Beruntung Koko Sin, sebutan sayangku pada suami, adalah suami yang sangat perhatian dan begitu mencintaiku. Ia merelakan diriku untuk tetap bekerja disebuah perusahaan swasta yang ada dikotaku padahal hasil kerja suamiku sebagai manager disebuah perusahaan distributor ternama lebih dari cukup bahkan melimpah untuk kami
nikmati. Suamiku paham betul dengan keadaan kami yang tanpa anak. Menganggur
akan membuat aku stress dan itu akan menjadi sumber bencana dalam rumah tangga
kami.
Selama berumah tangga suamiku termasuk pria yang pandai memanjakan istri termasuk dalam urusan ranjang. Dia juga yang mengenalkan dan sekaligus membimbingku dalam aktivitas hubungan sex yang menggairahkan. Sejak awal menikah suamiku selalu memberiku orgasme saat berhubungan badan. Bahkan akhir akhir ini lebih sering ia memberiku orgasme lebih dari satu kali atau yang popular disebut multi orgasme pada setiap aktivitas sexual kami.
Hal itu bukan karena penis suamiku yang berukuran besar dan
panjang, karena miliknya termasuk ukuran rata rata sekitar empat lima belasan
centi hanya kepala kemaluannya memang sedikit lebih gempal dibanding milik pria
lain ( kubandingkan saat nonton video Saru ). Namun ia memang pria type lovers
, yang lebih senang melayHeny orang yang dicintai. Ia selalu berusaha membuat
aku terpuaskan terlebih dahulu sebelum ia menuntut untuk dipuaskan. Oleh karena
kehebatannya dalam memberi kepuasan padaku membuat aku menjadi istri yang
kecanduan sex. Setiap hari aku meminta suamiku memuaskan kebutuhan seksku yang
menggebu gebu. anganku.com Dan ia bisa meladeni dengan sangat baik.
Suatu kali suami mengenalkan aku pada dunia swinger lewat
situs dewasa di internet. Apa yang di saji kan disana sungguh membuat aku
penasaran dan ingin mencobanya. Disetubuhi satu laki-laki saja uenak nya tidak
terkatakan apalagi dikeroyok dua atau tiga, wuih! Pasti lebih nikmat! Pikirku. Rasa
penasaran itu akhirnya kujadikan bahan diskusi dengan temen temen wanita
sekantorku selagi istirahat. Di luar dugaanku ternyata ada seorang temen yang
sudah berpengalaman bahkan ia menjadi participant yang sangat aktif pada sebuah
situs dewasa. Cukup banyak dukumentasi acara swingingnya yang sudah di share
kan kesana. Dua orang yang lain juga bilang kalau pernah punya pengalaman.
Cerita cerita erotis pengalam swinging mereka sungguh menjadi racun ganas dalam
diriku.
Timbul keinginanku untuk menyoba petualangan seks seperti
mereka namun aku tidak punya cukup . Suamikupun
secara tidak langsung pernah bilang kalau ia tidak keberatan kalau suatu kali
kami menco ba swinging. Kesempatanpun terbuka saat itu karena big boss suamiku,
Mr John, lelaki bule yang terobsesi oleh kecantikanku sejak pertemuan kami
disebuah pesta kantor suami beberapa minggu lalu, begitu gencar mendekati dan
mengajakku berkencan. Kalau menimbang dari segi fisik lelaki itu memang sosok
ideal bagi wanita. Tampan berbadan tinggi besar dan dipenuhi bulu. Pasti ia
memiliki monster didalam celananya yang sanggup memberi sensasi kenikmatan yang
berbeda. anganku.com Namun aku tetap tidak punya keberanian.
Suatu kali suamiku mendapat tugas dinas keluar negeri dalam
rangka orientasi product yang rencana nya akan dipasarkan di Indonesia oleh
perusahaan suamiku. Tugas itu memakan waktu sampai empat bulan. Waktu yang
cukup lama bagiku ditinggal sendirian padahal kebutuhan seksku begitu menggebu
gebu. Pelampiasanku dengan melakukan masturbasi. Hampir setiap malam getaran
dildo dan goyangan nya kugunakan melumat liang syahwatku demi terpuaskannya
dorongan birahiku yang sangat tinggi.
