MENYETUBUHI MERTUAKU YANG JANDA dan GOYANGAN NIKMAT MBAK FEMI

Author:

Cerita Mesum Dewasa – cerita seks ini adalah cerita bokep ku sendiri.. pada waktu itu, kita mulai saja ya cerita mesum ini… Keluarga istriku terdiri dari ibunya yang tak lain adalah mertuaku, Namanya Heny, umurnya baru 38 tahun, kelahiran tahun 1964. Mertuaku yang peracik jamu ini adalah istri ketiga dari camat di kampungya dari pernikahannya yang menghasilkan tiga anak. Anak pertama Cheny, 24 tahun, bekerja pada salah satu toko swalayan di Bandung, kedua Venny yang menjadi istriku, 22 tahun, seorang karyawati di perusahaan swasta dan ketiga Nony masih 20 tahun, baru lulus SMU dan masih menganggur. Ketiga wanita inilah yang pernah menjadi santapan seksualku.  Mertuaku yang biasa kupanggil Mama ini pindah ke Bandung setelah suaminya meninggal dan tinggal di rumah anak dari istri pertama suaminya.

Sebenarnya suaminya memiliki cukup banyak harta tetapi karena mertuaku kawin di bawah tangan, jadi dia tidak mendapatkan harta warisan apa-apa selain perhiasan-perhiasan dari suaminya itu. Karena ada perselisihan, mertuaku dan ketiga anaknya pindah dari rumah itu dan memulai usaha menjadi penjual jamu gendong untuk menafkahi ketiga anaknya.  Namun karena sekarang ini dia merasa sudah tidak mempunyai tanggungan apa-apa lagi dan juga telah mempunyai rumah di pinggiran kota Bandung, dia sudah berhenti dari kegiatannya itu.

Aku dan istri setiap akhir bulan selalu menyempatkan diri ke rumah mertuaku sekaligus membawa uang ala kadarnya sekedar untuk menambah biaya hidup sehari-hari.  Namun pada hari itu, Sabtu, entah kenapa istriku tidak enak badan dan menyuruhku pergi sendiri saja. Kubawa motorku ke arah selatan kota Bandung hingga satu jam kemudian aku sampai di rumah yang sederhana tapi kokoh itu. Rumah itu sepi namun pintunya terbuka lebar-lebar. Seperti biasanya kurebahkan tubuhku di bangku bale-bale bambu yang ada di ruang tamu untuk melepas lelah. Tak lama kemudian mertuaku datang.  “Eh, Dik Willy, sudah lama Dik?” Dia menyapaku memang kesannya basa-basi tetapi sebenarnya tidak. “Enggak, barusan kok”, jawabku menyambut sapaannya. “Mana Ida?”, tanyanya. “Lagi sakit, Ma. Katanya demam tuh, kusuruh istirahat saja” jawabku. “Oh, wah, wah, wah, jangan-jangan tanda-tanda mau punya anak tuh”, ujar mertuaku senang.

Memang dia ini sangat mendambakan cucu dari pernikahan kami. “Mudah-mudahan, Ma” “Ya sudah, sudah makan belum. Mama punya sayur asem sama ikan asin pake sambel terasi, kamu mau nggak?”, mertuaku menawariku makan. “Iya, aku mau banget tuh” Bergegas aku ke ruang makan dan melihat hidangan yang ditawarkannya itu masih belum disentuh siapapun. Sambil makan kami mengobrol lagi. “Nony ke mana Ma?” tanyaku. “Katanya piknik sama temen-temennya ke luar kota, kemarin sore berangkatnya” “Oh”, jawabnya.  Memang mertuaku hanya tinggal berdua dengan Nony karena Cheny lebih memilih kost di dekat tempatnya bekerja. Kami mengobrol tentang macam-macam sampai obrolan yang nyerempet-nyerempet. “Kamu ini sudah hampir dua tahun kok belum punya anak juga?” “Ya enggak tahu tuh, Ma” “Apa kamunya yang nggak bisa? Kalo nggak bisa sini Mama ajarin” “Ajarin apa, Ma?” “Mama buatin jamu biar subur” “Ah bisa aja Mama nih”  Obrolan sengaja kupancing dan kuarahkan ke masalah seksual.

Baca Juga Cerita Mesum Dewasa : KEHANGATAN TUBUH MILIK ISTRI BOSKU dan BEKAS SUAMI BOS MENODAI SAYA

Video bokep indo cewek jilbab hijau sange pamer toket gede

Berikut ini video bokep indo cewek jilbab hijau montok sange pamer toket gede lanjut colmek.

