-putih nya.
Bunyi kecipak ciuman seolah bergema, menyadarkan kami yg larut dalam ciuman untuk mengurangi volume suara yang akan membuat orang ‘penasaran’ saat mendengarnya itu. aku yang sangat tidak sabar mencumbu Ratna dengan ganas, leher dan telinganya tidak luput dari sasaran jilatan lidahku, yang membuatnya mendesah manja.
Dilepasnya kacamatanya dan ditaruh di dalam tasnya yang tergantung di pintu, lalu tangannya beraksi dengan lihai melepas kancing celana, memelorotkan celana panjang kainku, dan menyelipkan tangannya untuk meraih, menarik, dan meng-urut batang kemaluanku yang menegang dan puncaknya berubah kemerahan karena terangsang.
Aku juga melakukan hal yang sama dengan menarik celana panjang jeans ketat nya sebatas paha, berikut celana dalam putih berendanya yang sexy, lalu meraba kemaluannya dengan gemas, karena bulu-bulunya tampak selesai dicukur, sehingga belahan pinknya sangat menggoda.
Jari telunjuk dan manis tangan kananku mengarah ke bibir kemaluannya dan menariknya ke samping kiri dan kanan, sementara jari tengahku memainkan klitorisnya yang mungil dan mulai menegang. OOuucchh… Rintih Ratna di teling ku sambil matanya berkerjap-kerjap merasakan nikmat yang menjalari tubuhnya.
Ssshhh…Ahhh, balasku merasakan nikmatnya kocokan tanagn Ratna yang dibasahi sedikit air. Sambil terus meremas dada mungilnya yang mulus, adegan slaing meraba itu berlangsung selama beberapa menit.
Agus…,bisiknya sambil mendorong tubuhku perlahan menjauh, aku mengerti apa yang dimauinya. aku membantunya melepas celana jeans dan celana dalamnya, menggantungnya di dekat tas.
Ratna lalu duduk di tepian bak kamar mandi, satu kakinya diangkat ke atas kloset duduk, tangannya ke belakang menyangga tubuhnya, dan setengah meliuk menggoda dengan tatapan penuh birahinya, ia menyorongkan memeknya ke depan, sambil tangannya meraih dadanya sediri, memilin putingnya, dan meremas toketnya dengan gerakan memutar ke atas.
Aku langsung melepas celanaku, menaruhnya, lalu segera berjongkok di depan selangkangan DeRat, lalu menjilati belahan memeknya yang terbuka lebar, menjejalkan hidungku, menghirup aroma wangi khas memeknya yang selalu harum karena ia rajin membasuhnya dengan ramuan jawa dan meminum jamu-jamu yang selalu membuat kondisi memeknya fresh.
Sshhh…Ahhh… desahnya sambil meremas rambutku. Kuselipkan dua jemariku, kuputar dan kutusukkan perlahan dalam-dalam, lalu kutarik dengan cepat, untuk kembali kuhunjamkan ke dalam sambil menjilati ujung klitorisnya…Ratna semakin menggelinjang ke-enak-an, bibirnya digigit, dan mulai meracau.
Didorongnya pundakku tiba-tiba, dan keluar kata singkat dari bibirnya yang berpulas lipstik pink tipis menggoda : Duduk di kloset gih…, senyumnya tersimpul…Gw segera bangkit, menutup kloset, dan duduk di atasnya, mengangkangkan kaki, sehingga batang kemaluanku mendongak seolah menantang, dengan testis terkerut karena terangsang.
Ratna tidak berlama-lama, langsung berlutut bertumpu pada kedua telapak atas kakiku yang masih bersepatu, memandangku sebentar dengan gemas. Kuelus rambut sebahunya, kuremas gemas, lalu kudorong perlahan ke arahku.
Seolah menngerti, dikerjapkannya dengan jenaka kedua bola matanya, bibirnya menyungkup menyambut kepala kontolku yang sudah demikian merona merah…cup…dikecupnya, lalu dijulurkannya lidahnya tepat pada lubang bagian atas, ditariknya garis ke bawah lewat jalur pada kepala kontol, batang bawah, terus ke bawah, dan di lahapnya sebelah bola testisku, dikulum, dipijat digigit kecil, dan diputarnya kembali lidahnya ke atas, membuatku menggelinjang tertahan. Sungguh sensasi yang sangat luar biasa…
Aksi nekat kami masih berlangsung hingga saat terdengar suara langkah mendekat yang membuat desah nafas kami sama-sama tertahan sesaat… Sssttt…, instruksiku singkat agar Ratna menghentikan aktifitasnya.
Kami sama-sama diam hingga akhirnya suara langkah yang sempat mendekat itu beranjak terdengar menjauh. Kami saling memandang dengan sedikit rasa tegang dan deg-deg’an yang masih tersisa dalam hati…
Namun kemudian berubah menjadi senyum merona pada wajah kami masing-masing Batang kemaluanku yang sempat melemas kembali digenggam oleh DeRat, sambil kembali ia dengan gemas mengecup dan mengulum kontolku, dengan sesekali membuat gerakan deep throat yang membuat nafasku tertahan,seolah akan mencapai klimaks saja.