Namun aku tetap tidak berHeny menyoba pelukan lelaki lain
sampai suatu kali di hari jumat malam Heny dan Titik mengajakku bergabung
dengan teman temannya disebuah tempat karaoke. Pukul tujuh kedua temanku tadi
sudah datang menjemput dengan sebuah taxi. Kebetulan keduanya memakai pakaian
model terbuka yang cukup seksi sehingga aku merasa nyaman dengan tank top dan
mini blouse sete-ngah paha yang kukenakan. Disana telah menunggu Vento, pacar
gelap Titik, Robin, pacar Heny, dan tiga teman lelaki lain. Semuanya bersikap sangat
ramah dan menyenangkan. Kami bertiga menjadi seperti primadona yang sangat
dimanjakan oleh kelima pria keren itu.
Didalam ruangan tertutup itu kami merasa begitu bebas.
Bernyanyi menghisap rokok dan menegak bir sembari bercandaria. Sampai suatu
kali setelah kami habiskan beberapa botol bir dan belasan puntung rokok, aku
merasa ada keanehan yang tiba tiba muncul dalam diriku. Timbul rasa panas dan
dingin yang bercampur aduk menjadi satu. Rasa aneh itu semakin lama semakin
kuat bergolak sampai dahiku basah oleh keringat padahal AC diruang itu sangat
dingin.
Tiba tiba aku merasa sangat horny dan timbul dorongan sangat
kuat untuk mengajak lelaki yang ada untuk bercinta. Aku tidak menyadari kalau
minumanku telah dicampuri obat perangsang dalam dosis tinggi. Namun aku
berusaha menahan diri sekuat tenaga agar kondisiku tidak diketahui yang lain.
Aku tidak mau dianggap wanita murahan yang bisa diperlakukan semaunya. Aku
hanya berdiam diri saja. Beberapa kali sempat kutangkap Vento dan Titik saling
mengedipkan mata satu dengan yang lain sambil menyeringai penuh arti.
“ Okey rekan rekan sekarang tiba waktunya bagi kita untuk
menikmati acara utama malam ini..” kata Vento yang segera disambut riuh penuh
persetujuan dari yang lain.
Aku sama sekali tidak paham maksud mereka. Aku tetap berdiam
diri. Vento sekonyong konyong melingkarkan tangan dipundak Titik dan
menempelkan bibir pada bibirnya. Segera keduanya terlibat salig pagut da lumat
dengan ganasnya. Titik mendesah desah genit saat tangan lelaki itu mulai mengge
rayangi lekuk lekuk tubuhnya. Ternyata Heny dan Robinpun telah berada pada
kondisi yang sama saling memagut penuh nafsu.
Lelaki yang ada disamping Titik kini mengulurkan tangan dan
mulai ikut mengusap usap pahanya. Tangan lelaki itu bergerak semakin keatas
menuju pangkal paha Titik. Dan Titik terdengar mendesis desis keenakan ketika
jemari lelaki itu mulai mengusap usap selakangannya. Semenatara Vento dengan
buas mengulum putingsusu Titik yang menyembul keluar karena kaos ketat yang
dipakainya telah ditarik lepas keatas.
Heny telah telanjang bulat. Ia tampak sedang mengoral penis
Robin sementara seorang lelaki asyik men cumbu vaginanya. Pemandangan yang
semakin menyulut nafsuku. Sebuah usapan tangan dipipiku menyadarkan aku akan
kehadiran sebatang penis dalam kondisi sangat ereksi disodorkan tepat dimuka
ku. Tanpa berpikir panjang kusambar benda itu lalu kujilati dengan sangat
telaten. Kadang ku keluar masukkan mulutku sambil kuhisap hisap. Lelaki itu
melenguh nikmat dan memintaku terus melakukan nya.