“Ma saya boleh nanya nggak?” “Apa?” “Dulu Pa’e sering
dibuatin jamu nggak?” “Ya kalo lagi sakit aja” “Untuk yang lain?” “Yang lain
tuh apa?” “Jamu kuat lelaki misalnya?” “Ha, ha, ha, kamu ini ada-ada saja.
Nggak usah pake begituan juga mertua lakimu itu sudah kuat, kok. Malah sebelum
mati dia nambah lagi satu” “Jadi nggak pernah sama sekali, Ma?” “Pernah sich
sekali-kali. Itu juga dia yang minta” “Terus Mamanya gimana?” “Ya tokcer lah,
ha, ha, ha, eh, kamu kok tanya itu sih?” “Terus sekarang ini Mama kalo lagi
pengen gimana?”  Wajahnya sedikit memerah
tetapi dijawabnya juga, “Ya, banyak-banyakin aja kerjaan, ya masak, nyuci
piring, nyapu pekarangan, entar juga lupa, terus sudahnya, capek, ya tidur”
“Oh”, jawabku. “Kamu ini nanyanya ngawur, aja” “He, he, he..” “Sudah sore sana
mandi” “Iya Ma”  Sementara aku mandi,
kurasakan penisku yang sudah berdiri tegak. Kukocok penisku sambil membayangkan
tubuh mertuaku. Mertuaku ini masih lumayan kencang walau sudah memiliki anak
tiga. Menurut istriku, dia rajin luluran kulit sawo matang disertai dengan
minum jamu rutin.  Perutnya masih cukup
ramping walaupun sudah ada sedikit lipatan-lipatan lemak. Buah dadanya yang
berukuran 36B itu tetap kencang karena ramuan dari luar disertai jamu-jamuan
demikian juga dengan bongkahan pantatnya. Satu hal lagi, dia ini tidak pernah
memakai daster, atau baju apapun. Pakaian sehari-harinya adalah kain kebaya
dengan kemben yang dililit hingga dadanya.

“Dik Yanto, nanti kalau sudah airnya diisi lagi ya?” “Iya,
Ma”.  Setelah mandi kupompa air di luar
kamar mandi sementara itu mertuaku berjongkok mencuci piring di bawah pancuran
pompa tangan. Ember yang telah terisi kubawa ke kamar mandi untuk diisikan ke
bak, begitu seterusnya hingga penuh. Sambil memompa kuperhatikan belahan buah
dada mertuaku hingga membuat penisku berdiri lagi hingga tak sadar handukku
terlepas. “Wah, semalem belum dikasih ‘makan’ ya?”, begitu sindir mertuaku.
“Iya nih, Ma” “Kenapa sih kamu kok cuma liat nenek-nenek aja langsung berdiri?”
“Abis Mama montok sih”, jawabku asal saja. “Hus, apanya yang montok” “Itu
belahan teteknya, makanya saya jadi begini” “Oh ini, mau lihat?” “Iya, mau, mau
Ma”  Sejenak dia berbalik terus membuka
kembennya hingga perutnya yang cukup ramping itu terbuka. “Nih, liat aja”,
katanya sambil kupegang buah dadanya. “Eh katanya cuma liat?” “Ya liat sama
pegang, Ma” Kuremas-remas buah dadanya hingga nafasnya tersengal. “Sudah To,
sudah” Tapi aku terus saja meremasnya dengan bersemangat. “Sudah To, Mama mau
mandi dulu” “Bener mau mandi apa mau yang lain?” “Bener Mama mau mandi” “Nanti
lagi ya?”  Mertuaku tidak menjawab, hanya
berlalu ke kamar mandi. Aku tunggu di kamar tidurnya hingga beberapa menit
kemudian mertuaku sudah masuk ke kamarnya lagi. Tubuhnya hanya berbalut kain
saja. Yang membuatku kaget adalah mertuaku membuka begitu saja kainnya di
hadapanku yang masih berbaring. Kulihat buah dada yang cukup sekal tadi
disertai dengan perut yang ramping dan pantat yang montok.  Yang membuatku tak tahan adalah belahan
vaginanya yang berbulu sangat lebat berbentuk segitiga. Pelan-pelan kudekati
dia dengan pelukan yang cukup hangat dan ciuman yang kuat di bibirnya, mertuaku
hanya pasrah saja. Kuteruskan tindakan yang tadi kulakukan di luar. Kali ini
aku berjongkok lalu kumainkan vaginanya dengan mulutku sementara tanganku naik
turun bergantian. 