Agusss…eemmmhhh…masukin sekarang aja ya? Pintanya manja. Akupun segera berdiri dan membimbing kedua lengannya untuk bangkit. aku berdiri membelakanginya, sementara ia membalikkan diri untuk berpegang pada tepian bak kamar mandi, mengambil posisi menungging sambil berdiri.
Aku segera mengelus pantatnya yang mulus & menggairahkan itu, mencari sela-sela di antara rambut kemaluannya yang tipis, daging bertumpuk kemerahan itu tampak menggoda dengan sedikit lelehan bening yang mengalir basah.
Aku mengarahkan batang kontolku ke belahan merekah itu dengan tangan kiri, sementara tangan kananku terlingkar lewat paha kanan DeRat, membuat huruf V terbalik dari arah depan, membuka bibir kemaluannya agar mempermudah penetrasi.
Kugesekkan kepala kontolku perlahan untuk merasakan sensasi hangatnya cairan miliknya, dan setelah licin, aku mulai mendorong kepala kontolku ke dalam mulut memeknya yang mulai melebar, terus semakin dalam, setelah masuk sepertiganya aku berhenti.
Kedua belah tanganku meraih toketnya dari belakang, merabanya, memberi pijatan kecil pada putingnya yang menegang, meremasnya, sementara Ratna membalikkan lehernya ke arah mukaku. aku menggapai bibirnya yang terbuka,mengulumnya,memainkan lidahku di dalam mulutnya yang mengeluarkan rintihan-rintihan pelan, sambil menggerakkan pantatku dengan gerakan mendorong ke depan, membuat kontolku semakin tertanam dalam hangatnya dua belah daging lembut lembap yang seolah merangkul dan menghisapnya dalam sebuah lobang hitam.
Emmmhhkkk…Ahk… Suara Ratna tertahan sesaat aku menancapkan kontolku dengan gerakan tusukan mendalam, bibirnya masih menempel dan mendesah, mengeluarkan aroma nafas hangatnya yang mulai memburu.
Ratna menggoyangkan pantatnya dengan gerakan memutar, sementara aku memaju-mundurkan kontolku dengan sedikit memiringkan pantatku, menciptakan sensasi luar biasa bagi kami
berdua…Aaahhh…Eehhk…Ouch…Agusss…, seru nya perlahan sambil terus menggoyangkan pantatnya. Peluh menetes di lehernya yang kujilati, dan cairan dari kemaluannya membuat sensasi suara bergesekan yang terdengar merdu di telinganya!
Cpak…cpak…Sllliurrppp…, membuatku semakin bersemangat meremas toket Ratna yang saat ini demikian keras. Masukin yang dalem dooo…ngg…, pintanya. aku menurutinya dengan memperlahan gerakanku dengan tetap mempertahankan ritme, irama, dan tusukan yang semakin intensif, agresif dan dalam.
Ingin aku memandang wajah Ratna lebih leluasa saat bercinta, aku mencabut kemaluanku, membalikkan badan Ratna dengan segera, mendudukkannya di tepian bak kamar mandi, membimbing kedua kakinya melingkari pantatku, dan kembali aku menusukkan kontolku.
Aku memluk punggungnya, menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke belakang, sambil terus menggoyangkan pantatku, menggauli Ratna yang terengah-engah sambil memejamkan matanya sambil menciumi bibir dan mulutku dengan penuh gairah. Guss…cepetin donk, please, aku mau nyampai nih…, serunya di antara desahan nafas yang memburu dan lenguhannya yang menggairahkan.
Aku menciumi bibirnya sambil mempercepat gerakanku, menahan agar teriakan orgasmenya tidak terdengar dari luar kamar mandi.
Guss, sekarang ya…sekarang…!, aku memberi beberapa tusukan mendalam sambil menggoyang pantatku memutar,Sleppp…sleppp…, dan disambut gelora dahsyat hentakan tubuh Ratna yang terhempas pada dada dan perutku.
Aaahhkk…Guss…Ooucchhhkgg..Ermmmhhh, tangannya menggapai testisku dan meremasnya, membuat gerakan ku semakin mendalam di dalam hangatnya memek Ratna yang mengeluarkan lelehan lendir bening keputihan yang membasahi seluruh batang kontol dan testisku.
Ratna melemas, namun masih memeluk dan menciumiku…Ah, curang, kamu belum nyampai ya? tanyanya. Iya nih, sahutku sambil tersenyum…Kamu memang perkasa ya, pujinya. anganku.com Ah, bisa aja kamu, aku lalu mencabut kontolku, dan tampak lelehan dari memeknya menetes ke lantai kamar mandi, dan sebagian mengalir di paha mulusnya.