Ujung kemaluannya tiba tiba bergetar. Batangnya menggeliat
geliat hebat. Lalu ia ejakulasi. Maninya muncrat membasahi wajahku. Saat aku
hendak meraih tissue untuk membersihkannya, Vento telah ber ada disampingku. Ia
berusaha melepaskan celana dalamku. Kemudian bersiap untuk menancapkan batang
kemaluannya yan sudah sangat tegang itu kedalam liang syahwatku yang memang
sudah menunggu untuk dimasuki. Namun baru saja ujung penisnya menyentuh liang
vaginaku mendadak muncul rasa jijik dalam diriku.
Terlihat sangat tidak bermoral dan biadab. Kutolak tubuhnya
lalu aku beranjak dan dengan cepat aku menghambur keluar. Teman teman berteriak
teriak memanggil manggil namaku namun aku terus saja berlari. Ketika hampir
melewati loby aku menabrak seseorang. Tubuhku terhuyung hendak rebah beruntung
sebuah tangan yang sangat kuat menahan pundakku. Aku terhenyak setengah mati
saat kusadari lelaki yang ada didepanku.
“ Mr John????” seruku tanpa sadar.
Lelaki bule itu hanya menyungging senyum. Ia bertanya apa
yang sedang kualami. Kujawab kalau aku hampir diperkosa. Wajahnya mendadak
berubah memerah penuh kegeraman. Jika tidak kucegah ia mungkin sudah berlari
kedalam ruangan yang kami pakai tadi untuk mengahajar teman teman Heny dan Titik.
Kemudian dengan sangat sopan ia menawarkan diri untuk mengantarkan aku pulang.
Aku tak mampu menolak ketulusannya.
“ Tell me how does happen, please!” tanyanya setelah kami
berada dalam perjalanan.
Kuceritakan dari awal kejadian di ruang karaoke tadi. Ia
dengan sabar dan penuh antusias mendengar kan. Ia raih tissue lalu ia usapkan
dipipiku yang masih belepotan dengan sisa sperma teman Heny tadi.
“ Dasar Bajingan busukkk! Tega teganya mempermainkan wanita
secantik dirimu, honey!” ujarnya penuh kekesalan.
“ I want to give them a lesson for their !!!” lanjutnya
berapi api.
Aku tidak mengerti kenapa dadaku menjadi membusung dijejali
sebakul kebanggan saat diperlakukan seperti itu oleh John. Begitu sopan dan
gentle. Sepertinya aku baru menjadi sosok wanita sejati saat itu. Sehingga
tanpa sungkan aku menawarkan lelaki itu mampir saat kami sampai. John menyambut
undanganku.dengan sangat bersemangat. Aku menyuruhnya mencuci tangan di
whastafel dekat kamar tidurku. Membersihkannya dari sisa sperma yang menempel
dipipiku tadi. Semenatara itu aku masuk kedalam kamar untuk mengganti pakaian.
Tak dinyana John menguntitku dari belakang. Ia mendekap dengan melingkarkan
kedua tangannya dari belakang. Aku tak bereaksi sehingga ia semakin berHeny
menempelkan bibirnya pada leherku.
“ You are so pretty… and so interested….” Bisiknya lembut
ditelingaku.
Dadaku kembali membusung mendengar pujiannya dan dengan
cepat gairah birahiku yang belum tertuntaskan tadi menggejolak hebat. Aku
begitu menikmati ciuman ciumannya dileher dan tengkukku. Menikmati lembutnya
rabaan tangannya pada payudaraku. Kubiarkan tangannya meremas remas kedua
payudaraku yang montok yang masih terbalut tank top. John begitu menikmatinya.