Kuremas-remas bongkahan pantatnya yang padat itu dengan
tangan kanan dan tangan kiriku memelintir-melintir puting susunya dengan
sesekali menjumput dan meremas buah dadanya itu. Begitu terus bergantian dengan
tangan kanan dan kiri. Pada saat yang bersamaan kuhisap-hisap dengan gemas
bibir vaginanya. “Aghh, aghh, aghh”, suara itu keluar dari mulut mertuaku di
iringi dengan suara dari mulutku yang terus menghisap vaginanya yang banjir
itu. Begitu seterusnya hingga, “Udahh, aghh, masukin aja punya kamu, To”.  Aku rebahkan mertuaku ranjang dengan pantat
dan pinggulnya berada di pinggir ranjang, kedua kakinya kuangkat ke bahuku. Aku
berlutut di lantai dengan penisku berada tepat di pintu liang vagina itu.
Kumain-mainkan dulu kepala penisku di kelentitnya dengan berputar-putar lalu
baru kuturunkan ke vaginanya. Perlahan tapi pasti kumasukkan penisku ke liang
vaginanya. “Eghh.., sstt, pelan-pelan, To” “Mama kayak perawan aja” Setiap
dorongan sepertinya ada yang mengganjal penisku di dalam vaginanya. “Eghh, aduh
sakit, To” “Hah, sakit?”  Sambil
mendorong kugoyang-goyangkan juga pinggulku ke kiri dan ke kanan supaya lorong
vaginanya agak melebar. Setiap dorongan juga kutarik sedikit penisku keluar
lalu kudorong lagi supaya bagian yang sulit ditembus itu agak terbuka. Lalu,
sleb, sleb, sleb, dengan tiga kali dorongan penisku sudah masuk semua ke dalam
rongga vagina mertuaku. Aku berdiam sesaat hingga kurasakan denyutan kecil
seperti hisapan-hisapan lembut. Ternyata mertuaku mempunyai vagina yang bisa
menghisap-hisap penis. Mungkin karena jamu-jamuan yang rutin diminumnya
sehingga dia bisa seperti ini.

“Ayo To, nunggu apa lagi?” 
Kutarik dengan diiringi helaan nafasku, lalu ku dorong lagi hingga
bless, bless, bless, penisku tertancap hingga pangkalnya. Keluar juga suara
kecipak dari vagina mertuaku. Dari mulut kami juga keluar suara-suara desahan
dan lenguhan nafas kami mewarnai suasana yang erotis. “Aghh, aghh, aghh, shh,
ohh, aghh”, begitu suara deru nafas mertuaku. 
Aku tetap berkonsentrasi supaya penisku tidak menembak lebih dahulu dan
orgasme namun karena nikmatnya vagina mertuaku ini membuatku tak tahan. Namun
dengan mengatur nafas aku bisa mengimbangi permainannya. Sudah hampir satu jam
kami saling asyik masyuk sampai tanda-tanda akan orgasme terasa pada kami.  Kulihat gerakan mengejang dari perut mertuaku
dan juga wajahnya yang semakin terlihat gelisah disertai keringat dan matanya
yang turun seperti fly, kepalanya yang bergeser ke kiri dan ke kanan, tangannya
juga berusaha menggapai apa yang bisa diremas. Itu biasanya gejala wanita yang
akan orgasme. Tak lama kemudian, “Aghh, cepetan To, aku mau nyampe nih” “Aku
juga, aghh” “Iiihh, aghh, ehmm, aghh” Begitu jeritan kecil dari mulut mertuaku
disertai deru nafasnya menandakan bahwa dia telah orgasme. “Ughh, ughh, ughh”,
begitu sisa nafasnya menikmati sensasi orgasme yang tiada tara.  Aku juga merasakan hal yang sama dengan
mengejangnya seluruh tubuhku dan menyemprotnya spermaku, entah berapa kali
kusemprotkan cairan penuh kenikmatan ini ke dalam rahim mertuaku. Tubuh kami
langsung lunglai. Aku langsung berbaring telungkup diatas mertuaku dengan
kondisi penis yang masih menancap di vaginanya.

Tak lama kemudian peniskupun layu dan terlepas dengan sendirinya dari liang vagina yang nikmat itu. “Kamu hebat juga, To” “Iya dong, Ma” “Jangan panggil Mama lagi” “Siapa dong?” “Heny aja” “Iya Hen, ughh gimana enak nggak?” “Enak tenan, lho”  Mata mertuaku langsung sayu dan terpejam lalu tertidur. Aku turun dari tubuhnya dan juga merasa mengantuk sekali hingga aku juga tertidur. Tak terasa kami tertidur hingga aku terbangun dan mertuaku masih di sisiku sambil memeluk tubuhku. Tubuh kami masih telanjang bulat ketika itu. Tiba-tiba, “Ehmm, he, he, gimana kamu puas nggak?” “Iya Hen, aku puas banget. Aku sudah pengen begini sama kamu sejak lama tapi nggak tahu harus gimana dan takut kamunya marah” “Hhh”, mertuaku menghela nafas lega. “Yah, kan sekarang sudah”, kataku. “Tapi To, aku masih serr-serran lho”, begitu katanya sambil menggenggam penisku yang sedari tadi agak lunglai terasa seperti ingin bangun lagi.  Sepertinya mertuaku ini tahu bagaimana cara membangunkan kembali penis melalui tekanan-tekanan pada urat-urat di tempat lain. Aku langsung menciumi buah dadanya dan tanganku mengobok-obok vaginanya. Mertuaku mulai terangsang kembali dan dengan cepat aku berada di posisi siap di atas tubuhnya. Dengan sekali dorongan, penisku sudah menancap di dalam vagina yang sudah becek itu. Mertuaku berkata, “To, aku yang di atas yah?” “Emangnya bisa?” “Bisa dong, kan udah nontonn filmnya Cheny”, rupanya mertuaku sering menonton VCD blue film dengan anaknya, Cheny.  Jadi tidak heran kalau dia faham posisi-posisi dalam bercinta.