Ayo sini aku keluarin kamu, katanya singkat, dan aku dibimbingnya duduk di kloset, ia membelakangiku, duduk di atas pangkuanku dengan mengangkangkan kakinya lebar-lebar, sambil tangan kirinya membimbing kontolku kembali membelah memeknya yang basah…
Aaahhhsss……Enak banget Rat, seruku di telinganya saat ia mulai menaik-turunkan pantatnya, memompa sumur spermgw untuk segera muncrat ke atas, ke dalam memek hangatnya…Ratna mengerang bergairah saat kubantu menghempaskan pantatnya dalam-dalam.
Sehingga aku bisa merasakan bahwa seluruh kedalaman memeknya telah kujelajahi, tekstur memeknya yang rapat terasa mentok pada satu permukaan yang kuyakini sebagai mulut rahim, terasa licin, padat, keras, menghantam permukaan kepala kontolku berkali-kali.
Ahhh, ratttttt, sini balik badan, instruksiku, yang langsung disambut gerakan cepat Ratna mencabut kontolku, memutar badannya menghadapku, untuk kemudian kembali menaiki pelana pangkuanku. Tanpa dibantu kedua tangannya,
Ia menduduki kontolku dengan cepat, sehingga langsung melesak ke dalam memeknya dengan cepat dan penuh sensasi. aku menaik turunkan pantat kenyalnya berkali-kali hingga pada satu titik, aku merasa akan orgasme.
Kukulum puting dadanya yang menegang merah, kuhisap, dan seiring aku mencapai klimaksku, kucium bibirnya dengan ganas, sambil mengerang dalam belitan lidah Ratna yang terampil.
Aaaahhkk…ratt…Ouuuchh…Emmmhh..kk…, pahagw menegang sesaat, pantatku terhunjam dalam, batang kemaluanku hilang tertelan memeknya yang merekah merah, spermgw muncrat deras ke dalam memeknya yang disambut lenguhan panjang Ratna yang ternyata meraih orgasmenya untuk kali yang kedua…Ahhhh, Guss…, Tubuhnya memompa beberapa kali hingga kontolku melemah…
Lelehan sperma ku dan cairan memeknya meluber keluar membasahi paha, selangkangan, dan kemaluan kami…Ratna menciumiku dengan lembut…Kamu hebat banget sih, sayang, senyumnya…aku hanya menjawab pujiannya dengan senyuman…
Setelah membasuh diri bergantian, saat akan keluar dari pintu, tiba-tiba kontolku menegang kembali entah apa sebabnya.ratt…aku masih…, Ratna langsung menjamah batang kontolku dari luar celana yang telah kukenakan.
Tanpa berkata lebih lanjut, secara cepat ia membuka resleting dan mengeluarkan batang kontolku, Dasar, kok nggak dari tadi sih, serunya gemas. aku hanya nyengir. Selanjutnya Ia langsung berjongkok dan melakukan blow job,
Kamu ngga’capek?, tanyaku, ia hanya menggelengkan kepala, sambil terus menghisap batang kemaluanku dari pangkal ke ujung dengan rapat dan cepat, tangannya meremas testisku dengan lembut, dan tangan satunya mengocok batang kontol hingga lehernya dengan cepat…Ahhh,Rat, aku keluar sekarang… Crrrttt…crrrttt…
Mulut Ratna terasa semakin liat dan hangat dengan tumpahan sperma ku dalam mulutnya, dibalurkannya ke seluruh batang kemaluanku untuk kemudian dihisapnya dengan keras hingga lepas, ditelannya cairan semen itu mentah-mentah…
Aku selalu terpesona dengan aksinya menelan cairan kelelakian tanpa ada rasa canggung itu. Selesai mengelap mulutnya, ia mencium bibirku, membuatku merasakan sendiri rasa sisa cairan semenku, memberi sensasi ciuman luar biasa ini! Dan kamipun berciuman hangat di kedua pipi dan kening, sebelum perlahan setengah mengendap-endap, Ratna terlebih dahulu keluar dari kamar mandi menuju ruang kuliah, dan setelah aku kembali membasuh diri, aku segera menyusulnya ke ruang kelas dan duduk di sebelahnya.
Beberapa anak yang telah datang di kelas melihat ke arah kami dan menguraikan senyum sapaan seperti biasa kepada kami berdua, maklum, di kampus kami sudah terkenal berpacarana2 Di sela-sela mata kuliah yang diajarkan siang itu, Ratna membisikkan sebuah kata di teling aku :
Gus…I love you so muachh you so hot today
membuatku tersenyum dan semangat, walau jujur, siang itu panas sekali namun gimana ya ngesot dengan pacar dikampus beda banget rasanya! begitu nikmatnya petualangan ngesot cewek di kampus! Mau coba? aku ga tanggung resiko kalau kalian ketahuan berbuat mesum di kampus lho! Bisa bisa kalian di skor.
The post Main Ngewe Dalam Kampus appeared first on CeritaSeksBergambar.