Aku juga pasrah ketika lelaki bule itu memutar badanku sehingga kamiberhadapan
muka. Kami bertatapan sejenak saling mengagumi satu sama lainnya. Lalu ia
menempelkan bibirnya pada bibirku. Kami saling pagut saling hisap dan saling
menjilat penuh nafsu. Pakaianku satu persatu ditanggalkannya sampai aku di bi
arkan telanjang bulat. Ia terus menatapku dan tak henti hentinya ia memuji
kemolekan tubuhku sambil melepas sendiri semua pakaiannya.
“ You have wonderfull breast !” ujarnya lalu mendekapku dan
mengajak bercumbu kembali.
Tubuhku dibaringkannya diranjang. Ia tindih tubuhku. Bulu
bulu lebat ditubuhnya terasa menggelitik kulitku yang segera menjadi merinding
keenakan. Selanjutnya mulut dan tangan John digunakan untuk membombardir
putting dan buahdadaku. Aku tidak mengerti mengapa malam ini setiap hisapan
mulut dan remasan tangan John terasa sangat nikmat. Padahal aku sering
diperlakukan yang sama oleh suamiku. Apakah karena pengaruh obat perangsang
tadi? Aku tidak tahu dan enggan mencari jawabnya yang kuingini hanyalah
menuntut pemuasan total dari si lelaki bule. John menggeser tubuhku hingga
berada ditepi ranjang. Lalu ia ciumi kedua kakiku. Mulai dari betis lalu naik
kepahaku. Aku tak tahan untuk tidak melenguh dan menggelinjang kecil ketika
kumis dan jambangnya menyapu kulit pahaku.
“ Uuuuuffff….” Desahku ketika John mulai menjilati pangkal
pahaku tanpa menyentuh vagina ku sama sekali.
Kurasakan liang vaginanku mulai becek dan timbul rasa gatal
birahi yang sangat hebat disekitar kelen titku. Namun John tidak juga segera
mencumbunya. Ia malahan terus mempermainkan lidahnya di seki tar selakanganku
untuk sekian menit. Hal itu membuat aku gemas juga akhirnya.
“ Oh! John! Please…..please lick my pussy…. Yet!” seruku
penuh permohonan.
Akhirnya John menurut. Dengan buas ia lumat vaginaku
sehingga aku segera mencapai klimaks perta maku dengan perasaan yang sangat
nikmat. John menyodorkan penisnya kearahku.
“ WOW! Amazinggg sizeee…..!” seruku takjub dengan ukuran
benda itu.
Lalu kujilati dengan mesra batang sepanjang duapuluhan centi
dengan diameter hampir dua inci itu. Ku usapkan lidahku secara merata mulai
dari ujung atas hingga kekantung zakarnya. John melenguh nik-mat saat kukulum
buah pelirnya.
“ Fuck with your mouth Baby! Oh Please!” pintanya setengah
memaksa.
Mulutku terasa sesak saat kucoba memasukkan batang
kemaluannya. Setelah menyesuaikan kuhisap hisap dan kukeluar masukkan benda itu
dengan mulutku. John terus mencercau tak keruan saking nikmatnya.
John menelentangkanku kembali ditepi ranjang. Ia renggangkan
kedua pahaku sementara ia menggi-ring ujung kemaluannya tepat kearah liang
syahwatku. Ia usap usapkan sebentar sekedar mencari pelu masan pada sisa lendir
orgasme yang tadi kupancarkan. Kemudian ia lesakkan dengan mantap,”
BLESHSSS!!!”.
“ Oeeeeghhhfff!” jeritku tertahan saat berlangsungnya proses
pemasukan saking sesaknya.
Namun dengan cepat otot otot vaginaku menyesuaikan dengan
ukurannya sehingga kini John dengan bebas menggerakkan batang kemaluan
monsternya keluar masuk dengan irama yang tetap. Aku hanya bisa menjerit jerit
histeris karena munculnya rasa nikmat yang luarbiasa disekitar kemaluanku.
“ Push me! Push me harder! Baby! More…. More…. Yesssss….
Like thattttt!!” rintihku memohon ia menekan lebih dalam lagi.