Video bokep indo cewek hijab colmek brutal cepet banget

Berikut ini video bokep indo cewek hijab hitam colmek brutal cepet banget. Mantab.

Dengan berguling kini posisi tubuhnya berbalik berada di atasku. Mertuaku mencoba duduk dengan melipat kakinya lalu dia mulai bergoyang maju-mundur dan memutar ditingkahi dengan suara dari vaginanya hingga menambah gairahnya untuk memacu goyangannya. Aku dari bawah hanya memegangi buah pantatnya dan tanganku yang satu memainkan kelentitnya yang berada tepat berada di perutku.  Hanya sekitar setengah jam mertuaku mulai menampakkan gejala ingin orgasme. Dalam hitungan detik dia sudah orgasme. Tubuhnya kembali lunglai dan berbaring di atas dadaku. Namun aku belum, hingga secepat kilat aku berbalik dan berada di atasnya dan langsung bergoyang untuk mengejar orgasmeku. “Aduhh udahh To, aughh, gelii, To..”, hingga beberapa detik kemudian aku merasakan orgasmeku yang kedua begitu nikmat dengan tembakan spermaku yang masih cukup kuat. 

Baca Juga Cerita Mesum Seks : TIARA WANITA PELAMPIASAN SEX KU dan PIJATAN HINGGA MASUKNYA RUDAL BESAR DI MEMEK KU

Kami kemudian mengobrol hal-hal yang berbau pornografi dan
erotis hingga terangsang kembali dan kami bersenggama lagi, begitu seterusnya
hingga subuh. Entah sudah berapa kali kami melakukan hal yang sebenarnya
merupakan aib bagi keluarga kami sendiri. Sekarang ini mertuaku sudah mempunyai
cucu dan lebih menjaga jarak denganku. Dia merasa hal yang sudah kami lakukan
itu adalah aib dan tidak sepantasnya dilakukan, dan jika kusinggung soal hal
itu dia nampaknya agak marah dan tidak suka. Dia telah menjadi nenek yang baik
bagi anakku.

GOYANGAN NIKMAT MBAK FEMI

Mbak Femi sebenarnya sudah menikah dan memiliki anak 1, tapi
sayang suami mbak Femi, mas Anto adalah seorang pelaut di kapal pesiar eropa,
jadi mbak Femi sering ditinggal 6 sampai 8 bulan. Oh iya, aku kenal baik dengan
mas Anto, suaminya, karena beberapa kali saat mas Anto kembali ke indonesia
mbak Femi dan mas Anto mengajak aku jalan-jalan.  Cerita dewasa terbaru ini berawal saat aku
mau mengeprint laporan pekerjaan. Karena printer diletakkan di meja mbak Femi,
maka aku berjalan menuju meja kerjanya. Tapi sebelum sampai ke mejanya, aku
melihat mbak Femi serius sekali membaca sebuah web site di layar komputernya.
Aku tertawa kecil dan kembali ke mejaku, aku gak mau mengganggu mbak Femi,
karena aku hafal betul web site yg sedang dibaca mbak Femi adalah website
kumpulan cerita-cerita erotis.  Kemudian
aku menggoda mbak Femi dengan mengirim pesan YM ke dia :  “Hayo lagi baca apa ? Nakal Ya…” isi pesanku
ke dia Mbak Femi langsung membalikkan badannya dan memandang tajam kearahku,
aku cuma tersenyum melihat wajah marah bercampur paniknya.  “Gak baca apa-apa. Mau tau aja nih !” jawab
dia masih melalui YM “Gak usah malu mbak, aku juga sering baca kok ” jawabku
lagi  Dia kembali memandangku dari jauh
dengan wajah cemberutnya. 

Video bokep indo cewek jilbab hitam masturbasi colok memek

Video bokep indo cewek jilbab hitam menikmati saat masturbasi colok memek.

“Mas Anto masih lama pulangnya ya ?” tanyaku lewat YM
“He-eh, aduh jadi malu gara-gara ketahuan” jawab Mbak Femi “Mau dibantu gak ?”
tanyaku menggoda “Maksudnya ?” jawab dia “Ya kan mbak kangen sama mas Anto,
siapa tau saya bisa gantiin sementara ” jawabku nakal “Maksudnya ?” tanya dia
lagi, aku gak tau dia pura-pura ato bener-bener gak ngerti. ” kan saya
laki-laki juga, mungkin bisa bantu mbak kayak yg di website” jawabku tambah
nakal.  Mbak Femi menatapku dengan
pandangan marah kemudian menjawab  “Awas
ya, nanti aku aduin ke mas Anto, nanti tau rasa kamu”  Aku cuma tertawa sambil menjawab.  “He..he..he.. cuma becanda mbak”. Aku memang
sebenernya cuma mau menggoda dia. 
Setelah chat itu, aku gak begitu memperhatikan mbak Femi karena
pekerjaan ku sangat bertumpuk waktu itu. Hingga seminggu kemudian mbak Femi
mengirim pesan YM ke komputerku.  “Yan,
lagi sibuk banget ya ?” tanyanya melalui YM. “Iya nih mbak, kan deadline bulan
depan” jawabku sekenanya, karena aku memang sedang sibuk mengerjakan tugasku yg
bertumpuk. “mmmmm…” jawabnya gak jelas. 
Karena aneh atas jawabannya aku mengirim pesan “Ada apa mbak, apa ada
masalah ?”  Agak lama dia mengirim
jawaban “Rian, masih inget tawaran kamu waktu itu nggak ?”  Jujur aku lupa sekali apa yg aku tawarkan,
karena pikiranku penuh dengan pekerjaanku. “Tawaran yg mana ya mbak, maaf aku
lupa” jawabku.  “Yg minggu lalu itu loh,
katanya mau bantuin aku” jawabnya lagi. 
Tapi karena aku bener-bener lupa, dengan polosnya aku jawab “Bantuin apa
ya ?”  “Ya udah kalo udah lupa ” jawabnya
singkat.  Aku berfikir keras, aku udah
janji apa ya sama dia minggu lalu. Setelah beberapa saat mengingat-ingat, aku
terperangah sebentar, karena aku gak duga becandaan aku minggu lalu jadi
ditanggepin serius sama dia.  “Wah maaf
mbak, yg web site waktu itu ya, beneran nih ?” tanyaku penuh selidik.  Agak lama aku menunggu jawaban sampai dia
menjawab “Iya yg itu, mau nggak bantuin aku ?” tanyanya lagi. 

Aku tersenyum kecil, mana ada sih cowok yg nolak tawaran
kayak gini, apalagi dari mbak Femi yg cantik itu. Aku menjawab  “Wah gak usah ditanya mbak, trus gimana ?”
“Sabtu besok dateng ke rumahku ya, agak sore aja. Tapi awas, rahasia ya”
jawabnya. “OK” jawabku yg mengakhiri chat. 
Hari sabtu sekitar jam 4 aku sampai ke rumah Mbak Femi. Rumahnya sepi,
aku tdk melihat Ria anak mbak Femi yg baru berumur 4 tahun.  “Ria kemana mbak ?” tanyaku saat aku sudah
duduk disofa ruang tengah rumahnya. “Aku titipin kerumah neneknya” jawab dia
sambil membawa minuman dari dapur. 
Kemudian dia tersenyum nakal. Aku cuma tertawa kecil melihat tingkahnya.  Hari itu mbak Femi seksi sekali, dia memakai
kaos ketat warna putih dan celana pendek warna krem. Aku gak pernah lihat dia
berpakian seperti ini sebelumnya, tapi aku pikir mungkin dia berpakaian begitu
karena tau tujuan aku datang kerumahnya sediki berbeda kali ini.  Setelah menaruh minuman di meja, mbak Femi
duduk di sofa kecil yg bersebrangan dengan sofa panjang yg aku duduki.
Sebenernya aku sedikit kecewa dia pilih duduk disitu, tapi pikiran itu segera
sirna karena aku sibuk memperhatikan paha putihnya yg terpampang lebar karena
celananya tertarik keatas saat dia duduk. 
Ditambah dari kaus tipisnya, aku dapat melihat bayangan bra
kembang-kembang yg dikenakannya. K0ntolku terasa mulai menegang karena
memandang wanita minim pakaian ini.  Tapi
sayang mbak Femi sepertinya canggung. Setiap aku mulai berbicara yg agak
menyerempet, dia langsung membelokkan arah pembicaraan ke hal yg lain. Wah
gawat nih, pikirku, bisa gagal rencana karena mbak Femi takut duluan. 

Hingga satu saat mbak Femi terdiam, sepertinya dia kehabisan
kata-kata untuk membicarakan yg lain. Kesempatan itu aku gunakan untuk duduk
mendekatinya. Dari sofa yg masih terpisah, aku pegang kedua tangannya sambil
aku elus perlahan.  “Mbak..” kataku
perlahan.  Mbak Femi cuma memandangku
sambil tertunduk, ada sedikit rasa takut terpancar dari wajahnya.  “Mbak…” kataku lagi sambil menariknya untuk
duduk disofa panjang bersamaku.  Mbak
Femi mengikuti tarikan tanganku, masih sambil tertunduk antara takut dan
malu.  Mbak Femi duduk di pojok sofa,
sedang aku duduk disebelahnya. Perlahan aku cium kedua tangan, mbak Femi masih
memandangku sambil menunduk. Aku tahu sebenarnya mbak Femi mau, cuma takut
karena ini pertama kali ada laki-laki selain suaminya yg menyentuhnya.  Aku pegang kedua pipinya dan aku angkat agar
aku melihat wajahnya. Saat wajah kami saling berhadapan aku melihat wajahnya
seperti anak kecil yg sedang ketakutan. Aku cium keningnya untuk
menenangkannya. Sepertinya cukup berhasil, wajahnya sedikit menurun
ketegangannya. Aku cium keningnya sekali lagi kemudian aku kecup kedua pipinya.
Mbak Femi cuma diam sambil menutup mata. 
Aku kecup bibirnya sekali, tdk ada reaksi. Aku kecup sekali lagi. Kali
ini ada sedikit balasan. Yg ketiga kalinya aku cium bibirnya agak lama. Mbak
Femi sudah mulai berani, dia membalas ciumanku yg berangsur liar. Saat aku
beranikan memasukkan lidahku kemulutnya, dia menyambut dengan liar, bahkan
membalas memasukkan lidahnya bergantian. 