Rasa nikmat dengan cepat berkumpul dan segera berubah
menjadi ledakan kepuasan yang dahsyat ketika John menghujamkan penis monsternya
dalam dalam. Kulingkarkan kedua kaki mengunci ping gangnya sementara kuremat
sprei sekuat tenagaku ketika ketegangan puncak mulai menjalar dari dalam liang
senggamaku terus menyebar keseluruh tubuh.
“ Aaaaaaaagggggggghhhh………….!” Jeritku panjang sembari
memancarkan cairan orgasmeku dalam jumlah yang sangat banyak.
Setelah mereda John menggeser tubuhku lagi. Kini aku
mengangkang diatas sedangkan ia memasuki ku dari bawah.
Kugoyangkankan pinggul maju mundur dengan sangat bernafsu sehingga
penisnya yang terbenam diliang vaginaku terasa kuurut urut dengan kuat. John
berulang kali mengatakan bahwa vaginaku terasa sangat nikmat dan ia minta lebih
dan lebih lagi. Goyangan pinggulku semakin tidak teratur karena desakan birahi
yang sangat kuat setelah John tidak membiarkan buahdadaku mengang gur. Mulut
dan tangannya begitu aktif menstimulasi. Akhirnya aku harus melolong penuh
kepuasan lagi saat kualami klimaks yang ketiga kalinya. Aku terkulai lemas
diatas tubuhnya sementara ia masih bersemangat menyetubuhiku. Kutawarkan piliha
yang lebih menantang. John setuju.
Kusurukkan muka diselakangnnya sambil mengoral batang
kemaluannya yang kugenggam erat. Kuhisap hisap dan kukocok kocok dengan sangat
liar sampai batang itu menggeliat geliat sembari memuntahkan cairan kental
keputihan dalam jumlah yang sangat banyak sesuai dengan wadahnya yang sangat
besar, yang menerpa wajah dan dada ku.
Setelah mereda kembali kukulum dan kujilati ujung penisnya.
Malam itu kami mengulangi bercinta hingga hampir fajar.
Lebih dari sepuluh kali aku mencapai klimaks yang sangat nikmat. Jam empat pagi
John berpamitan dan kuantar hingga mobilnya menghilang dalam kegelapan pagi
buta itu…………..
Keesokan harinya aku merasa sangat kecapaian karena
permainan cinta dengan John sepanjang malam sehingga aku malas turun dari
ranjang sampai hari cukup siang. Ponselku berbunyi. Dari suamiku ternyata.
“ Hei, Sayang! Lagi ngapaian nih?” sapanya.
“ Masih tiduran, Ko…. capai banget badanku”
“ kenapa? Abis marathon? “
“ E…. nggak sih…. Koko mau denger ceritaku enggak? Tapi
jangan marah ya…”
“ ya…ya aku siap denger nih!”
Lalu dengan polos aku ceritakan semua kejadian kemarin. Deg
degan juga aku menunggu reaksinya. Jangan jangan ia menjadi marah. Tapi yang
terjadi malah sebaliknya. Diujung sana kudengar ia tertawa renyah.
“ ceritamu merangsang banget Say……jadi pingin em el nih!
Ha….ha….ha…”
“ Udah….udah aku mau mandi dulu, Ko”
“ Kamu harus ceritakan semuanya lho, Na kalu aku pulang nanti!”
“ Ya…ya…”
Dan terdengar suara kecupan bibir dari seberang sana sebelum
hubungan diputuskan. Aku segera bangkit menuju kamar mandi. Baru saja aku
selesai mandi kudengar ponselku menyalak lagi. Pasti dari suamiku lagi,
pikirku. Ternyata bukan. beritaseks.com Dari Mr John. Huah! Mau ngapaian
menelponku? Apa lelaki itu belum juga puas telah mengerjaiku semalam malaman?. John
berbasa basi sejenak dan tak lupa menyanjung nyanjung kecaantikanku sebelum
akhirnya ia mengutarakan maksud sebenarnya.
“ I had told to my lovely wife about our intimate moment
last night… you know…. My wife looked very attentived and she said that she
wish to meet you…. Whould you like take a dinner with us tonight, Dear?”
“ Where? When?”
“ my house at abaout seven oclock…. I will pick up you….
Okey sweet heart?”
“ Ya I will waiting” jawabku setuju.
Ah! What’s going on? Istrinya ingin berkenalan denganku?
Lalu mau apa ya? Apa….. sejuta pertanya an bertubi tubi timbul tenggelam dalam
benakku yang membuat suasana hatiku tidak nyaman saja. Tepat jam tujuh malam John
menjemputku. Ia tampak sangat terpesona dengan penampilanku malam itu. Aku
memilih mengenakan gaun malam ketat dengan potongan dada cukup rendah yang
membuat belahan payudaraku yang montok tampak menonjol.
“ You look wonderfull and very sexy Honey!” puji John
sembari mendekap dan mencium bibirku.
“ We will be late, dear ! I won’t your wife be long
waiting…..” protesku.
Selanjutnya kami meluncur ke kediaman John. Rumahnya sangat
besar dan mewah. Seorang satpam tergopoh gopoh membukakan pintu gerbang lalu
membungkukkan badan dengan sangat hormat. Kami melewati taman yang cukup luas
sebelum John meJohnir mobilnya digarasi. Disana berjejer beberapa mobil mewah
sekelas Jaguar. Lelaki itu dengan sangat gentle menggandengku masuk. Kulihat
seorang wanita telah menunggu di ambang pintu.Usianya memang beberapa tahun
lebih tua dariku namun ia memliki bentuk tubuh yang indah dengan payudara
berukuran sangat besar. Wanita bule yang sangat cantik pikirku.
“ Sandra!” sapanya sangat bersahabat sambil menyodorkan
tangannya.
“ Mala!” sahutku sembari menjabat tangannya.
Kami menuju ruang makan. Sembari bersantap malam kami
memperbicangkan banyak hal. Sandra wanita ta yang sangat nyaman diajak ngobrol
sehingga kami dengan cepat menjadi sangat akrab. Kami saling berbagi cerita
dari hal umum sampai keurusan ranjang. Dengan polos ia bilang kalau John sangat
mengagumi diriku. Ia juga bilang sangat menikmati cerita John tentang permainan
cinta kami yang sangat liar semalam.
“ Yes! John are right you look very pretty and enrapcure
lady….”
“ Ahhh! You’ve execive talk about me…. I am only usual wife
not much!” jawabku merendah.
Selesai makan malam John dan Sandra mengajakku naik kekamar
mereka yang berada ditingkat dua. Sandra menarik tanganku sehingga aku terjebak
dalam dekapannya. Wanita itu menempelkan bibirnya dan mengajakku berciiman.
Mulanya aku sedikit berontak karena tidak terbiasa bercumbu dengan sesa ma
perempuan. Namun Sandra terus memaksa dan meyakinkan diriku bahwa nanti juga
aku akan terbiasa
Akhirnya aku hanya bisa pasrah ketika bibirnya dengan buas
melumat bibirku. Lidahnya menusuk nusuk rongga mulutku dengan sangat agresif.
Benar juga dengan cepat aku terbiasa bahkan kini aku mulai bisa menikmati.
Sensasinya sangat berbeda jika dilakukan oleh lelaki. Sesama wanita ternyata
lebih lembut dan terasa lebih pas. Tanpa sadar aku membalas cumbuannya dengan
pagutan yang tak kalah panasnya. Sementara kami saling mencumbu, John melepas
satu persatu pakaian kami. Sandra menarikku dan men gajkku bergumul diranjang
empuk yang sangat besar dalam kondisi telanjang bulat.
“ You have beautifull breast and niple, honey!” pujinya
sebelum ia menyerbu buahdadaku dengan mulut dan lidahnya.