Saat ciumanku semakin liar, tak lupa tanganku mulai berkerja. Pertama-tama tanganku memegang pinggangnya yg masih kecang, kemudian dari situ aku elus punggungnya. Setelah itu aku mengelus perutnya, terasa perutnya rata tanpa lemak walaupun dia pernah melahirkan 1 kali. Elusanku aku turunkan ke pinggulnya. Kemudian mengikuti garis celana dalamnya, aku sampai mengelus pantatnya, kemudian aku meremas-remas pantatnya. Mbak Femi cuma melenguh kecil saat aku meremas pantatnya.  Kemudian aku beranikan diri untuk meremas payudaranya, walaupun masih dari luar kaos. Tapi karena kaosnya tipis dan Branya adalah model bra yg tipis tanpa kawat, aku dengan mudah meremas-remas kedua payudara yg sering aku nikmati dari jauh tersebut. Kali ini mbak Femi melenguh agak keras walaupun tdk melepas ciumannku. Aku loloskan tanganku kedalam kaosnya mencoba melepas kait branya dari belakang. Tapi mbak Femi bertindak lebih, dia membuka kaos sekaligus branya.  Melihat dia membuka kaos, aku ikut membuka kaosku. Aku menjaga kondisiku selalu sama dengan dia agar dia percaya. Sambil aku membuka kaos, mbak Femi menata bantal sofa yg ukurannya besar diujung sofa kemudian dia bersandar disitu dengan pasrah.

Baca Juga Cerita Mesum Dewasa : PERAWANI CEWEK ABG TETANGGAKU

Selesai membuka kaos, aku posisikan tubuhku diantara
selangkangannya, dia membuka selangkangannya agak lebar untuk memudahkanku
menindihnya.  Aku kembali menciumnya,
kali ini sambil meremas-remas payudaranya yg memang masih sangat kenyal itu.
Sekali-sekali aku cium pipi dan lehernya. Aku juga kadang-kadang menjilat
lehernya hingga membuat dia bergetar beberapa saat.  Ciuman aku turunkan kearah payudara kanannya.
Perlahan-lahan aku kecup sekitar payudaranya tapi aku hindarkan pentilnya.
Kemudian aku jilat memutar mengecil hingga akhirnya sampai ke pentil. Aku hisap
sesaat kemudian aku pindah ke payudara kiri untuk memperlakukan hal yg
sama.  Sepertinya mbak Femi tdk sabar,
kemudian dia menarik tanganku dan menekan telapakku kearah payudaranya yg
bebas. Aku mengerti, kemudian aku remas-remas perlahan payudaranya sambil
kadang-kadang memutar-mutar pentilnya. 
Serangan aku tingkatkan. Perlahan aku elus-elus paha dalamnya. Mbak Femi
kelojotan menerima seranganku. Aku menyusupkan tanganku kedalam celana
dalamnya. Langsung terasa olehku lipatan memek yg diselimuti bulu-bulu halus,
sudah sangat basah disana.  Tiba-tiba
mbak Femi menarik celananya untuk membuka. Wah buru-buru sekali mbak ini Aku
membantu meloloskan celana pendek tersebut. Kemudian aku sendiri membuka celana
panjangku. Sekarang kami sudah sama-sama telanjang.  Aku tindih mbak Femi sekali lagi. Rencanaku
sih aku ingin mencium bibirnya, kemudian turun ke payudaranya baru kemudian
mencium memeknya. Tapi mbak Femi sudah tdk sabaran. Dia menarik-narik k0ntolku
untuk diarahkan ke memeknya.  Hmm..
sepertinya mbak Femi sudah begitu lama menahan birahinya sehingga ingin
langsung tusuk saja. Aku turuti kemauannya, aku arahkan k0ntolku ke memeknya,
tapi mbak Femi masih menggenggam k0ntolku seakan tdk sabar agar k0ntolku
dimasukkan kememeknya. 

Aku dorong perlahan k0ntolku hingga amblas semua, mbak Femi
melenguh agak keras, badannya terasa begitu rileks seakan merasa lega akhirnya
yg diidam-idamkannya tercapai juga.  Mbak
Femi terdiam sesaat hanya menerima kocokanku yg baru perlahan. Tapi tiba-tiba
mbak Femi menjadi sangat liar, tangannya menekan erat pantatku sambil
menggoyangkan pinggulnya kekanan-kekiri dengan liar, seakan kocokanku tdk cukup
Wah begini deh kalo cewek dianggurin sama suaminya, jadi super liar  Mbak Femi berteriak-teriak keenakan, sambil
terus memutar-mutar pinggulnya mengikuti irama kocokan k0ntolku. Tapi tiba-tiba
tubuh mbak Femi menegang sambil berteriak kencang. Terasa cairan menyemprot
dari dalam memeknya, dia orgasme hebat. 
Kemudian badannya terasa sangat lemas, dia memandangku dengan senyum
kecil. Dimemeknya terasa sangat basah, aku merasa cairan memeknya sampai
menetes keluar. Aku kocok perlahan karena aku belum apa-apa, tapi sepertinya
orgasme mbak Femi begitu hebat sehingga dia tetap tergolek lemas sambil
tersenyum kecil seperti diawang-awang. Akhirnya aku hentikan kosokanku dan aku
cabut k0ntolku dari memeknya, karena mbak Femi terlihat semakin lemas dan
terlihat menjadi mengantuk.  Akhirnya aku
angkat mbak Femi dan aku tidurkan di kamarnya. Aku tdk memakaikan pakaiannya,
hanya menyelimutinya, kemudian dia tertidur. 
Aku memakai pakaianku kembali dan duduk ditempat tidur menemani mbak
Femi yg tertidur sambil menonton televisi yg memang ada di dalam kamarnya
tersebut. Sekitar jam 7 malam tiba-tiba mbak Femi memelukku dari belakang,
kemudian menggelayut di punggungku. 

“eh udah bangun mbak ?” tanyaku  Dia cuma mengangguk sambil tetap memelukku
erat.  “Maaf ya Yan..” katanya manja.
“Maaf kenapa ?” tanyaku, sambil mengelus tangannya yg melingkar ke dadaku.
“Maaf tadi aku langsung tidur, padahal kamu belum apa-apa” kata mbak Femi “Trus
kamu gimana ?” tanyanya sambil meraba k0ntolku dari luar celana. “Enggak
apa-apa kok mbak” jawabku sambil memutar badanku. Kemudian aku memeluk tubuhnya
erat.  Entah kenapa aku jadi sayang
sekali dengan wanita itu. Aku kecup keningnya sekali kemudian aku peluk erat
lagi.  “Mau diterusin sekarang ?” bisik
mbak Femi yg masih dalam pelukanku. “Nanti aja mbak” jawabku. “Kita makan malam
aja dulu yuk” ajakku. Kemudian mbak Femi berdiri dan memakai bathrobe. “Ayo,
aku dah masak tadi siang khusus buat kamu” ajak mbak Femi kearah meja
makan.  Selama makan malam kami bercerita
panjang. Dari pembicaraan itu aku tahu kalau mbak Femi memang memiliki nafsu seks
yg sangat tinggi tapi sayang mas Anto jarang pulang. Dia sebenarnya sering tdk
tahan, tapi tdk mau menghianati mas Anto, tapi saat bertemu aku, mbak Femi
menaruh perhatian ke aku, makanya saat aku menawarkan bantuan waktu itu, mbak
Femi langsung menanggapinya dengan serius. 
Sehabis makan kami menonton televisi. Kami duduk di lantai yg dialasi
permadani. Mbak Femi duduk diantara selangkanganku yg kubuka lebar, dia
menyandarkan tubuhnya ke dadaku, sambil aku memeluknya dari belakang.  Selama nonton tv, kami seperti pasangan yg
sedang dimabuk kasmaran.

Mbak Femi bersikap sangat manja kepadaku sedang akupun
memanjakannya dengan senang hati. Sambil memeluknya dari belakang, sesekali aku
membelai rambutnya dan mencium tengkuknya yg putih bersih. Mbak Femi cuma
melenguh pelan sambil sekali-sekali mencium tanganku yg memeluknya.  perlahan aku mulai mengelus-elus payudaranya,
mbak Femi mulai duduk dengan gelisah. Apalagi saat aku meremas payudaranya,
tubuhnya menegang dan melemas seirama dengan remasanku. Tangan kananku aku
selipkan masuk kedalam celana dalamnya. Perlahan aku elus garis memeknya,
terasa perlahan cairan memeknya mulai membanjir.  Tangan kiriku masuk kedalam bathrobenya
langsung meremas payudaranya yg tdk dibaluti bra lagi. Sementara jari tengah tangan
kananku mulai menusuk memeknya, terasa memeknya berdenyut-denyut hebat.  Mbak Femi tdk sabar kemudian membalikkan
badannya, kemudian dia menciumku dengan ganas, sedangkan tangannya menyerbu
celanaku berusaha untuk mengeluarkan k0ntolku, Aku buka ikat pinggang dan
resletingku sehingga mbak Femi bisa menarik k0ntolku keluar dan mulai
mengelus-elusnya.  “Mbak dikamar aja yuk”
ajakku.  Mbak Femi cuma mengangguk.
Kemudian aku menuntun dia menuju kamar tidurnya. Sampai dikamar tidur aku
menelentangkannya ditengah tempat tidur, kemudian aku melepaskan bathrobe dan
celana dalamnya sehingga dia telanjang bulat. Kemudian aku melepaskan baju dan
celanaku sehingga akupun telanjang bulat. 
Perlahan aku merangkak diatas tubuhnya untuk memposisikan tubuhku
diantara selangkangannya. Kemudian aku mencium bibirnya perlahan. Ciuman aku
turunkan kelehernya, sesekali aku jilat lehernya. Ciuman kemudian aku turunkan
kembali ke payudaranya. Disitu aku menyedot pentil dan meremas-remas
payudaranya. Sesekali pentilnya aku gigit kecil untuk memberinya sensasi.  Ciuman aku turunkan lagi ke perutnya yg rata
tersebut. Disitu aku baru sadar ternyata pinggul mbak Femi sangat bagus. Aku
cium pinggulnya kemudian paha dalamnya.