Akupun mengimbanginya dengan meremas remas payudaranya yang
berukuran besar itu. Sandra mengulurkan tangannya kebawah. Jemarinya dengan lincah
menjelajahi selakanganku sehingga liang vaginaku dengan cepat menjadi sangat
basah. Mendadak kurasakan sebuah kepala disurukkan diselangkanganku. Lalu
terasa adanya jilatan jilatan lidah yang menyerbu sekitar vaginaku. Ketika
kulirik kearah bawah ternyata John yang melakukanya.
Dikeroyok oleh pasangan yang sangat ahli membuat aku
terengah engah didera milayaran sensasi kenikmatan yang mengaliri seluruh titik
saraf ditubuhku. Dalam waktu singkat aku hanya bisa mengejangkan tubuh sambil
menjerit penuh kepuasan ketika tiba tiba gelombang orgasme datang menyergap!.
Aku menggelinjang gelinjang kegelian karena John terus menerus menghisapi
cairan kenikmatan yang meleleh keluar dari liang senggamaku.
Sandra meminta kami melakukan posisi yang saling memuaskan,
posisi 69. Aku yang berada diatas.
“ Mala….Oh! I want your mouth! Your tonge! Please…. Fuck
me!…. yessss lick like that dear! I love itttt!” serunya berulang ulang.
Selama sekian menit kami saling membagi kenikmatan saling
menjilat dan saling melumat liang vagina yang ada didepan kami masing masing. John
ikut ikutan menyerbuku kembali. Ia jilati seluruh bongka han pantatku juga
celah diantaranya sampai akhirnya lubang duburku. Kembali aliran kenikmatan
ribu an volt menyergapku.beritaseks.com Aku kembali bergairah. Kucumbu vagina Sandra
dengan sangat bersemangat. Suatu kali Sandra menyodorkan sebuah dildo yang bisa
bergetar. Kugunakan benda itu untuk melumat liang vaginanya sementara kuserbu
kelentitnya yang sudah sangat menegang.
Kudengar John bertanya kepada istrinya mengenai vaginaku
apakah terasa enak sesuai yang dicerita kannya tadi siang?.
“ Yessssss…. Come on fuck her now! “ jawab istrinya diantara
lenguhan lenguhan nikmatnya
John menghampiriku. Ia tusukkan dari arah belakang penisnya yang sudah sangat tegang itu kedalam liang vaginaku yang memang sudah menanti untuk dimasuki sedangkan Sandra masih berada dibawah menjilati kelentitku. Tak terlukiskan rasa nikmat yang kuterima dari posisi seperti itu. Kupercepat kocokan vibrator itu keluar masuk vagina Sandra. Wanita itu berteriak teriak penuh birahi sambil mende kap erat
erat pinggangku. Tubuhnya sangat tegang. Kemudian ia melenguh sekeras kerasnya
saat men capai klimaks.
Menit berikutnya aku yang menggelinjang gelinjang ketika orgasme yang kedua kemba li menyerbuku. Bersamaan dengan itu, terdengar lenguhan lenguhan berat dari mulut John. Lelaki itu juga semakin mempercepat genjotannya sampai akhirnya ia melolong
penuh kemenangan ketika ia memancarkan cairan ejakulasinya diliang vaginaku.
Saking banyaknya cairan itu meleleh turun mene tes netes dibibir Sandra.
Malamitu kami masih melakukannya beberapa kali permainan lagi sampai kami tak
sanggup melaku kannya lagi karena terlalu lelah…….
Demikian lah kisah yang ku alami, benar-benar memberikan ku pengalaman baru, sebenarnya aku malu menceritakan cerita dewasa ini, rasanya terlalu aneh jika kita sampai bertukar pasangan, dan saya masih merasa kurang nyaman sampai saat ini
melakukan seks swinger. semoga cerita sex swinger ini bisa menjadi pelajaran
bagi anda para pembaca. Sekian.
The post Swing Sex appeared first on CeritaSeksBergambar.