Aku sengaja melewatkan memeknya untuk sasaran akhir. Dari pahanya
aku cium betisnya sampai aku cium ujung kakinya.  Selanjutnya gerakan aku balik, aku cium
betisnya, kemudian aku cium pahanya, selanjutnya, perlahan aku kecup memeknya.
Aku tatap wajah mbak Femi dari antara selangkangannya, wajahnya terlihat tegang
menunggu hal selanjutnya yg aku kerjakan. 
Kemudian aku kecup memek itu sekali lagi. Dengan menggunakan jariku, aku
sibak bulu jembutnya sehingga memeknnya terlihat jelas, perlahan aku jilat
bibir memek kiri dan kanannya perlahan. Selanjutnya dengan gerakan pasti
jilatan aku arahkan ke klitorisnya. Klitorisnya tdk terlalu besar tapi cukup
mudah untuk dijilat kemudian aku hisap perlahan.  Pinggul mbak Femi semakin tdk tenang, dia
seakan menghindari jilatannku tapi tangganya menekan kepalaku untuk terus menjilati
klitorisnya. Cairan memeknya keluar sangat banyak.  Kemudian aku sejajarkan tubuhku dengan
tubuhnya, dia mengerti kalu kau ingin penetrasi ke memeknya. Tapi aku tunda
sebentar, aku cuma menggosok-gosokkan kepala k0ntolku ke bibir memeknya. Dia
meringis seperti protes karena aku berlama-lama, aku cuma membalasnya dengan
seyum kecil. Dia mencoba menekan pantatku, tapi aku tahan.  Dia menatapku dengan wajah protes, dia
terlihat frustasi. Dia mencoba menekannya sekali lagi, tapi tetap aku tahan,
dia semakin frustasi.

 Kemudian aku kecup
bibirnya sekali dan aku masukkan k0ntolku sampai mentok.  “Kamu jahat sayang.. kamu jahat..” bisik mbak
Femi saat aku memeluknya erat setelah memasukkan k0ntolku.  Aku pompa k0ntolku ke memeknya perlahan, dan
mbak Femi meresponnya dengan mengikuti gerakanku. Walaupun sebenarnya ini
posisi yg konvensional, tapi entah kenapa terasa begitu nikmat. Mungkin karena
aku sudah merasakan benih-benih cinta dan mbak Femi pun begitu sehingga terasa
setiap gesekan k0ntolku dan memeknya seperti menyalurkan energi cinta diantara
tubuh kami.  Aku bangkit dan berlutut
diantara selangkangannya dengan k0ntolku masih didalam memeknya. Aku taruh jari
tengahku ke mulutnya, dan aku hentikan gerakan k0ntolku. Pertama-tama dia
bingung, tapi kemudian dia menghisap perlahan jariku.  Saat dia menghisap jariku, gerakan k0ntolku
aku selaraskan dengan gerakan hisapannya. Dia tersenyum lebar, mbak Femi
mengerti permainan ini, kemudian dia mulai menghisap mengikuti bagian mana dari
memeknya yg ingin ditusuk oleh k0ntolku. 
Lama-lama gerakan hisapnya makin cepat sehingga aku makin susah
menyelaraskan gerakannya dengan k0ntolku, sepertinya dia sedikit lagi orgasme.
Aku tarik jariku dan aku menindihnya dengan gaya konvensional. Perlahan aku
pompa memeknya kadang pelan, kadang cepat.

Mbak Femi terlihat makin dekat dengan orgasmenya, badannya makin tegang.  Tak lama tubuh mbak Femi melengkung sambil dia terpekik kecil, memeknya terasa licin sekali. Aku percepat pompaanku dan akupun menekan k0ntolku dalam-dalam sambil menyemprotkan spermaku ke rahimnya.  Kemudian aku memeluknya sambil membisikkan  “Aku cinta kamu mbak”. Mbak Femi tersenyum kemudian memelukku erat seperti tdk mau dilepaskan.  Demikianlah cerita bokep seks MENYETUBUHI MERTUAKU YANG JANDA dan GOYANGAN NIKMAT MBAK FEMI oleh cerita sex hot